Satgas Antimafia Bola Awasi Laga Arema vs Persebaya

15 Agustus 2019 2:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Arema FC Hamka Hamzah (tengah) menyundul bola yang berusaha direbut sejumlah pesepak bola Persebaya Surabaya pada laga final leg 1 Piala Presiden 2019 di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/4). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Arema FC Hamka Hamzah (tengah) menyundul bola yang berusaha direbut sejumlah pesepak bola Persebaya Surabaya pada laga final leg 1 Piala Presiden 2019 di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/4). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
ADVERTISEMENT
Upaya Satgas Antimafia Bola untuk memberantas pengaturan skor tak lantas berhenti meski telah menghasilkan beberapa terdakwa. Mengusung jilid kedua, badan bentukan Polri ini bakal melakukan pengawasan terhadap pertandingan Liga 1 2019 di 13 provinsi.
ADVERTISEMENT
Provinsi terpilih tentu merupakan daerah-daerah yang kerap melangsungkan pertandingan Liga 1. Di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatra Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Papua.
Pengawasan akan berlangsung lebih ketat dibandingkan jilid pertama. Karena menurut Ketua Satgas Antimafia Bola, Brigjen Hendro Pandowo, pihaknya bakal membentuk subsatgas di setiap daerah.
"Sejak 6 Agustus, Satgas Antimafia Bola jilid kedua resmi dilanjutkan. Semua pertandingan diawasi," kata Hendro.
Ditambahkan Hendro, perhatian khusus bakal ditujukan untuk pertandingan tertentu. Dia juga sudah mendapatkan informasi terkait laga mana saja yang mesti diawasi secara langsung.
Salah satunya yakni partai Arema FC vs Persebaya Surabaya pada pekan ke-14 Liga 1, Kamis (15/9). Kebetulan, laga ini bakal menyedot perhatian banyak orang karena mempertemukan dua tim terbesar di Jawa Timur. "Ya kami awasilah," tutur Hendro.
ADVERTISEMENT
Kasatgas Antimafia Bola, Brigjen Pol Hendro Pandowo (tengah) usai menggelar rapat terkait pembentukan tim untuk kasus mafia bola. Foto: Raga Imam/kumparan
Satgas Antimafia Bola tak sekadar memantau secara langsung. Setiap kejanggalan di laga tersebut bakal dinilai untuk menentukan apakah ada unsur pengaturan atau tidak.
Maka, Hendro memperingatkan para pengurus klub, pelatih, pemain, dan ofisial agar tak coba-coba terlibat untuk mengatur pertandingan.
"Keputusan wasit dan perilaku pemain di lapangan tentu dilihat. Dan, potensi kasus baru sangat terbuka lebar," ucapnya.