Sekadar Menguasai Bola Tidak Cukup untuk Juventus
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Juventus memenangi penguasaan bola hingga 65%. Tim besutan Maurizio Sarri melepaskan 23 percobaan tembakan, sedangkan Bologna hanya membuat sembilan tembakan.
Meski demikian Juventus menutup duel 'hanya' dengan kemenangan 2-1. Angkat topi untuk kiper Bologna, Lukasz Skorupski, yang membuat delapan penyelamatan sukses.
Maurizio Sarri tidak bisa tenang-tenang saja soal kemenangan ini. Yang betul-betul disorotinya adalah penguasaan bola anak-anak asuhnya yang cenderung menjadi bumerang.
"Saya bicara kepada tim, kami tidak boleh sekadar menguasai bola. Kami harus bisa memimpin karena kalau tidak begitu, kami sendiri yang bakal rugi," jelas Sarri, dikutip dari Football Italia.
Sarri tidak ingin anak-anak asuhnya hanya bisa memegang bola. Kalau lawan terlanjur merebut bola, Juventus harus merebut sesegera mungkin dan melakukan transisi dari bertahan ke menyerang dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Keterlambatan Juventus melakukan sistem permainan demikian dianggap sebagai penyebab keberhasilan Danilo Larangeira membobol gawang Juventus pada menit 26.
Situasi horor bagi Juventus kembali terlihat jelas di pengujung laga. Sundulan Federico Santander sempat menyambar mistar gawang Juventus.
Bola liar kembali disambut oleh penyerang asal Paraguay itu dengan tembakan salto. Namun, upayanya dihentikan secara spektakuler oleh Gianluigi Buffon.
"Ada perbedaan jelas antara mengumpan dengan efektif dan melakukan penguasaan bola sesaat. Kami melakukannya dengan buruk pada lima menit terakhir. Saking buruknya, kami sampai kehilangan bola di final third. Kami harus memperbaiki kondisi ini. Eror itu mesti dibenahi secara detail," jelas Sarri.
"Pada dasarnya, ini pertandingan yang baik. Akan tetapi, tetap saja kami melakukan tiga atau empat eror yang mesti kami bereskan. Saya harus meyakinkan para pemain bahwa kami tidak bisa asal-asalan menguasai bola," ujar Sarri.
ADVERTISEMENT