Imbangi Jerman, Belanda Tembus Semifinal UEFA Nations League

20 November 2018 4:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Belanda merayakan gol. (Foto: REUTERS/Leon Kuegeler)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Belanda merayakan gol. (Foto: REUTERS/Leon Kuegeler)
ADVERTISEMENT
Timnas Belanda bermain gemilang. Bertandang ke Veltins Arena menghadapi Timnas Jerman dalam laga keempat Grup 1 Liga A UEFA Nations League, Selasa (20/11/2018) dini hari WIB, mereka sukses meraih hasil imbang 2-2. Sempat tertinggal dua gol lewat Timo Werner dan Leroy Sane, Belanda menyamakan kedudukan lewat gol dari Quincy Promes dan Virgil van Dijk.
ADVERTISEMENT
Berkat hasil ini, Belanda berhak melaju ke babak semifinal UEFA Nations League. Sedangkan Jerman, mereka sudah pasti terdegradasi ke Liga B untuk gelaran UEFA Nations League berikutnya.
Ada nama Mats Hummels, Niklas Suele, dan Antonio Ruediger di lini belakang Jerman. Lini tengah diisi oleh Joshua Kimmich dan Toni Kroos, diapit Thilo Kehrer dan Nico Schulz di sayap. Serge Gnabry, Timo Werner, dan Leroy Sane menjadi pendobrak di lini depan.
Di sisi lain, Belanda juga menurunkan skuat inti mereka. Ada nama Ryan Babel, Memphis Depay, dan Quincy Promes selaku juru gedor, dengan sosok Georginio Wijnaldum, Frenkie De Jong, dan Marten de Roon sebagai penghuni lini tengah. Komando di lini pertahanan diserahkan kepada duet Virgil van Dijk dan Matthijs de Ligt.
ADVERTISEMENT
Sejak babak pertama dimulai, Jerman langsung mengambil inisiatif permainan. Berisikan para pemain muda, Jerman tampil begitu energik. Menghadapi Belanda yang langsung menekan sejak awal, mereka tidak panik. Mereka menggunakan permutasi posisi dan umpan-umpan pendek untuk melepaskan diri dari tekanan Belanda ini.
Hasilnya manjur. Pada menit 9, memanfaatkan umpan dari Gnabry, Werner sukses menjebol gawang Jasper Cillessen lewat sepakan kerasnya dari luar kotak penalti. Skor berubah 1-0 untuk keunggulan Jerman. Mereka semakin nyaman dalam bermain setelah unggul ini, menempatkan Belanda dalam tekanan tersendiri.
Skema 3-4-3 yang diusung Joachim Loew, pelatih Jerman, dalam laga ini memberikan Jerman sebuah kekuatan tersendiri. Dengan skema tiga bek tersebut, mereka bisa bermain dengan garis pertahanan yang lebih tinggi dan menang jumlah pemain di lini tengah. Ditambah dengan Werner yang juga rajin membuka ruang dan menjemput bola dari tengah, aliran bola mereka menjadi tidak putus.
ADVERTISEMENT
Permainan atraktif mereka ini mengantarkan Jerman mencetak gol kedua pada menit 20. Memanfaatkan umpan panjang Kroos, Sane sukses melewati para pemain bertahan Timnas Belanda, sebelum akhirnya melepas tembakan yang sempat membentur bek Belanda, namun akhirnya tetap masuk ke gawang. Skor berubah 2-0, dan Jerman semakin enak dalam menguasai bola dan mengatur sirkulasi bola.
Menghadapi Jerman yang main atraktif seperti ini, Belanda tampak gugup. Permainan direct yang menjadi ciri khas sekaligus senjata kala mereka menundukkan Prancis tidak terlihat. Hal ini disebabkan Jerman memiliki transisi yang apik dari menyerang ke bertahan, serta sebaliknya. Semua adalah hasil dari skema tiga bek yang diterapkan Loew.
Para pemain Jerman merayakan gol. (Foto: REUTERS/Leon Kuegeler)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Jerman merayakan gol. (Foto: REUTERS/Leon Kuegeler)
Sulitnya Belanda menembus pertahanan Jerman, ditambah dengan gagalnya Jerman menambah angka, membuat skor 2-0 ini bertahan sampai babak pertama usai.
ADVERTISEMENT
Memasuki babak kedua, Jerman masih memegang kendali laga. Namun, seiring jalannya pertandingan, kendali berpindah ke tangan Belanda yang memang sedang berusaha untuk menipiskan ketertinggalan. Hal ini tampak dari persentase penguasaan bola Belanda yang sedikit lebih banyak dari Jerman (52% berbanding 48%).
Meski memegang kendali laga, Belanda begitu sulit menciptakan peluang. Total, sampai sekira menit 66, mereka hanya mampu mencatatkan 2 tembakan, beda jauh dengan Jerman yang mampu mencatatkan 9 tembakan. Di babak kedua ini, Jerman yang bermain lebih defensif membuat Belanda sulit menembus kotak penalti mereka.
Sadar butuh kekuatan tambahan di lini serang, Ronald Koeman, pelatih Belanda, melakukan beberapa perubahan. Tonny Vilhena dan Luuk de Jong dimasukkan untuk menggantikan Wijnaldum dan Javairo Dilrosun. Uniknya, Dilrosun sebenarnya baru masuk pada babak kedua menggantikan Babel, tapi karena Dilrosun cedera, dia ditarik keluar.
ADVERTISEMENT
Jerman juga melakukan perubahan di babak kedua ini. Untuk menjaga keseimbangan permainan, mereka memasukkan Marco Reus, Thomas Mueller, dan Leon Goretzka. Selain menjaga keseimbangan, tujuan masuknya Reus, Mueller, dan Goretzka ini adalah untuk menjaga kekuatan serangan dari Jerman itu sendiri.
Di sisa waktu 15 menit babak kedua, Belanda masih berusaha menembus ketatnya pertahanan Jerman. Usaha Depay pada menit 78 menjadi salah satu usaha yang cukup menjanjikan, karena dia sukses menembus pertahanan Jerman dengan kemampuan dribelnya. Tapi, tendangannya masih dapat dipatahkan oleh Manuel Neuer. Selain usaha Depay ini, Belanda belum mampu membuat upaya tembakan lainnya.
Kebuntuan Belanda baru pecah pada menit 85. Memanfaatkan kesalahan Goretzka di lini pertahanan, De Roon mengirimkan bola kepada Promes. Dari luar kotak penalti, Promes melepas tembakan melengkung yang gagal dihentikan oleh Neuer. Skor berubah 2-1. Belanda masih punya harapan mengejar ketertinggalan.
ADVERTISEMENT
Harapan menyamakan kedudukan akhirnya jadi nyata untuk Belanda. Pada menit 90+1, memanfaatkan umpan silang Vilhena yang membentur kepala Kimmich, Van Dijk sukses menceploskan bola ke gawang Neuer. Skor berubah menjadi 2-2. Kedudukan imbang untuk Jerman dan Belanda. Sampai wasit meniupkan peluit panjang, kedudukan ini tidak berubah. Hasil ini mengantarkan Belanda ke babak semifinal UEFA Nations League..