news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Saat Fulham Melawan Rasialisme Kamara

31 Desember 2018 20:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mitrovic dan Kamara berebut penalti. (Foto: Reuters/Matthew Childs )
zoom-in-whitePerbesar
Mitrovic dan Kamara berebut penalti. (Foto: Reuters/Matthew Childs )
ADVERTISEMENT
Belum lama ternoda oleh kasus rasialisme atas Kaidou Koulibaly di Italia, sportivitas sepak bola kembali tercoreng. Kini giliran tanah Inggris yang berperilaku jahat kepada pemain berkulit hitam, tepatnya kepada penyerang Fulham, Aboubakar Kamara.
ADVERTISEMENT
Insiden itu dipicu dari keputusan Kamara yang meminta untuk menjadi penendang penalti saat Fulham menjamu Huddersfield Town pada laga pekan ke-20 Premier League, Sabtu (29/12/2018).
Padahal secera hierarki, Aleksandar Mitrovic lebih berhak karena merupakan algojo reguler The Cottagers. Sialnya lagi, eksekusi penalti Kamara gagal karena mampu ditepis kiper lawan, Jonas Loessl.
Kekecewaan para penggemar Fulham pun tumpah. Akun Twitter Kamara yang jadi sasarannya. Masalahnya, tak sedikit yang menuliskan nada rasialisme kepada penyerang berusia 23 tahun tersebut.
Fulham lantas angkat bicara. Mereka akan melindungi Kamara dan mengutuk para oknum yang melecehkannya di media sosial. Pihak klub juga menjelaskan bahwa aksi rasialisme itu hanya dilakukan segelintir oknum dan tak merepresentasikan pendukung Fulham secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
"Kami menyadari bahwa banyak komentar menyakitkan yang telah diposting di akun media sosial Aboubakar Kamara, dan sebagai klub yang bangga dengan rasa hormat dan kesopanan kami, kami mengutuk siapa pun yang mungkin terkait dengan aktivitas menjijikkan semacam ini," kata juru bicara klub seperti dilansir ESPN.
Di satu sisi, Claudio Ranieri sempat mengungkapkan kekecewaannya terkait perilaku Kamara dalam mengambil jatah penalti Mitrovic. Pelatih asal Italia itu bahkan mengatakan bakal "membunuh" anak asuhnya tersebut karena dianggap tidak mengindahkan kebijakan pelatih.
Beruntungnya, Fulham mampu keluar sebagai pemenang usai Mitrovic sukses mencetak gol kemenangan di pengujung laga, sekaligus mengakhiri paceklik kemenangan dalam enam laga.
"Klub akan memberikan semua dukungan yang diperlukan untuk Aboubakar dan akan mengambil tindakan sekuat mungkin terhadap mereka yang diidentifikasi dan bertanggung jawab atas ungguhan-unggahan tersebut," lanjut pernyataan klub lagi.
ADVERTISEMENT
Kemegahan Premier League nyatanya tak lantas mengenyahkan kasus rasialisme dalam tubuh sepak bola. Awal bulan lalu Raheem Sterling mengalami pelecehan rasial Manchester City menyambangi markas Chelsea. Pada akhirnya Federasi Sepak Bola Inggris (FA), kedua klub, dan pihak kepolisian, bergerak cepat untuk menindak empat orang yang diduga sebagai pelaku.