Selain Jerman, Turki Juga Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Eropa 2024

27 April 2018 0:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trofi Piala Eropa  (Foto: Attila Kisbenedek/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Trofi Piala Eropa (Foto: Attila Kisbenedek/AFP)
ADVERTISEMENT
Merespons pernyataan dari UEFA pada Maret 2018 silam, Jerman langsung bergerak dengan mengirimkan lamarannya untuk menjadi tuan rumah Piala Eropa 2024. Selang dua hari kemudian, Turki juga melakukan hal serupa.
ADVERTISEMENT
UEFA sempat mendapat kritik. Di ajang Piala Eropa 2020 kelak, mereka mengeluarkan keputusan mengejutkan dengan menunjuk 12 kota berbeda sebagai tempat penyelenggaraan. Kritik semakin deras ketika UEFA tidak menjelaskan alasan di balik pemilihan Roma sebagai tempat digelarnya pertandingan pembuka dan London sebagai tempat digelarnya pertandingan penutup.
Berkaca dari kritik tersebut, UEFA kembali menerapkan kebijakan satu negara tuan rumah dalam ajang Piala Eropa 2024 kelak. Mereka mengungkapkan, kemungkinan, Piala Eropa 2024 akan digelar di Jerman atau Turki. Jerman langsung bergerak dengan mengirimkan lamaran mereka kepada UEFA pada Selasa (24/4/2018).
Melihat pergerakan cepat Jerman, Turki tidak mau kalah. Diwakili oleh Presiden Federasi Sepak Bola Turki (TFF), Yildirim Demiroren, mereka pun mengirimkan lamaran kepada UEFA. Dokumen dari kubu Turki ini diterima oleh Sekjen UEFA, Theodore Theodoridis, di Nyon, Swiss, pada Kamis (26/4/2018).
ADVERTISEMENT
"Kami dengan senang hati memberitakan bahwa Turki sudah mengajukan lamaran untuk menjadi tuan rumah Piala Eropa 2024 kepada Sekjen UEFA (Theodoridis) hari ini (Kamis)," ujar Demiroren dilansir Soccerway.
"Saya juga dengan senang hati mengumumkan bahwa federasi kami, yang sudah mengajukan lamaran untuk keempat kalinya, kali ini sudah mengajukan lamaran yang paling baik. Negara juga sudah mendukung kami," tambahnya.
Turki, sejauh ini, memang jarang menyelenggarakan ajang sepak bola internasional, baik itu di level Eropa maupun dunia. Upaya lamaran yang mereka lakukan untuk menjadi tuan rumah Piala Eropa 2008 dan 2012 berakhir dengan kegagalan. Ajang besar yang terakhir dihelat di Turki adalah European Amputee Football Championship (Piala Eropa untuk pesepak bola difabel) pada 1-10 Oktober 2017.
ADVERTISEMENT
Di lain pihak, Jerman cukup sering menyelenggarakan turnamen sepak bola berskala internasional. Tercatat, mereka pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia 1974, Piala Eropa 1988, dan Piala Dunia 2006. Bicara soal pengalaman, Jerman sudah paham bagaimana caranya menyelenggarakan turnamen sepak bola berskala internasional di negara mereka.
Meski Jerman memiliki banyak pengalaman menyoal penyelenggaraan turnamen berskala internasional, bukan berarti Turki tidak memiliki peluang. Hal ini diutarakan oleh Theodoridis selaku perwakilan UEFA yang menerima lamaran dari kedua negara tersebut.
"Kami tahu bahwa TFF sudah berinvestasi banyak demi menjadi tuan rumah ajang sepak bola terbesar antarnegara Eropa ini. Saya rasa akan sulit bagi Komite Eksekutif UEFA, pada September nanti, untuk menentukan siapa yang akan menjadi tuan rumah (Piala Eropa 2024)," ujar Theodoridis.
ADVERTISEMENT
Memang, seperti yang diujarkan oleh Theodoridis, Turki sudah banyak berinvestasi agar bisa menjadi tuan rumah Piala Eropa 2024. Baik itu secara finansial, maupun secara infrastruktur, mereka sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Mereka juga siap untuk memperkenalkan Turki kepada seantero Eropa.
Maka, menarik untuk menantikan, apakah harapan Turki akan bertepuk sebelah tangan atau terkabul.