Scholes Heran soal Minimnya Peran Class of 92 di Manajemen United

25 Januari 2019 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paul Scholes dipeluk rekan setimnya, Gary Neville, usai mencetak gol ke gawang Aston Villa. (Foto: Stu Forster/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Paul Scholes dipeluk rekan setimnya, Gary Neville, usai mencetak gol ke gawang Aston Villa. (Foto: Stu Forster/Getty Images)
ADVERTISEMENT
Paul Scholes menyampaikan keheranannya seputar minimnya partisipasi anggota Class of 92 di manajemen Manchester United. Saat ini, hanya Nicky Butt yang tercatat sebagai alumnus Class of 92 yang memiliki jabatan di United.
ADVERTISEMENT
Class of 92 yang dimaksud oleh Scholes adalah pemain jebolan akademi United di tahun 1992 yang menjelma menjadi legenda klub setelah diberikan kepercayaan oleh Sir Alex Ferguson. Segelintir orang yang dimaksud Scholes selain Butt adalah Ryan Giggs, David Beckham, Gary Neville, Phil Neville, dan tentu saja, dirinya sendiri. Menurut Scholes, minimnya peran anggota Class of 92 di manajemen United saat ini aneh karena Sir Alex pribadilah yang meminta mereka untuk terlibat di klub.
“Sedikit aneh rasanya. Saya pikir ini adalah ide manajer yang dulu (Sir Alex) agar kami mendapatkan peran di klub dalam kapasitas tertentu. Ia pergi dari klub berbarengan dengan pensiunnya kami sebagai pesepak bola. Tentu saja ia akan senang melihat kami mendapatkan peran. Namun itu tak terjadi karena ada keinginan tertentu dari segelintir orang,” ungkap Scholes kepada The Guardian.
ADVERTISEMENT
Sir Alex Ferguson di laga terakhirnya. (Foto: Reuters/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Sir Alex Ferguson di laga terakhirnya. (Foto: Reuters/Eddie Keogh)
Memang, hanya Butt—yang menjabat sebagai Kepala Akademi United—yang memiliki peran di klub. Namun, beberapa waktu sebelumnya, Scholes dan beberapa teman seangkatannya pernah memiliki jabatan di United.
Pria yang dijuluki The Ginger Prince ini pernah menjadi bagian dari staf kepelatihan tim senior United. Begitu pula dengan Phil Neville. Giggs bahkan pernah punya peran yang lebih besar. Pria asal Wales ini pernah menjabat sebagai asisten manajer di era Louis van Gaal setelah sebelumnya diangkat sebagai pelatih interim ketika David Moyes dicopot dari jabatannya.
Meskipun begitu, Scholes kembali mengulangi bahwa ia dan rekan-rekannya semestinya diberikan kesempatan untuk memenuhi keinginan Sir Alex. Pria yang menjadi idola Xavi Hernandez ini mengindikasikan bahwa pergantian Direktur Utama United dari David Gill menjadi Ed Woodward menjadi salah satu faktor mengapa ia dan kawan-kawannya tidak berada di Carrington untuk mengasuh 'Sang Iblis Merah'.
ADVERTISEMENT
"Sir Alex selalu ingin United mengikuti langkah Bayern Muenchen atau Ajax, yang mana mereka memberikan kesempatan bagi eks pemain untuk terlibat di dalam klub. Banyak hal yang memang telah berubah dari klub, terutama setelah David Gill pergi. Situasi memang bisa saja berbeda, namun juga bisa sama saja," jelas Scholes.
Wales akan umumkan penunjukan Giggs (Foto: ANDREW YATES / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Wales akan umumkan penunjukan Giggs (Foto: ANDREW YATES / AFP)
Scholes dan rekan-rekannya dari Class of 92 pada dasarnya masih berkecimpung di sepak bola. Giggs kini menjadi manajer Tim Nasional Wales, Phil Neville menjadi manajer Tim Nasional Wanita Inggris, dan Gary Neville sempat menjadi manajer Valencia dan kini menjadi pundit.
Scholes pribadi bahkan diisukan akan menjadi manajer klub League Two Liga Inggris, Oldham Athletic, meski ia juga enggan untuk mengonfirmasi isu tersebut. Lebih dari itu, Scholes, Neville bersaudara, Beckham, dan Butt juga tercatat sebagai pemegang saham terbesar klub yang berkompetisi di kasta kelima Liga Inggris, Salford City.
ADVERTISEMENT