RUPS PT LIB Tetap Berjalan meski Tanpa Jokdri

17 Februari 2019 9:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono Foto: Alan Kusuma/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono Foto: Alan Kusuma/kumparan
ADVERTISEMENT
Joko Driyono (Jokdri) akan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus pencurian dan penghancuran barang bukti pada Senin (18/2/2019). Status tersangka Plt Ketua Umum PSSI itu didapat usai Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola melakukan penggeledahan di apartemennya, Taman Rasuna menara 9 lantai 18C, Jakarta, Kamis (14/2/2019).
ADVERTISEMENT
Jadwal pemeriksaan Jokdri—sapaan akrab Joko Driyono—bertepatan dengan rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Liga Indonesia Baru (LIB). Artinya, ia tak bisa datang di RUPS yang juga dihadiri 18 klub Liga 1 sebagai pemilik mayoritas saham PT LIB.
Hanif Marjuni, Manajer Media PT LIB, menyebut belum ada perubahan jadwal RUPS ketika dikonfirmasi pada Jumat (15/2/2019).
“Tidak berubah, masih hari Senin,” ujarnya dalam pesan singkat kepada kumparanBOLA.
Sementara itu, Gatot Widakdo selaku Direktur Media dan Digital PSSI mengakui bahwa RUPS tetap akan berjalan meski kemungkinan besar tak dihadiri Jokdri.
“PSSI cuma memegang 1% saham. RUPS tetap jalan dan tak ada perubahan jadwal,” kata Gatot.
Yoyok Sukawi—anggota Komite Eksekutif PSSI—pun satu suara kalau RUPS tetap berjalan. Ia menilai hal terpenting dalam RUPS itu adalah evaluasi terhadap kinerja PT LIB.
ADVERTISEMENT
“Intinya evaluasi harus ada terhadap PT LIB. Misalnya saja dalam hal pembayaran subsidi. Dulu sering telat, sekarang sudah lebih baik. Ke depan harus lebih baik lagi. RUPS masih bisa jalan apa pun status Pak Joko nanti. Lalu juga ada pergantian penting di jajaran komisari dan direksi. Itu semua dilakukan agar PT LIB lebih baik,” tutur Yoyok.
RUPS PT LIB sempat menjadi polemik. Isu mengenai mundurnya Berlinton Siahaan dari kursi Direktur Utama PT LIB dan pergantian operator sempat dibantah Ratu Tisha Destria, Sekretaris Jenderal PSSI. Namun, kabar tersebut akhirnya menemui titik terang begitu surat PSSI soal suara Komite Eksekutif mengganti komisaris dan direksi serta ditandatangani Tisha bocor.