Sepakan Penalti Caicedo Menangkan Lazio atas Empoli

Para pemain Lazio merayakan gol. Foto: AFP/Tiziana Fabi

Stadion Olimpico tidak memberikan hadiah berupa kemenangan telak bagi para penghuninya. Apa boleh buat, berlaga melawan Empoli pada Jumat (8/2/2019), Lazio hanya menang 1-0.

Gol tunggal itu dicetak oleh Felipe Caicedo pada menit 42' lewat sepakan penalti. Kemenangan di pekan ke-23 Serie A 2018/19 ini mengganjar Lazio dengan raihan tiga poin yang artinya, naik ke peringkat empat dengan koleksi 35 angka.

Simone Inzaghi turun arena dengan mengusung formasi dasar 3-5-1-1. Caicedo yang bertugas sebagai penyerang tunggal ditopang oleh Joaquin Correa di lini kedua. Formasi tiga bek yang digunakan membentuk tembok pertahahan yang dibangun oleh Stefan Radu, Francesco Acerbi, dan Bastos.

Sementara, Giuseppe Iachini memasuki laga dengan skema 5-3-2. Juru gedor di lini terdepan menjadi peran yang dipikul oleh duet Diego Farias dan Francesco Caputo. Serangan keduanya disokong oleh trio gelandang Rade Krunic, Ismael Bennacer, dan Hamed Junior Traore.

Pertandingan ini berjalan dengan tempo sedang sejak awal. Lazio yang lebih diunggulkan dan berstatus tuan rumah itu berupaya untuk mengambil alih kendali permainan sejak awal. Namun, upaya mereka itu terganjal oleh agresivitas para pemain Empoli dalam melakukan tekanan, khususnya terhadap ruang gerak dan jalur umpan Lazio.

Agresivitas Empoli sebenarnya sudah tampak pada menit ketujuh. Adalah Caputo yang menjadi pemain Empoli pertama yang menebar ancaman serius bagi pemain bertahan Lazio. Memanfaatkan umpan kiriman Traore, Caputo melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti yang masih bisa dimentahkan Thomas Strakosha.

Mendapat perlawanan seperti itu, Lazio tak kehabisan akal. Justru, mereka berupaya meladeni cara bermain tim tamu dengan cara yang sama, terlebih setelah laga memasuki akhir menit 20-an. Namun demikian, hasilnya tak kunjung tampak sampai laga berusia 40 menit.

Hingga menit 40, Lazio melepaskan tujuh upaya tembakan dengan dua di antaranya mengarah ke gawang. Andai kiper Empoli, Ivan Provedel, tak mampu mengamankan tembakan Correa pada menit 29, bukannya tak mungkin Lazio sudah membukukan keunggulan pertama.

Memanfaatkan umpan Sergej Milinkovic-Savic, Correa melesakkan tembakan ke arah sudut kanan gawang. Tapi, ya, tendangan itu gagal berbuah gol karena dapat dibaca dengan sempurna oleh sang penjaga gawang.

Suporter Lazio Foto: REUTERS/Ciro De Luca

Buntu dengan skema open play, Lazio pada akhirnya merengkuh keunggulan pertama berkat keberhasilan Caicedo melakukan tugasnya sebagai eksekutor tendangan penalti. Gol pada menit ke-42 itu lantas menjadi penanda bahwa babak pertama tuntas dengan keunggulan 1-0 untuk Lazio.

Lima menit usai rehat, Iachini menarik Farias dan menggantinya dengan Dimitri Oberlin demi menambah daya gedor. Pergantian ini cukup memberikan impak bagi permainan Empoli. Keberadaan Oberlin memberikan variasi serangan yang sebenarnya cukup merepotkan pemain-pemain Lazio.

Inzaghi baru merespons perubahan taktik ini pada menit 58 dengan menarik Milinkolic-Savic dan memasukkan Danilo Cataldi. Keberadaan Cataldi membuat keseimbangan lini tengah Lazio jadi lebih baik.

Perubahan ini memberi kesempatan lebih besar pada Lucas Leiva untuk menjalankan tugas sebagai distributor bola. Hasilnya, Lazio pun kembali mendominasi lini tengah dan ujung-ujungnya, mendominasi pertandingan.

Sayangnya, dominasi Lazio itu tidak berlangsung lama. Saat laga hampir memasuki menit 80, Empoli menjadi tim yang cukup intens membangun serangan.

Namun Empoli juga punya permasalahannya sendiri: efektivitas serangan. Dari tiga upaya serangan, tak ada yang tepat sasaran. Sementara, satu dari dua serangan Lazio merupakan tembakan ke arah gawang.

Situasi seperti ini berlanjut hingga tambahan waktu empat menit yang dihadiahkan wasit usai. Akibatnya, Lazio cuma mampu menyegel kemenangan tipis 1-0 atas Empoli.