Sarri (Masih) Percaya Morata

Aksi Alvaro Morata saat Chelsea melawan Vidi FC di Liga Europa. (Foto: Ben Stansall/AFP)

Lini depan masih menjadi masalah Chelsea musim ini. Meski sudah memiliki dua penyerang yang mumpuni, keran gol tim beralias The Blues masih macet.

Lihat saja persebaran gol pasukan Maurizio Sarri sampai pekan ke-14 Premier League. Eden Hazard-lah yang menjadi pencetak gol terbanyak Chelsea dengan raihan 7 gol.

Nama Alvaro Morata yang notabene pilihan utama di lini depan cuma menempati posisi kedua dengan torehan 5 gol. Catatan eks pemain Juventus dan Real Madrid itu serupa dengan Pedro Rodriguez. Sementara, rival Morata di lini depan Chelsea, Olivier Giroud, baru mengemas sebiji gol selama 11 laga yang sudah ia jalani.

Tak suburnya penyerang-penyerang dari Chelsea membuat Sarri selalu menggonta-ganti susunan pemain di lini depan. Seperti pada pekan lalu, Sarri lebih memilih Giroud yang menjadi starter di laga menghadapi Fulham.

Maurizio Sarri saat memimpin Chelsea melawan Manchester City di ajang Community Shield. (Foto: REUTERS/Toby Melville)

Akan tetapi, kepercayaan Sarri kepada Giroud tak dibayar dengan penampilan moncer. Pemain asal Prancis itu hanya melepaskan tiga tembakan yang mana hanya dua di antaranya tepat sasaran dan tak ada yang berbuah gol.

Performa tumpul Giroud lantas mendorong Sarri berpikir untuk memarkirnya dan memainkan Morata di pertandingan versus Wolverhampton Wanderers, Kamis (6/12/2018) dini hari WIB. Kendati Morata tak mampu mencetak gol dari tiga penampilan terakhirnya di Premier League, Sarri tak khawatir.

"Alvaro Morata sudah berhasil mencetak lima gol musim ini dan saya tidak melihat masalah yang besar," tutur Sarri dilansir situs resmi klub.

"Pada setiap musimnya, Alvaro Morata mencetak 15 atau 16 gol dan itu tak lebih. Saya harap musim ini dia mencetak lebih dari itu, tetapi untuk saat ini penampilan dia masih baik.

Morata merayakan gol ke gawang Crystal Palace. (Foto: Reuters/Matthew Childs)

"Saya bisa memberikan dia kepercayaan diri. Saya bisa berbicara dengannya setiap pekan, tetapi di atas lapangan dia harus berjuang sendiri," tutup Sarri.

Kalau bicara soal peluang yang didapatkan Morata, Sarri memang tak pantas merasa gusar. Pemain asal Spanyol itu melakukan rata-rata 2,3 tembakan ke arah gawang per pertandingannya. Kemampuan pemain berusia 26 tahun untuk membuka ruang bagi gelandang-gelandang Chelsea lainnya juga menguntungkan untuk lini depan Chelsea.

Tinggal bagaimana Morata mendapatkan kepercayaan diri dan keberuntungan untuk menuliskan namanya sendiri di papan skor. Itulah yang ditunggu Sarri dan pastinya seluruh pendukung Chelsea. Akankah gol Morata datang saat Chelsea menghadapi Wolves?