Schalke vs City: Sane dan Guendogan Pulang Kampung sebagai Lawan

20 Februari 2019 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sane dan Guendogan berseragam Manchester City. Foto: Daniel ROLAND / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sane dan Guendogan berseragam Manchester City. Foto: Daniel ROLAND / AFP
ADVERTISEMENT
Laga antara Schalke 04 versus Manchester City pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (20/2/2019) dini hari WIB, menjadi momen 'pulang kampung' bagi beberapa penggawa The Citizens.
ADVERTISEMENT
Beberapa di antaranya adalah Ilkay Guendogan dan Leroy Sane yang pernah punya ikatan dengan Schalke karena sempat menimba ilmu di tim junior The Royal Blues. Guendongan lebih dulu datang pada 1998, sementara Sane bergabung pada 2011 silam.
Namun, ada perbedaan durasi masa bakti keduanya di Schalke dulu. Guendogan cuma setahun mencicipi binaan tim junior dan tumbuh menjadi pemain prfofesional potensial di Borussia Dortmund. Sedangkan, empat tahun lamanya Sane di tim junior dan naik kelas ke tim utama Schalke pada 2014.
Keduanya kemudian dipinang City di tahun yang sama, 2016. Bagi Guendogan, meski kebersamaannya dengan Schalke singkat, pemain berusia 28 tahun tersebut mengaku punya hubungan bagus. Kini, ia berambisi menjadi lawan yang tangguh buat Schalke saat pulang ke kampung halaman.
ADVERTISEMENT
"Saya masih punya beberapa kerabat di sana, saya hidup di Gelesenkirchen sampai umur 18 tahun. Jadi, hubungan saya dengan kota itu cukup kuat. Sekarang, saya berkesempatan pulang kampung dengan City untuk memainkan sepak bola," kata Guendogan dilansir situs resmi UEFA.
"Siapa yang bakal menyangka itu? Anda pergi dari kampung halaman ke dunia yang lebih luas, Inggris, dan Premier League-nya. Kemudian Anda pulang lagi ke rumah untuk bertanding di kompeitisi Liga Champions," tuturnya menambahkan.
Pemain-pemain Manchester City merayakan kemenangan atas Everton. Foto: REUTERS/Phil Noble
Optimisme Guendogan soal langkah City yang bakal mulus di Veltins Arena bukan tanpa alasan. Mereka datang dengan modal tak terkalahkan dari wakil Jerman dalam tujuh pertemuan termutakhir (enam kemenangan dan sekali imbang). Kekalahan terakhir terjadi saat keok 0-1 dari Bayern Muenchen pada September 2014.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja kami lebih diunggulkan dalam laga ini dan itu benar. Tapi, semua tim di babak 16 ini adalah mereka yang terbaik. Oleh karena itu, kami akan menghormati lawan-lawan kami dan bersiap sebaik mungkin karena fase gugur seperti laga final. Setiap kesalahan bisa menghukum Anda," ucap Guendogan.
Sementara, Schalke sedang tidak berada di kondisi baik-baik saja. Skuat besutan Domenico Tedesco itu cuma menang sekali dari empat laga terakhirnya. Jika ada modal positif yang dimiliki Schalke, maka hal itu hanyalah rekor belum terkalahkan mereka di sembilan laga kandang kompetisi Eropa.
Para penggawa Schalke 04 memberikan penghormatan kepada mendiang Rudi Assauer sebelum laga lawan Fortuna Dusseldorf. Foto: REUTERS/Wolfgang Rattay
Kondisi Schalke yang tengah limbung ini diharapkan Guendogan memuluskan langkah City mencuri kemenangan, sehingga mempermudah tugas mereka di leg kedua yang tersaji di Etihad Stadium pada 14 Maret nanti. Lebih jauh, Guendogan berambisi membawa City merengkuh trofi Liga Champions musim ini agar makin paripurna sebagai tim top dunia.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah punya banyak pengalaman di Liga Champions dalam beberapa musim ke belakang, tidak semuanya positif memang. Namun, kami harus bisa mendapatkan. Jika merengkuh gelar itu, tim ini akan memasuki era baru, menyamai level tim macam Real Madrid, Barcelona, Bayern Muenchen, atau Juventus," pungkas Guendogan.