Sempat Tertinggal, Timnas U-22 Berbagi Angka dengan Myanmar

18 Februari 2019 17:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi gol Rachmat Irianto (kanan) setalah berhasil menyamakan kedudukan 1-1 saat melawan timnas Myanmar pada babak pertama di AFF u22 di Kamboja. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol Rachmat Irianto (kanan) setalah berhasil menyamakan kedudukan 1-1 saat melawan timnas Myanmar pada babak pertama di AFF u22 di Kamboja. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Timnas U-22 Indonesia harus puas bermain imbang saat menghadapi Myanmar U-22 dalam laga pembuka Grup B Piala AFF U-22. Berlaga di Stadion Nasional, Phnom Phen, Senin (18/2/2019), Timnas U-22 bermain seri dengan skor 1-1.
ADVERTISEMENT
Myanmar unggul lebih dulu melalui gol dari Kaung Khant Myat ketika laga memasuki menit ke-12. Sedangkan, gol penyama kedudukan Timnas U-22 diciptakan oleh Rachmat Irianto di menit 37.
Bertarung di atas lapangan sintetis, Timnas U-22 terlihat kesulitan mengembangkan permainan. Sedangkan, Myanmar tampak lebih terbiasa dengan lapangan. Benar saja, Myanmar mampu menguasai bola sejak menit awal dengan memainkan bola-bola pendek dikombinasikan kecepatan mereka.
Tak hanya itu, Myanmar juga langsung memberikan tekanan kepada penggawa Timnas U-22 begitu hendak memasuki lapangan mereka. Ditambah permainan keras dari lawan, jadilah Timnas U-22 keteteran.
Situasi itu membuat Myanmar tampil percaya diri dan mampu lebih dulu unggul ketika laga memasuki menit ke-12 melalui aksi Kaung Khant Myat. Golnya tak lepas dari kesalahan umpan yang dilakukan oleh M. Luthfi.
ADVERTISEMENT
Bola kemudian dikejar Wing Naing Tun hingga merangsek ke kotak penalti. Ia lalu mengopernya kepada Khant Myat yang tak terkawal. Dengan sepakan kaki kirinya, Khant Myat berhasil menaklukkan Awan Setho.
Kecolongan gol, membuat Timnas U-22 langsung meningkatkan tensi serangan. Alhasil, mereka mendapat shot on goal dalam laga ini pada menit ke-18. Serangan dari sisi kiri pertahanan lawan diakhiri dengan tendangan kaki kiri Witan Sulaeman. Sayang, bola masih tepat dipelukan kiper lawan.
Pemain Timnas U-22 Indonesia, Osvaldo Haay (kedua kiri) berusaha melewati pemain Timnas Myanmar di AFF U-22, Kamboja, Senin, (18/2). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pada menit ke-36, pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, memutuskan untuk melakukan pergantian cepat. Hanif Sjahbandi ditarik keluar, masuk Rafli Syaharil.
Semenit berselang, Timnas U-22 mampu menyamakan kedudukan lewat Rachmat Irianto. Berawal dari sepak pojok, bola yang mengarah ke tiang jauh gagal dijangkau kiper Myanmar. Rian--sapaan akrab Irianto--yang menerima bola langsung menyonteknya ke gawang yang kosong.
ADVERTISEMENT
Gol tersebut semakin memacu semangat juang dari skuat ‘Garuda Muda’. Dua peluang didapat dalam interval lima menit. Pertama, lahir dari sepakan Witan di dalam kotak penalti yang masih berhasil ditepis kiper lawan. Sementara, peluang berikutnya lahir dari sundulan Dimas Drajad yang masih melambung.
Keluar dari ruang ganti, Timnas U-22 tampak lebih siap. Berbeda dengan awal laga, kali ini mereka berinisiatif menguasai bola. Permainan dari kaki ke kaki juga tampak lebih cair dengan Gian Zola sebagai motornya.
Peluang emas hadir bagi Timnas U-22.Pada menit ke-60, aksi individu dari Asnawi Mangkualam berhasil mengobrak-abrik pertahanan Myanmar. Sayang, meski tinggal berhadapan dengan kiper lawan, penggawa PSM Makassar itu gagal mengarahkan bola ke gawang.
ADVERTISEMENT
Memasuki menit ke-64, Witan yang sebelumnya sempat mendapat perawatan, tampak tak bisa melanjutkan laga. Tempatnya kemudian digantikan oleh Billy Paji Keraf. Selang enam menit, giliran Firza Andika yang masuk menggantikan Samuel Christianson.
Hingga 10 menit jelang waktu normal berakhir, Myanmar tampak kehilangan arah serangan. Mereka lebih mengandalkan serangan sporadis, itu pun kerap dipatahkan barisan gelandang atau pertahanan Timnas U-22.
Kendati demikian, Timnas U-22 juga tak mampu mengkonversikan peluang menjadi gol. Kesempatan Dimas Drajad dengan melakukan tendangan dari luar kotak penalti hanya mengarah ke samping gawang lawan. Alhasil, hingga akhir laga, kedua tim harus puas dengan raihan satu angka.