Sani Riski Bantah Kegagalan Timnas U-23 karena Terlena Juara AFF

25 Maret 2019 21:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sani Riski Fauzi (kiri) membawa bola dalam pertandingan semi final Piala AFF U-22 antara Indonesia vs Vietnam di Phnom Penh, Kamboja. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sani Riski Fauzi (kiri) membawa bola dalam pertandingan semi final Piala AFF U-22 antara Indonesia vs Vietnam di Phnom Penh, Kamboja. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Euforia sempat melanda Timnas U-23 Indonesia. Gelar Piala AFF U-22 yang mereka raih di Kamboja seakan membuat mereka melayang di angkasa. Akan tetapi, usai euforia itu, mereka dipaksa harus kembali menjejak bumi usai dipastikan gagal lolos ke putaran final Piala Asia U-23.
ADVERTISEMENT
Berlaga di Kualifikasi Piala Asia U-23 2020, Timnas U-23 kalah dua kali dari Thailand dan Vietnam. Sebenarnya masih ada satu laga sisa melawan Brunei, tetapi laga tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi bagi Timnas U-23 karena peluang mereka sudah tertutup.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Refrizal, sempat menganggap bahwa euforia juara Piala AFF U-22-lah yang membuat Timnas U-23 terlena.
"Saya dari awal bilang, jangan ada euforia berlebih. Ini yang saya khawatirkan, belum apa-apa sudah ditampar oleh euforia ini. Terlalu cepat mereka disanjung. Coach IS (sapaan karib Indra Sjafri) sudah bilang, euforia hanya dua hari, tapi masyarakat Indonesia tidak bisa dan larut dalam euforia kemarin,'' ujar Refrizal yang turun datang ke Vietnam.
ADVERTISEMENT
Pawai kemenangan Timnas U-22 di sekitar Bundaran HI, Jakarta, Kamis (28/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Meski demikian, hal itu dibantah oleh penggawa Timnas U-23, Sani Riski Fauzi. Menurutnya, rasa syukur usai meraih gelar juara pasti dirasakan semua pemain. Akan tetapi, ia merasa bahwa ia dan rekan-rekannya bisa mengontrol itu semua dan tidak terlalu larut terbawa suasana.
"Untuk euforia kemarin 'kan alhamdulillah dapat juara (AFF U-22). Tapi kami sekadar euforia dan cuma sebentar. Tidak lama," ujar Sani saat ditemui seusai latihan di My Dinh Sports Complex, Senin (25/3).
Namun, memang nasi sudah menjadi bubur. Timnas U-23 sudah dipastikan tidak lolos ke putaran final Piala Asia U-23. Sani mengaku tim sudah mengevaluasi kegagalan ini, memperbaiki kondisi mental, dan siap untuk menatap ajang selanjutnya.
Para Pemain Timnas U-22 Indonesia foto bersama para pelatih pada acara sambutan kedatangan Timnas U-22 Indonesia usai menjuarai Piala AFF U-22 Kamboja di Terminal 3 Internasional, Bandara Soekano-Hatta, Tangerang, Rabu, (27/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
"(Selanjutnya) Kami fokus persiapan SEA Games 2019. (Soal meraih emas) kami selalu optimistis semua, apalagi alhamdulillah sekarang mental bagus, baik semua," ungkapnya.
Usai menjalani laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2020, Timnas U-23 akan kembali bertarung di ajang SEA Games 2019 pada November sampai Desember 2019 mendatang. Di ajang tersebut, Timnas U-23 ditargetkan untuk meraih emas yang terakhir kali diraih pada SEA Games 1991 silam.