Selarik PR untuk Lini Belakang Timnas U-22

22 Januari 2019 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nova Arianto. (Foto: instagram @novarianto30)
zoom-in-whitePerbesar
Nova Arianto. (Foto: instagram @novarianto30)
ADVERTISEMENT
Ada pemandangan berbeda pada latihan Timnas U-22 Indonesia di Stadion Madya Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (22/1/2019). Tak ada Indra Sjafri sebagai pemberi arahan, melainkan assisten pelatih Nova Arianto yang mengambil alih komando.
ADVERTISEMENT
Indra tengah berada di Spanyol untuk melanjutkan kursus lisensi kepelatihan AFC Pro, sehingga tugasnya diserahkan kepada Nova. Kendati begitu, Nova menyebut Indra telah memberi arahan mengenai garis besar target latihan di pemusatan tahap ketiga hari kedua ini.
Dari menu latihan yang disajikan, Osvaldo Haay dan kolega intens melakukan passing, pergerakan tanpa bola, serta transisi negatif dan positif. Muara dari pecahan-pecahan materi latihan ini adalah mini gim 6 vs 6 yang disusul gim 11 lawan 11 di satu lapangan penuh.
Tujuan utamanya adalah pembenahan taktik dan teknik pemain, tetapi Nova juga menyebut punya fokus tersendiri soal lini pertahanan. Wajar bila pria berkepala pelontos ini punya perhatian lebih menyoal barisan belakang, sebab Nova dikenal sebagai mantan bek tersohor di sepak bola Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Ia malang melintang di klub-klub besar macam Persebaya Surabaya, Persib Bandung, hingga Sriwijaya Palembang, serta jadi pilar lini belakang Timnas Indonesia sedekade ke belakang.
Sejauh pemusatan latihan Timnas U-22 yang telah berjalan tiga pekan, Nova menyebut ada perkembangan di sektor lini belakang. Akan tetapi, ia tak menampik masih ada beberapa bagian pertahanan seperti koordinasi yang mesti dibenahi.
"Saya akan coba berikan semua yang terbaik kepada pemain. Mulai dari compact pertahannnya, komunikasi, dan disiplin pemain yang masih sering salah. Dari kemarin memang masalah komunikasi yang masih sering salah," ujar Nova usai memimpin latihan.
Nova juga menilai kemampuan membaca pergerakan lawan menjadi salah satu kunci dari solidnya pertahanan. Dalam skema 4-3-3 khas Indra, Nova menuturkan fokusnya tak cuma empat bek yang berdiri sejajar di belakang, melainkan jangkar-jangkar lini tengah sebagai tembok awal pertahanan.
ADVERTISEMENT
Sesi Latihan Timnas Indonesia U-22 Jelang Laga AFF. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sesi Latihan Timnas Indonesia U-22 Jelang Laga AFF. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Skema permainan Indra pun menutut pemain belakang mampu membangun serangan, sehingga atribut seperti passing wajib dimiliki. Nova menilai masih ada minus di situ, tetapi ia optimistis dengan menu latihan berikutnya akan meningkatkan kemampuan pemain dalam melakukan build-up.
"Hal itu (pertahanan) memang menjadi perhatian saya sejak datang ke sini di minggu pertama (pemusatan latihan). Fokus saya tidak hanya pada empat bek di belakang, tapi juga pertahanan di sektor gelandang," ucapnya.
"Saat ini, para pemain saya lihat sudah cukup baik dalam melakukan build-up, tetapi kami masih belum terlalu fokus ke sana karena saya masih fokus benahi dari compact defence di belakang, setelah itu baru build-up mulai dari passing dan sebagainya, yang akan dimulai di latihan selanjutnya," katanya.
ADVERTISEMENT
Nova juga menggarisbawahi transisi dari menyerang ke bertahan yang dianggap masih perlu dibenahi. Bukan hanya kecepatan, para pemain dianggap kerap alpa membaca pergerakan lawan.
Suasana latihan Timnas U-22 Indonesia. (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana latihan Timnas U-22 Indonesia. (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)
"Itu (transisi) jadi masalah terbesar saya bilang, tidak hanya di Timnas U-22 saja, tetapi hampir merata di setiap klub di Indonesia. Saya lihat transisi dari menyerang ke bertahan itu yang harus kita perbaiki," kata Nova.
"Dari pengalaman saya, biasanya pemain hanya fokus kepada bola, tetapi dia tidak memerhatikan pergerakan pemain yang tanpa bola. Itu yang masih kurang di pemain belakang kita sekarang," pungkasnya.