Siapa Penyelamat Barcelona Selain Messi?

19 Februari 2019 20:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Barcelona merayakan gol. Foto: REUTERS/Albert Gea
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Barcelona merayakan gol. Foto: REUTERS/Albert Gea
ADVERTISEMENT
"Messi tidak pernah tampil menginspirasi saat berhadapan dengan kami, tidak seperti Cristiano Ronaldo. Saya ingat Ronaldo bersama Manchester United pada 2004 silam. Kami unggul 2-0 di babak pertama, dan kemudian Ronaldo menunjukkan tajinya. Dia pemain yang benar-benar hebat," kata Jean-Michel Aulas, bos Olympique Lyon, kepada harian Le Figaro.
ADVERTISEMENT
Anggap saja ungkapan Aulas sebagai psy war jelang duel Lyon versus Barcelona pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (20/2/2019) dini hari WIB. Namun, kenyataannya Ronaldo memang berhasil membantu United terhindar dari kekalahan pada Liga Champions fase grup edisi 2004/05 kala itu. Meski, ya, catatan Messi kala bersua Lyon tak buruk-buruk amat karena sukses mencetak 3 gol dari 4 perjumpaan versus utusan Prancis tersebut.
Kami tak akan membandingkan Ronaldo-Messi lebih jauh, akan tetapi akan memfokuskan pada performa Barcelona nanti. Kebetulan, anggapan Aulas tentang Messi tak sepenuhnya salah. Dalam sudut pandang lain, bila Messi gagal mencetak gol, bukan tak mungkin Barcelona akan bertekuk lutut dari Lyon di Groupama Stadium nanti.
ADVERTISEMENT
Selebrasi dari Lionel Messi usai membobol gawang Valencia. Foto: REUTERS/Albert Gea
Well, grafik penampilan tim asuhan Ernesto Valverde itu sedang turun dalam empat laga ke belakang di lintas ajang--tiga kali imbang dan cuma memetik sebiji kemenangan.
Sialnya lagi, produktivitas mereka mejan dalam durasi tersebut. Hanya 4 gol yang berhasil dibuat dalam rentang waktu itu atau satu gol di tiap pertandingannya. Sebuah penurunan signifikan mengingat rata-rata gol Barcelona hingga pekan ke-22 La Liga menyentuh angka 2,6 gol di tiap pertandingan.
Kondisi ini terkait dengan mandulnya garda terdepan Barcelona. Luis Suarez, misalnya, tak kunjung mencetak gol dalam empat pertandingan termukhir. Pun demikian dengan Philippe Coutinho yang terakhir kali mencetak gol saat Barcelona melibas Sevilla 6-1 di Copa del Rey akhir Januari lalu.
ADVERTISEMENT
Beruntung mereka punya Lionel Messi. Ya, dibanding rekan-rekan setimnya, ia relatif lebih konsisten. Betapa tidak, total 3 dari 4 gol terakhir Barcelona lahir dari kontribusi La Pulga.
Ketergantungan akan Messi seorang jelas bukan situasi yang mengenakkan bagi Barcelona. Terlebih, Bruno Genesio berencana akan menghentikan pasangan Antonella Roccuzzo itu via permainan kolektif dan terorganisir, sebagaimana yang mereka terapkan kala mengalahkan Manchester City di fase grup lalu.
"Kami akan mencoba untuk mengurangi ruang yang mereka dapatkan. Messi memiliki pengaruh yang begitu tinggi, dan apabila ia tak bermain baik, kami rasa Barcelona tak akan terlalu kuat," kata Genesio kepada Marca.
Eits, tapi jangan buru-buru mengerdilkan Barcelona, sebab mereka masih punya beberapa pemain yang berpotensi jadi pembeda nanti. Lagipula, Blaugrana punya tren positif saat bersua Lyon dengan empat kemenangan dan dua hasil imbang dalam enam perjumpaan terakhir.
ADVERTISEMENT
Ousmane Dembele
Ousmane Dembele jadi nama terdepan yang bisa diandalkan Barcelona. Toh, ia telah pulih dan kemungkinan besar bakal diturunkan sebagai starter oleh Valverde.
Bisa dibilang, Dembele adalah pemain terpenting Barcelona di lini depan setelah Messi dan Suarez. Bukan tanpa alasan, pemain berusia 21 tahun itu sudah mencetak 8 gol di La Liga, hanya kalah dari dua seniornya itu. Kontribusinya di pentas Liga Champions juga tak main-main karena berhasil mengemas 2 gol--kedua terbanyak setelah Messi.
Ousmane Dembele baik-baik saja, kok. Foto: Reuters/Sergio Perez
Impak kehadiran Dembele yang paling kentara adalah kreativitas di sisi sayap. Menurut WhoScored, mantan penggawa Stade Rennais itu mengukir rata-rata 2,8 umpan kunci pada tiap pertandingan di Liga Champions sejauh ini. Hanya kalah tipis dari Messi dan Suarez yang torehannya menyentuh angka 3.
ADVERTISEMENT
Nah, spesialiasi Dembele ini yang nantinya bakal mempertajam duo Messi-Suarez serta barisan lini kedua Barcelona. Nilai plus lain dari Dembele adalah bekal pengalamannya merumput di Ligue 1. Setidaknya, ia cukup mengenal sistem serta beberapa penggawa Lyon yang notabene merupakan rekan setimnya di Tim Nasional Prancis.
Arturo Vidal
Arthur Melo mesti absen panjang lantaran cedera hamstring. Artinya, Valverde bakal menjatuhkan pilihannya kepada Arturo Vidal sebagai alternatif gelandang asal Brasil tersebut.
Inilah waktu yang tepat bagi Vidal untuk menunjukkan kelasnya. Oke, pemain yang diboyong dari Bayern Muenchen itu memang masih nihil gol di Liga Champions sejauh ini. Akan tetapi, itu bisa dimaklumi mengingat porsi tampilnya yang minim. Cuma sekali Vidal tampil sebagai starter atau 126 menit bila ditotal. Lain cerita bila di La Liga, karena ia sukses mengemas 2 gol dan 4 assist dalam 20 kesempatan tampil bersama Barcelona.
ADVERTISEMENT
Vidal saat diperkenalkan secara resmi di Camp Nou. Foto: Reuters/Stringer
Sedikit berbeda dengan Ivan Rakitic yang berada di posisi lebih defensif, Vidal cenderung aktif untuk maju membantu serangan. Itulah mengapa kans Vidal untuk memanfaatkan peluang dari lini kedua lebih besar ketimbang rekan setimnya itu. Toh, selain dari segi agresivitas, Vidal nantinya bakal berperan penting untuk memenangi duel area tengah yang jadi salah satu titik terkuat Lyon.
Terlebih, Liga Champions bukanlah panggung yang asing bagi Vidal. Pemain berpaspor Cile itu pernah menyumbang 5 gol dan 3 assist saat tiga musim bersama Bayern.