news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Soal Nama Klub, Badak Lampung Ikut Aturan PSSI

16 April 2019 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Badak Lampung FC, Marco Garcia Paulo. Foto: Ferry Adi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO Badak Lampung FC, Marco Garcia Paulo. Foto: Ferry Adi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kehadiran Badak Lampung FC (BLFC) yang mengakuisisi Perseru Serui menuai perdebatan. PSSI menyebut perubahan nama itu belum sah. Menurut Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, BLFC masih akan tetap menggunakan nama Perseru hingga Kongres Tahunan PSSI pada 2020 mendatang.
ADVERTISEMENT
Menurut Statuta PSSI, pengesahan perubahan nama dan logo memang harus melalui Kongres PSSI. Artinya, BLFC kini tengah menjalani masa transisi. Mereka tak bisa langsung berganti nama dan logo pada Liga 1 musim 2019.
CEO BLFC, Marco Garcia Paulo, pun sependapat. Menurutnya, BLFC tetap mengikuti aturan dari federasi. Merek Badak Lampung FC yang sudah digembar-gemborkan, lanjut Marco, merupakan trik pemasaran saja.
"Kalau masalah nama, kami mengikuti dan patuh dengan PSSI. Secara resmi, kalau main di Liga 1, memang kami masih ada nama Perseru. Namun, di sisi kebutuhan branding, kami memakai nama Badak Lampung FC,” ujar Marco ketika dihubungi kumparanBOLA, Selasa (16/4/2019).
Marco mengakui kalau persoalan perubahan nama itu sudah dikomunikasikan ke PSSI. Bahkan, BLFC sudah bersurat kepada federasi.
ADVERTISEMENT
“Ini soal brand jualan saja. Kalau resminya ‘kan tetap kami memakai Perseru Badak Lampung di Liga 1 2019. Kasusnya sama sebetulnya seperti Bali United dulu yang sempat memakai nama Bali United Pusam pada tahun pertama. Nah, Badak Lampung pun demikian. Memang perubahan nama itu harus disetujui di Kongres,” tutur Marco.
Terlepas dari itu, Marco menampik jika merek Badak Lampung dikedepankan lantaran biar seragam dengan sponsor utama mereka, Bukalapak. Ia menegaskan bahwa hal itu hanya kebetulan.
“Ya, semua sudah jalan Tuhan demikian. Sponsor itu ‘kan sebetulnya baru tanda tangan baru-baru ini. Jadi, silakan saja orang mau berspekulasi apa,” katanya.
Persija Jakarta vs Perseru Serui Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Pada tahun pertama kemunculan BLFC, mereka juga diterpa isu tak sedap. Kabarnya, BLFC masih memiliki pembayaran dalam proses akuisisi Perseru yang belum selesai. Ada klausul kontrak pembayaran di mana akan dilunasi dalam waktu tak terhingga.
ADVERTISEMENT
Menilik isu tersebut, Marco dengan tegas menampik. Ia mengklaim bahwa proses akuisisi sudah berjalan baik tanpa masalah.
“Kalau soal isu tersebut, saya tidak mau berkomentar. Itu urusan owner (pemilik) sebenarnya. Namun, yang pasti komunikasi kami dengan Perseru berjalan baik dan tidak ada masalah. Terpenting ‘kan sekarang hak pengelolaan ada di perusahaan yang menaungi BLFC,” ujar Marco.
Well, memang tak ada jalan yang selalu mulus. Terlepas dari badai itu, BLFC sebagai muka baru di Liga 1, mengusung klub yang punya integritas serta pengelolaan profesional.