Sikap Dingin PSSI Terkait Anjloknya Rangking Liga Indonesia

21 Desember 2017 7:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Persib protes kepada wasit Shaun Evans (Foto: PT LIB)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persib protes kepada wasit Shaun Evans (Foto: PT LIB)
ADVERTISEMENT
Ini (masih) soal peringkat kompetisi Indonesia di level sepak bola Asia. Kita semua harus membuka mata, karena saat ini Indonesia berada di peringkat ke-24--turun tiga peringkat dari posisi sebelumnya--dari 48 negara peserta. Tentu saja, itu bukan tempat yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Namun, apa boleh buat. Ketertinggalan sepak bola Tanah Air disebabkan banyak faktor, sebut saja masih bergelutnya klub dengan urusan regulasi yang dibuat Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Itu baru satu, belum perkara urusan teknis lainnya.
Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, memberikan saran agar federasi sepak bola nasional itu berbenah. Tujuannya, agar sepak bola Indonesia tak semakin tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan juga Vietnam.
PSSI menyikapi dingin soal fakta tersebut. Bagi mereka, perbaikan kompetisi Indonesia tak hanya bisa dilakukan dalam satu musim.
"Jadi, sepak bola Indonesia butuh waktu mengejar 'angka' itu, tidak releven jika menuntut dalam jangka waktu yang sebentar," ujar Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, ketika ditemui kumparan (kumparan.com) di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2017) malam WIB.
ADVERTISEMENT
"Kita harus pahami, saat kompetisi sepak bola negeri ini baru saja bangkit dari tidurnya, kompetisi negara lain sudah berjalan, bahkan sudah berlari,"
Pemahaman yang ditujukan Tisha terkait beru bergulirnya kompetisi sepak bola di Indonesia yang baru dimulai pada April 2017 lalu. Pasalnya, seperti yang diketahui, roda kompetisi sempat mati suri karena sanksi FIFA dan baru terbebas pada 2016.
PSSI, kata Tisha, akan berupaya untuk mengejar langkah negara-negara tetangga. Pasalnya, selama satu musim kompetisi berjalan tentu tidak bisa menjadi tolok ukur terkait kenaikan peringkat kompetisi di level Asia.
"Untuk itu pada 2018 mendatang kami akan menata kompetisi lebih baik lagi. Sekarang tantangannya bagaimana kompetisi musim depan lebih baik dari kompetisi musim sebelumnya," kata Tisha menjelaskan.
ADVERTISEMENT