Santiago Solari di Antara Dukungan dan Tantangan

14 November 2018 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santiago Solari memimpin Real Madrid Castilla. (Foto: Dok. AS)
zoom-in-whitePerbesar
Santiago Solari memimpin Real Madrid Castilla. (Foto: Dok. AS)
ADVERTISEMENT
Real Madrid akhirnya menentukan sikap. Santiago Solari, pelatih interim yang menangani mereka setelah Julen Lopetegui dipecat, resmi diangkat menjadi pelatih tetap. Solari pun harus siap menghadapi hari-hari baru penuh tantangan.
ADVERTISEMENT
Madrid sempat goyah. Di bawah asuhan Lopetegui, usai menutup lima laga pembuka La Liga 2018/19 dengan kemenangan, Madrid malah bergelimang hasil buruk. Mulai pekan keenam hingga El Clasico di pekan ke-10, mereka sama sekali tidak pernah meraih kemenangan.
Dimulai dengan kekalahan dari Sevilla dengan skor 0-3, tren buruk ini berlanjut sampai akhirnya di pertandingan melawan Barcelona, Madrid kalah dengan skor telak 1-5. Jika ditotal, dari pekan kelima sampai pekan ke-10 La Liga, Madrid hanya mencetak dua gol dan kebobolan 11 gol. Torehan yang buruk bagi tim seperti Madrid.
Alhasil, perombakan di posisi pelatih pun dilakukan oleh manajemen. Lopetegui yang dianggap gagal langsung diganti. Solari, pelatih Real Madrid Castilla, naik pangkat menjadi pelatih senior pada akhir Oktober 2018, meski statusnya saat itu masih pelatih interim.
ADVERTISEMENT
Hasilnya cukup ciamik. Sejauh ini, dari empat laga yang sudah dijalani di semua kompetisi, Madrid mengakhiri semuanya dengan kemenangan. Terbaru, mereka mengalahkan Celta Vigo di ajang La Liga dengan skor 4-2. Jika dijumlahkan, Madrid mencetak 15 gol dan hanya kebobolan dua gol dalam empat laga.
Kehadiran Solari membuat situasi Madrid kembali positif. Aura muram yang sempat menaungi mulai beranjak pergi. Direktur Madrid, Emilio Butragueno, sampai menganalogikan Solari sebagai malaikat utusan Tuhan yang mengemban misi menyelamatkan Madrid.
"Kami senang dengan kedatangannya (Solari). Dia datang di momen penting, saat klub ini (Madrid) sedang goyah. Dia sukses menorehkan hasil positif sejauh ini bersama kami, salah satunya kemenangan kemarin (atas Celta Vigo). Itu adalah pertandingan yang sulit. Namun, sekarang kami senang melihat semuanya berjalan baik-baik saja," ujar Butragueno dilansir ESPN FC.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya Butragueno yang gembira, beberapa pemain pun mengungkapkan rasa senangnya atas kedatangan Solari. Beberapa pemain bahkan sudah mendeklarasikan dukungan terhadap sosok yang juga pernah tercatat sebagai pemain di Madrid sejak 2000 sampai 2005 tersebut, salah satunya adalah Lucas Vazquez.
Para pemain Real Madrid merayakan gol Karim Benzema ke gawang Celta Vigo. (Foto: REUTERS/Eloy Alonso)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Real Madrid merayakan gol Karim Benzema ke gawang Celta Vigo. (Foto: REUTERS/Eloy Alonso)
"Mungkin dia akan sedikit mengalami masa sulit di sini, tapi sekarang, kami sudah merasa lebih baik daripada sebelumnya. Kami kembali memenangi banyak laga. Menurut saya, Solari harus dipertahankan," ujar pemain yang juga pernah diasuh Solari saat masih main di tim muda Madrid ini, dilansir Goal International.
Bukan cuma Vazquez, ada juga Thibaut Courtois dan Alvaro Odriozola yang mengutarakan dukungannya untuk sosok berusia 42 tahun tersebut. Bagi Courtois, kedatangan Solari berefek pada kembalinya kepercayaan diri tim. Para pemain pun merasa senang karena kehadiran Solari mengingatkan tentang kedatangan Zinedine Zidane di kursi kepelatihan Madrid. Zidane tak hanya cerdas mengolah taktik, tapi memiliki pengenalan mendalam akan klub.
ADVERTISEMENT
Namun, tak ada yang pasti dalam sepak bola. Kemenangan pekan ini bisa berganti menjadi kekalahan pekan depan. Kesenangan hari ini bisa menjadi kerumitan menanggung tanggung jawab yang tak ringan, termasuk bagi para pelatih, tak terkecuali Solari.
***
Usai jeda internasional, skuat Madrid akan kembali menjalani pertandingan pada 24 November 2018. SD Eibar akan menjadi lawan pertama yang menyambut mereka setelah jeda internasional. Jika diamati, lawan Madrid sampai jeda libur musim dingin di ajang La Liga, tidak terlalu berat.
Dari sekian lawan yang ada di ajang La Liga sampai Januari nanti, hanya Valencia, Villarreal, dan Real Betis yang kemungkinan bisa merepotkan Madrid. Sisanya, hanya ada Huesca, Rayo Vallecano, dan Real Sociedad yang mengadang mereka. Lawan berat lain baru akan Madrid temui di ajang Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Di dua laga sisa fase grup, ada AS Roma dan CSKA Moskva yang menjadi lawan mereka. Untuk Roma, meski sekarang mereka masih berada di peringkat 6 Serie A musim 2018/19, materi pemain yang cukup apik menjanjikan ancaman tersendiri bagi Madrid. Hal sama juga berlaku bagi CSKA. Apalagi dalam pertemuan pertama di Moskva, Madrid takluk 0-1 dari CSKA.
Bek CSKA Moscow berupaya menghentikan laju pemain Madrid dengan tekel. (Foto: REUTERS/Tatyana Makeyeva)
zoom-in-whitePerbesar
Bek CSKA Moscow berupaya menghentikan laju pemain Madrid dengan tekel. (Foto: REUTERS/Tatyana Makeyeva)
Yah, Solari masih memiliki banyak waktu untuk berpikir di jeda internasional ini. Berpikir bagaimana caranya Madrid mengakhiri posisi lebih baik di musim dingin nanti, melewati segala rintangan yang ada. Namun, dengan kontrak yang sampai 2021 nanti, Solari juga perlu berpikir panjang, tentang apa yang harus dia lakukan dengan skuat Madrid yang bertabur bintang ini.
ADVERTISEMENT
Contohnya, ya, menjuarai Liga Champions lagi. Atau, bisa juga mencari cara untuk menghentikan dominasi Barcelona di kompetisi domestik.