Satgas Anti-Mafia Bola Periksa Saksi Kasus Hidayat untuk Penegasan BAP

21 Maret 2019 18:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hidayat, Exco PSSI, dalam sesi jumpa pers di Hotel Sultan. Foto: Sandi Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hidayat, Exco PSSI, dalam sesi jumpa pers di Hotel Sultan. Foto: Sandi Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Bola bertolak ke Surabaya pada Senin (18/3/2019) untuk melakukan pemeriksaan pertama kepada Hidayat (mantan anggota Komite Eksekutif PSSI). Hidayat memang belum pernah menjalani pemeriksaan sejak ditetapkan sebagai tersangka pada 21 Februari lalu dalam kasus percobaan suap kepada Madura FC.
ADVERTISEMENT
Dalam proses pemeriksaan itu Satgas terbentur kondisi kesehatan Hidayat yang menurun. Dokter kepolisian dan rekam medis Rumah Sakit PHC Surabaya menyatakan Hidayat tak bisa diperiksa lebih jauh lantaran tekanan darah tinggi. Satgas hanya melontarkan 15 pertanyaan dalam pemeriksaan selama 15 menit, Rabu (20/3/2019).
Satgas lantas bergerak untuk memeriksa kembali para saksi dalam kasus tersebut. Saksi-saksi yang dihadirkan Satgas di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur antara lain Januar Herwanto (Manajer Madura FC), Benazir Nafilah (Direktur Keuangan Madura FC), dan dua pemain Madura FC atas nama Chairul Rivan dan Usman Pribadi.
Januar menuturkan pemeriksaan itu hanya penegasan terhadap berita acara perkara (BAP) milik Hidayat.
“Tidak lama pemeriksaannya kemarin (Rabu, 20/3). Cuma dari pukul 10:00-11:25 WIB. Detailnya cuma penegasan dari BAP Pak Dayat. Saya dimintai keterangan lagi setelah Pak Dayat jadi tersangka. Setelah dibacakan ternyata tidak ada yang berubah dari keterangan saya,” ujar Januar ketika dihubungi kumparanBOLA, Kamis (21/3/2019).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pemain dan Direktur Keuangan Madura FC diperiksa untuk mengetahui aliran dana suap dari Hidayat.
“Saya diperiksa berbarengan Usman. Kemudian ada juga Pak Benazir. Satgas mungkin ingin lihat rekening klub dan pemain seperti apa. Pasalnya, Pak Dayat sempat mengancam ingin ‘membeli’ pemain Madura FC,” kata Januar.
Hidayat sendiri diduga ingin mencoba menyuap Madura FC agar mengalah dari PSS Sleman di babak delapan besar Liga 2. Kala itu, Hidayat memberi tawaran Rp100-Rp150 juta kepada Madura FC. Tak cuma itu, dia bahkan mengancam akan 'membayar' pemain-pemain Madura FC agar skenario pengaturan pertandingannya berhasil.
Pendalaman terhadap kasus Hidayat juga dalam rangka melengkapi berkas perkara yang segera dilimpahkan ke Kejaksaan Agung (Kejagung) RI. Satgas hingga kini masih menunggu kondisi kesehatan Hidayat membaik agar bisa dilangsungkan pemeriksaan lanjutan.
ADVERTISEMENT