Soal Pembangunan Stadion Baru, Everton Tak Mau Gegabah

11 Oktober 2018 5:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stadion Everton sejak 1892, Goodison Park. (Foto: Reuters/Lee Smith)
zoom-in-whitePerbesar
Stadion Everton sejak 1892, Goodison Park. (Foto: Reuters/Lee Smith)
ADVERTISEMENT
Diam-diam, Everton sedang merencanakan pembangunan stadion baru. Tahun lalu, mereka rupanya sudah mengamankan hak guna tanah di Bramley Moore Dock yang berlaku sampai 200 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, rival sekota Liverpool ini enggan terburu-buru dalam merealisasikan pembangunan stadion tersebut. Sebab, mereka mengaku masih harus mempertimbangkan banyak hal.
Sudah 126 tahun Everton bermukim di Goodison Park. Sebelumnya, selama tujuh tahun, dari 1884 sampai 1891, mereka memainkan laga kandangnya di Anfield. Akan tetapi, menyusul perselisihan antara bos Everton dan pengelola Anfield, Everton akhirnya angkat kaki dan mulai bermain di Goodison Park yang hanya berjarak sepelemparan batu dari stadion milik Liverpool tersebut.
Goodison Park sendiri merupakan salah satu stadion paling bersejarah di Inggris. Pertama, stadion ini adalah venue yang paling sering menggelar pertandingan divisi teratas Liga Inggris karena Everton memang sangat jarang terlempar dari sana. Kedua, Goodison Park dulu juga pernah jadi tuan rumah final Piala FA serta pertandingan Piala Dunia 1966.
ADVERTISEMENT
Namun, sejarah panjang Goodison Park itu kini dianggap sudah tak lagi relevan dengan kebutuhan klub. Kecilnya kapasitas stadion itu membuat Everton kesulitan untuk bersaing dengan tim-tim papan atas Premier League, terutama dari segi pemasukan tiket. Oleh karenanya, pembangunan stadion baru pun langsung masuk dalam rencana sang pemilik mayoritas, Farhad Moshiri.
Kendati demikian, Everton tetap tak mau gegabah. Apalagi, mereka melihat dua contoh buruk dari keputusan untuk pindah ke stadion baru dalam diri West Ham United dan Tottenham Hotspur.
London Stadium yang kini jadi markas West Ham dianggap sebagai stadion yang tidak pas untuk menggelar pertandingan sepak bola, terutama karena jarak tribune yang kelewat jauh dari lapangan. Di stadion ini pula suporter West Ham pernah merusuh untuk melancarkan protes kepada pemilik klub, David Gold dan David Sullivan.
ADVERTISEMENT
Tottenham, sementara itu, sampai saat ini masih belum bisa menggunakan New White Hart Lane sebagai kandang. Masalah keamanan disebut-sebut jadi pemicu utama tertundanya kepindahan Spurs tersebut. Maka dari itu, untuk sementara Spurs masih harus menjadi musafir. Sebagian besar laga kandang mereka memang dihelat di Wembley, tetapi di ajang Piala Liga lalu mereka harus mengungsi ke Milton Keynes untuk menjamu Watford.
Salah satu suporter West Ham ke tengah lapangan. (Foto: REUTERS/David Klein )
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu suporter West Ham ke tengah lapangan. (Foto: REUTERS/David Klein )
Dua kasus inilah yang menurut Chief Financial Officer Everton, Sasha Ryazantsev, jadi pelajaran untuk klubnya.
"Sudah ada beberapa contoh klub yang berpindah stadion dan beberapa dari mereka telah berbuat kesalahan darinya. Kami berharap tidak mengulangi kesalahan-kesalahan tersebut," kata Ryazantsev, seperti dilansir Reuters.
"Terkadang memang bagus untuk jadi pelopor, tetapi jika kamu bukan yang pertama, kamu bisa belajar dari yang sudah-sudah. Ini adalah proyek untuk jangka waktu yang sangat lama dan kami masih butuh beberapa tahun untuk pindah," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Walau demikian, keputusan untuk pindah dari Goodison Park ini sebenarnya sudah final. Ryazantsev mengatakan bahwa nantinya keuntungan memiliki stadion baru sangatlah besar bagi Everton.
"Stadion ini akan menjadi napas baru dalam kehidupan klub ini. Nantinya, akan ada lapangan pekerjaan yang dibuka dari sana dan kami perkirakan dari sana kami bisa berkontribusi sebesar satu miliar poundsterling untuk perekonomian kota," pungkasnya.