Saat Sepak Bola Semakin Dekat Menuju ke Rumah

8 Juli 2018 2:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter Inggris dengan trofi Piala Dunia. (Foto: REUTERS/Lee Smith)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Inggris dengan trofi Piala Dunia. (Foto: REUTERS/Lee Smith)
ADVERTISEMENT
Gol-gol yang dicetak Harry Maguire dan Dele Alli berhasil membawa Inggris menang atas Swedia 2-0, Sabtu (7/7/2018). Kemenangan yang juga mengantar 'Tiga Singa' lolos ke semifinal Piala Dunia. kumparanBOLA merangkum catatan menarik dari laga yang digelar di Samara Arena itu sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Football's Coming Home!
Trofi sepak bola paling bergengsi di muka bumi itu kian dekat ke inangnya. Ya, Inggris yang konon menjadi tempat asal sepak bola modern telah berhasil menapaki babak semifinal usai menyingkirkan Swedia. Semifinal pertama sejak 28 tahun silam.
Menariknya, Inggris sejauh ini sudah mencetak 11 gol, setara dengan perolehan terbaik mereka saat keluar sebagai juara pada edisi 1966. Akankah sepak bola benar-benar pulang ke rumah?
Pencapaian Harry Maguire
Pada Piala Eropa 2016 lalu ia cuma datang sebagai penonton. Sekarang, siapa yang menyangka jika penggawa Leicester City itu tampil sebagai salah satu pilar penting bagi Gareth Southgate pada Piala Dunia 2018.
Terlebih lagi, Maguire sejauh ini menjadi pemain terbanyak kedua yang unggul dalam duel udara sebanyak 33 kali, hanya kalah dari Artem Dzyuba yang sudah mengemas 36. Selain itu satu gol yang dicetak Maguire tak hanya mengantar Inggris lolos dari babak perempat final, akan tetapi juga jadi gol perdananya selama membela The Three Lions.
ADVERTISEMENT
Jimat Inggris itu Bernama Henderson
Inggris tak perlu jimat untuk memenangi laga, atau setidaknya terhindar dari kekalahan. Cukup memasang Jordan Henderson, niscaya musuh tak akan mampu mengalahkan mereka.
Buktinya, Inggris tak pernah kalah dalam 30 laga terakhir saat Henderson diturunkan. Satu-satunya kekalahan Inggris di turnamen ini--keok 0-1 dari Belgia di fase grup--terjadi saat Henderson absen lantaran rotasi yang dicanangkan Southgate.
Namun, bukan atas dasar keberuntungan saja yang membuat mantan pelatih Middlesbrough itu memilih Henderson sebagai jenderal lapangan tengah. Kapten Liverpool tersebut piawai dalam melancarkan aksi bertahan, selain dibekali kemampuan mendistribusikan bola. Well, aspek yang dibutuhan dalam skema tiga bek Inggris saat ini.
ADVERTISEMENT
Bola Mati yang Mematikan
Tak semua tim mampu melakukan build-up serangan dengan rapi seperti Jerman atau Spanyol di masa emasnya, tak terkecuali dengan Inggris.
Akan tetapi, itu tak jadi masalah buat mereka. Toh, bola mati juga bisa dijadikan opsi. Itulah yang dilakukan Inggris sejauh ini, termasuk satu gol yang disarangkan Maguire usai memanfaakan sepak pojok kiriman Ashley Young. Itu adalah gol kedelapan mereka via set-piece, dan hanya tiga gol yang diawali dari skema open play.
Situasi bola mati Inggris. (Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi bola mati Inggris. (Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino)
Swedia yang Mengesankan
Bisa dikatakan Swedia adalah anak tiri di Piala Dunia kali ini. Mereka hanya tergabung di pot 3 yang tak diunggulkan. Secara mengejutkan, Andreas Granqvist dan kolega berhasil lolos dari babak penyisihan, sebagai juara grup pula, dengan menyingkirkan Jerman sebagai salah satu favorit juara.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya langkah Swedia terhenti usai kalah dari Inggris. Namun, tak ada yang perlu disesali. Swedia bisa pulang dengan kepala tegak, karena perempat final adalah pencapaian terbaik mereka di abad 21. Lagipula mereka datang ke Piala Dunia setelah menyingkirkan tim kuat macam Belanda di babak kualifikasi dan Italia di fase play-off.
Para pemain Swedia. (Foto: REUTERS / Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Swedia. (Foto: REUTERS / Matthew Childs)