Sebuah Roket Kecil Bernama Willian

6 Juli 2018 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Willian dalam sesi latihan Brasil. (Foto: Adrian Dennis / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Willian dalam sesi latihan Brasil. (Foto: Adrian Dennis / AFP)
ADVERTISEMENT
Samara adalah kota penuh rahasia. Namun, bagi Willian, Samara adalah kota yang melahirkan nama baru baginya. Roket kecil, itulah sebutan yang tersemat pada Willian di Samara.
ADVERTISEMENT
Di masa lampau, saat Uni Soviet masih berkuasa, Samara adalah kota yang tertutup. Di dalamnya, tersimpan banyak hal yang tak boleh diketahui publik, dan hanya bisa diketahui oleh orang-orang terpilih saja. Di Samara, program luar angkasa Uni Soviet dipusatkan dan direncanakan.
Sampai sekarang, jejak-jejak kala Samara pernah menjadi pusat program luar angkasa Uni Soviet masih tampak. Museum Luar Angkasa yang terletak di sana, bahkan memajang roket yang pernah digunakan oleh Uni Soviet dalam program luar angkasanya di masa lampau, sebagai pengingat kepada para pelancong yang datang, juga sebagai upaya warganya untuk tidak melupakan sejarah Samara.
Namun, bagi Willian, Samara punya makna lain. Tapi, makna itu tidak jauh berkaitan dengan apa yang dulu pernah Samara lakukan: roket. Lewat penampilan apiknya ketika Timnas Brasil melawan Timnas Meksiko di babak 16 besar Piala Dunia 2018, bertempat di Samara, Willian mendapat julukan si roket kecil.
ADVERTISEMENT
Bagaimana akhirnya Willian bisa dapat julukan si roket kecil? Untuk menjawab ini, maka kita harus menelisik apa yang sudah dilakukan oleh Willian sepanjang Piala Dunia 2018 ini. Apa peran yang dia ambil, serta apa yang sudah dia lakukan sampai akhirnya mendapatkan julukan si roket kecil.
***
Bersama dengan Neymar dan Gabriel Jesus, Willian sudah masuk skema skuat Tite di Piala Dunia 2018. Sejak Brasil masih menjalani pemusatan latihan di Brasil, nama Willian sudah masuk skuat yang akan dibawa ke Rusia. Dia bersaing dengan Fred, Renato Augusto, dan Taison, nama-nama yang juga masuk dalam radar dan skema Tite. Belum lagi ada nama Douglas Costa yang juga masuk skuat.
Bersaing dengan Fred, Renato, Taison, dan Costa tidak membuat Willian gentar. Dia sadar bahwa satu tempat di lini serang cukup panas untuk diperebutkan. Selama proses persiapan skuat, dia mempersiapkan diri sebaik mungkin, sembari menyebut segala kemungkinan yang bisa terjadi selama dirinya di Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
"Saya kira itu (persaingan posisi dalam tim) merupakan sebuah proses yang alami. Saya merasa percaya diri karena saya berkembang dalam setiap laga yang saya jalani. Jika saya berleha-leha, bisa jadi saya kehilangan tempat dalam skuat saat ini," ujar Willian seperti dilansir situs resmi FIFA.
Willian mencetak gol ke gawang Barcelona. (Foto: Reuters/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Willian mencetak gol ke gawang Barcelona. (Foto: Reuters/Matthew Childs)
Meski sempat diliputi rasa khawatir, nyatanya Willian mampu merebut perhatian Tite di Rusia. Selama bermain di ajang Piala Dunia 2018, mulai dari fase grup sampai babak 16 besar, Willian selalu diturunkan oleh Tite, mengisi posisi di sayap kanan. Kecepatan, kemampuan dribel, dan kefasihannya mematuhi taktik-lah yang menjadi nilai lebih dari Willian di mata Tite.
Lewat tiga kemampuan utamanya tersebut, Willian berkontribusi besar dalam skema penyerangan Brasil. Total rataan tendangan ke gawang per laga sebanyak 1,3 kali, rataan umpan kunci per laga sebanyak 1 kali, serta rataan usaha dribel per laga sebanyak 2,8 kali, mencerminkan Willian sudah menyatu dengan skema penyerangan Brasil di Piala Dunia 2018 ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, peran Willian semakin kentara terlihat karena dia mampu berkombinasi dengan Neymar, Coutinho, dan jesus di lini depan. Pada laga melawan Meksiko, dalam proses gol Neymar, dia bisa melakukan permainan kombinasi dengan Neymar, sebelum akhirnya menggiring bola dengan dua sentuhan, mengirim bola balik ke Neymar yang pada akhirnya berujung gol pertama Brasil.
Selain itu, Willian juga apik dalam bertahan. Pada laga melawan Meksiko, sama seperti Jesus yang tidak gagap ketika dipindah ke sayap kiri, Willian juga tidak gagap ketika harus dipindah ke posisi sayap kanan. Lewat kemampuan bertahannya yang apik (sejauh ini Willian menorehkan rataan intersep per laga sebanyak 1,3 kali), dia mampu membantu Fagner menghalau pergerakan penyerangan Meksiko dari sisi kanan.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yamg menjadi cermin dari pemahaman taktikal Willian yang baik. Selain mampu memanfaatkan ruang kosong yang disediakan oleh Jesus lewat pergerakannya, Willian juga mampu menembus pertahanan lawan lewat dribel cepat dan kombinasi dengan pemain depan lain. Hal inilah yang bikin dia tak tergantikan, dan tetap menjadi bagian dari skuat Brasil di Piala Dunia 2018.
Kemampuan dribel dan kecepatan cepat inilah yang membuat Willian dijuluki roket kecil, julukan yang pada akhirnya dapat dia terima dengan rasa senang dan bahagia.
"Staf pelatih mulai memanggil saya dengan sebutan tersebut (roket kecil). Jujur saja, saya senang akan panggilan tersebut, karena hal itu mencerminkan sekaligus merangkum gaya main saya," ujar Willian.
***
ADVERTISEMENT
Jalan Brasil untuk menjadi juara masih cukup jauh. Setidaknya, ada tiga laga (jika masuk sampai final) yang harus dilalui oleh Brasil. Terdekat, mereka akan menghadapi Belgia di Kazan Arena pada Sabtu (7/7/2018) dini hari WIB. Menghadapi Belgia akan menjadi ujian tersendiri bagi Brasil.
Dalam perjalanan mereka tersebut, Brasil akan membutuhkan jasa dari Willian. Kemampuan dribel, kecepatan, serta pemahaman taktik Willian yang baik dapat membantu Brasil untuk meraih kemenangan. Apalagi, ke depan mereka tentu akan melawan tim-tim yang lebih berat. Tenaga dari si roket kecil diperlukan untuk membawa Brasil melangkah jauh.