news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sekelumit Perjalanan Menantang PSM Makassar ke Serui

2 April 2018 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain PSM berfoto di depan pesawat baling. (Foto: Instagram/@psm_makassar)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain PSM berfoto di depan pesawat baling. (Foto: Instagram/@psm_makassar)
ADVERTISEMENT
Akhir pekan lalu PSM Makassar sukses meraih tiga poin kala melawat ke markas Perseru Serui. Pada laga yang dihelat di Stadion Marora, Sabtu (31/3/2018) itu, tim berjuluk 'Pasukan Ramang' menang dengan skor tipis 1-0.
ADVERTISEMENT
Hasil baik ini sejatinya patut diapresiasi. Pasalnya, tak banyak tim peserta Liga 1 musim 2017 lalu mampu meraih kemenangan. Dan pada musim ini, Zulkifli Syukur dan kawan-kawan bisa kembali menuai kesuksesan yang sama kala terakhir kali bertandang pada 4 Mei 2017 lalu. Ketika itu, PSM menang dengan skor 2-1.
Kendati demikian, tiga poin yang diraih nyatanya tak membuat pelatih PSM, Robert Rene Alberts, puas. Ia bahkan tak banyak berbicara mengenai hasil baik yang telah dicapai anak asuhnya.
Juru latih berkebangsaan Belanda ini justru menyoroti kualitas lapangan di Stadion Marora yang dinilainya sangat buruk. Imbasnya, selepas pertandingan beberapa pemain mengalami cedera.
"Sebelumnya, saya sudah sering menyampaikan bahwa laga tandang ke Serui adalah laga tersulit di Indonesia. Permasalahannya karena logistik," ujar Albert.
ADVERTISEMENT
"Memang, kami diterima baik di sini, tetapi untuk memainkan pertandingan yang bagus tentunya butuh lapangan dengan kualitas yang bagus pula. Semua orang harus melihat kondisi di sini dan saya pikir kondisi lapangan sangat jauh dengan standar regulasi. Oleh karena itu, para pemain tidak bisa mengembangkan permainan saat pertandingan," lanjutnya.
PSM Makassar vs PSIS Semarang (Foto: Yusran Uccang/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
PSM Makassar vs PSIS Semarang (Foto: Yusran Uccang/Antara)
Selain menyoroti kondisi stadion, sebelum bertolak ke Serui, Alberts juga sempat mengeluhkan terkait perjalanan yang harus ditempuhnya bersama pemain. Melalui Instagram pribadinya, Kamis (29/3) lalu, pelatih 63 tahun sempat bercerita bagaimana pengalamannya.
"Kami (telah berada) berada di Biak, Papua, saat ini dan kami akan bertolak ke Serui keesokan harinya. Selama lebih dari 30 tahun melatih, perjalan ini lah yang tersulit untuk mempersiapkan tim sepak bola profesional."
ADVERTISEMENT
Dalam postingan tersebut Alberts juga menjelaskan bahwa saat bertolak dari Bandar Udara Makassar, tim harus berangkat pada pukul 01:00 dini hari dan terkendala penundaan penerbangan selama satu jam. Alhasil, tim baru berangkat pada pukul 02:00 dan menempuh perjalanan selama tiga jam hingga akhirnya tiba pada pukul 06:00 waktu setempat.
Alberts melanjutkan, setibanya di Biak untuk melakukan transit, hotel yang ditempati tim tidak bisa menampung seluruh ofisial tim. Alhasil, awak PSM harus terbagi menjadi dua hotel karena kamar yang tidak mencukupi.
"Dan ketika kami tidak mendapatkan hotel kedua, para pemain harus menunggu. Kami saat ini tengah menjalani pemulihan tenaga dan bersiap ke Serui lewat perjalanan menggunakan pesawat udara sebanyak dua kali selama setengah jam karena satu pesawat tidak bisa menampung seluruh pemain," katanya.
ADVERTISEMENT
"Saya bisa katakan, ini adalah perjalana tersulit bagi tim sepak bola professional tetapi kami ke sana untuk mendapatkan tiga poin," tutup Alberts.