Soal Sanksi Persib, Bobotoh Minta Komisi Banding Bergerak Cepat

19 Oktober 2018 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persib dan Bobotoh (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Persib dan Bobotoh (Foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Komisi Banding (Komding) PSSI merespons nota permohonan banding Persib Bandung atas sanksi yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin dengan satu ketetapan.
ADVERTISEMENT
Melalui empat surat tertanggal 18 Oktober 2018, manajemen, panitia penyelenggara (panpel) pertandingan, dan dua pemain asing 'Maung Bandung', yakni Bojan Malisic dan Ezechiel N'Douassel, mendapat kesempatan untuk memberikan keterangan dalam sidang Komding pada Senin (22/10).
Bagi ketua umum Viking Frontline, Tobias Ginanjar, keputusan yang diambil Komding bisa dikatakan tepat. Sebab, elemen-elemen Persib yang dijatuhi sanksi oleh Komdis mempunyai ruang dan waktu untuk membela diri. Namun, di saat bersamaan, Tobi --demikian Tobias disapa-- melayangkan kritik kepada Komdis.
Dalam penaksiran Tobi, Komdis seharusnya menempuh ketetapan yang sama sebelum menjatuhkan sembilan sanksi kepada semua elemen 'Pangeran Biru' akibat insiden kekerasan suporter jelang laga Persib vs Persija Jakarta pada Minggu (23/9) lalu.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya sudah tepat. Ketika bersidang sudah semestinya pihak-pihak terkait hadir. (Namun), seharusnya (memanggil pihak-pihak terkait) sudah dilakukan saat sidang Komdis, kemarin 'kan tak dilakukan, berarti apa yang dilakukan Komisi Banding sudah tepat," ucap Tobi kepada kumparanBOLA, Jumat (19/10).
Komding bukan tanpa cela. Tobi menilai, Komding terlambat dalam memberikan respons. Keterlambatan itu menjadi salah satu faktor penyebab hadirnya spekulasi negatif Bobotoh terhadap Komdis serta Komding, dan aksi protes 'Bandung Melawan Jilid 1' yang melibatkan ribuan suporter Persib.
Sekelompok bobotoh melakukan Aksi Bandung Melawan untuk meminta keadilan atas Persib, Sabtu (13/10) (Foto: Adam Husein/B.ID)
zoom-in-whitePerbesar
Sekelompok bobotoh melakukan Aksi Bandung Melawan untuk meminta keadilan atas Persib, Sabtu (13/10) (Foto: Adam Husein/B.ID)
Efeknya, lanjut Tobi, ada bola panas yang bergulir di beberapa kelompok suporter Persib yang menimbulkan penilaian negatif kepada Komdis dan Komding. Selain itu, striker Persib, Jonathan Bauman, tak bisa menyampaikan nota keberatan atas hukuman larangan bermain sebanyak 2 kali karena Komding telat membikin keputusan.
ADVERTISEMENT
"Sayangnya, Komding tak merespons dengan cepat. Surat yang dikirim sudah lama, tapi prosesnya itu sangat lambat dan tak ada keterbukaan kepada publik juga (pemberitahuan terkait surat yang masuk ke Komding)," kata Tobi.
"Jadi, Bobotoh bereaksi karena ada bola liar yang menyangkut sanksi kepada pemain-pemain Persib. Jadi, kalau semakin lama, ada pemain yang tak bisa menyampaikan keberatannya. Kayak Bauman yang dihukum dua laga. Dia punya kesempatan untuk membela diri," lanjutnya.
Aksi protes Bobotoh yang berlangsung pada 13 Oktober 2018 itu menggulirkan wacana akan ada aksi yang lebih besar apabila Komding mengambil keputusan yang merugikan Persib. Namun, Tobi tak mau mengonfirmasi wacana tersebut. Menurutnya, beberapa kelompok suporter Persib termasuk Viking Frontline meminta Komding untuk cepat membuat ketetapan.
ADVERTISEMENT
"Kami tunggu dulu keputusan Komding. Cuma yang kita kejar saat ini adalah prosesnya, waktunya, kalau keputusan kami tetap berpikir adil. Waktunya segera. Kalau enggak keluar-keluar, kami ada diskusi, langkah apa yang bakal diambil selanjutnya," tutupnya.