Salah dan Ford Mustang 1967: Beri Bukti, Bukan Janji

5 Februari 2018 18:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohamed Salah merayakan gol yang ia cetak. (Foto: Phil Noble/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Mohamed Salah merayakan gol yang ia cetak. (Foto: Phil Noble/Reuters)
ADVERTISEMENT
Sean Boswell bukan karakter terkenal dalam seri film 'The Fast and the Furious'. Karakternya tak seberpengaruh Brian O'Conner dan Dominic Toretto. Meski demikian, ia punya persona yang tak kalah kuat.
ADVERTISEMENT
Boswell muncul dalam seri 'The Fast and the Furious: Tokyo Drift'. Dalam seri ini, ia diceritakan sebagai laki-laki yang lahir dan besar di Alabama, Amerika Serikat. Akibat terlalu banyak masalah dan kerap ikut balapan liar, ia dikirim ibunya ke Tokyo.
Di Tokyo, ia hidup di rumah petak bersama ayahnya, yang merupakan bekas anggota Angkatan Laut Amerika Serikat. Sempat diperingatkan untuk menjauh dari mobil dan balapan liar, Boswell nyatanya tak bisa. Di Tokyo, ia meraih mimpi untuk ikut balapan liar kelas kakap.
Dalam lakon tersebut, Boswell memilih Ford Mustang Fastback 1967 untuk menjadi kendaraan perangnya. Lewat bantuan beberapa teman di sebuah bengkel lokal, ia memasukkan mesin Nissan Silvia ke mobil tersebut supaya menjadi lebih gahar.
ADVERTISEMENT
Pilihan Boswell tak salah. Mobil tersebut membawa Boswell mengalahkan jagoan lokal bernama Takashi di balapan liar yang digelar di sebuah gunung. Lewat kemenangan tersebut, Boswell mendapatkan predikat sebagai Drift King.
Ford Mustang milik Boswell rasanya tak jauh berbeda dengan Mohamed Salah dalam sepak bola.
Jika dilihat dari luar, Salah tak memiliki banyak perbedaan dengan Ford Mustang Fastback 1967. Mereka sama-sama berbentuk klasik, tak banyak gaya, dan tak layak untuk ditakuti oleh lawan-lawannya.
Namun, di balik penampilan yang seadanya itu, mereka menunjukkan bukti. Baik Salah maupun Ford Mustang Fastback 1967 sama-sama menunjukkan bahwa mereka tak boleh disepelekan.
Salah datang ke Liverpool pada awal musim ini dengan prediksi dan penilaian buruk. Biaya transfer senilai 42 juta euro dianggap terlalu mahal untuk pemain yang selama dua tahun di AS Roma hanya menjadi pendukung Edin Dzeko di lini depan.
ADVERTISEMENT
Masalah tersebut belum termasuk penilaian personal banyak pihak. Lantaran berpostur pendek dan tak memiliki kemampuan teknik apik, Salah dianggap hanya akan menjadi pemanas bangku cadangan.
Hal tersebut tak jauh berbeda dengan nasib Ford Mustang Fastback 1967 milik Boswell yang juga diremehkan. Menghadapi Nissan Fairlady Z33 (350Z) milik Takashi (DK), Ford milik Boswell tak ubahnya mobil jelek yang diprediksi tak akan bisa menang.
Namun, semua prediksi tersebut tak berjalan tepat. Baik Salah maupun Ford Mustang Fastback 1967 sama-sama mampu unjuk gigi. Meski berbentuk klasik dan pernah diremehkan, mereka begitu cepat dan bertenaga.
Pada pertandingan debutnya menghadapi Watford, Sabtu (12/8/2017) malam WIB, Salah mencetak satu dari tiga gol yang diciptakan oleh Liverpool. Di sisi lain, Ford Mustang Fastback 1967 membuat Takashi bertekuk lutut.
ADVERTISEMENT
Pekan demi pekan dilakoni Salah dengan memuaskan. Dimainkan sebagai penyerang sayap, Salah melengkapi trio lini depan Liverpool yang sebelumnya diisi oleh Philippe Coutinho, Roberto Firmino, dan Sadio Mane.
Lewat penampilan apik keempatnya, lini depan Liverpool begitu mengerikan. Hingga pekan ke-26, Liverpool telah 59 kali menjebol gawang lawan. Angka tersebut membuat mereka hanya kalah dari Manchester City, yang telah menjebol gawang lawan 71 kali.
Komposisi keempatnya kemudian berubah saat Coutinho hijrah ke Barcelona. Ketika banyak pihak menganggap bahwa kepergian Coutinho akan membuat Salah tak lagi bersinar, pada kenyataannya hal tersebut tak terjadi.
Salah kembali unjuk gigi pada laga menghadapi Tottenham Hotspur, Minggu (4/2/2018) malam WIB. Dalam laga tersebut, ia membukukan dua gol, yang sekaligus membuat koleksi golnya sejauh ini mencapai 21 gol.
ADVERTISEMENT
Lebih spesialnya lagi, ada rekor apik di balik pencapaian tersebut. Torehan tersebut datang saat Salah melakoni partai ke-25 berseragam Liverpool. Catatan tersebut mengungguli pencapaian milik Fernando Torres dan Daniel Sturridge yang membutuhkan 27 pertandingan untuk mencetak gol ke-20 berseragam The Reds.
Menakutkannya Salah tak lahir dengan sendirinya. Ada peran yang begitu besar dari pemain lain dan sistem yang dibangun oleh Juergen Klopp di Liverpool. Salah tak mungkin bermain apik jika pemain-pemain di belakangnya tak bekerja dengan seharusnya.
Seperti halnya Salah, Ford Mustang Fastback 1967 juga dibangun menggunakan sistem yang tepat. Lewat dua turbo yang menjadi penyokong mesin utama, mobil ini mampu tampil melebihi ekspektasi lawan.
Secara umum, serangan Liverpool pada musim ini dimulai saat mereka kehilangan bola. Sejak kehilangan bola, Klopp langsung menginstruksikan pemain-pemainnya untuk menutup pergerakan lawan, baik kepada individu maupun arah umpan.
ADVERTISEMENT
Ketika lawan sudah terpojok, Salah dan Firmino akan bekerja sebagaimana mestinya. Kecepatan dan kepandaian keduanya dalam mencari serta membuka ruang menjadi penentu penciptaan peluang untuk mencetak gol.
Meremehkan Salah adalah sebuah kesalahan. Seperti halnya Ford Mustang Fastback 1967, meski sempat dianggap bakal tampil minor, keduanya sama-sama mampu menunjukkan bagaimana kualitas mereka sebenarnya.