Soal VAR, Sarri Kekeh Harry Kane Berada di Posisi 'Offside'

9 Januari 2019 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, melakukan protes kepada wasit. (Foto:  Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, melakukan protes kepada wasit. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
ADVERTISEMENT
Bukan masalah taktik atau mentalitas pemain yang dikeluhkan oleh Maurizio Sarri saat Chelsea keok 0-1 dari Tottenham Hotspur di leg pertama semifinal Piala Liga Inggris 2018/19, melainkan kemampuan wasit dalam menggunakan Video Assistant Referee (VAR).
ADVERTISEMENT
Menjadi wajar Sarri misuh-misuh soal VAR, karena berkat 'bantuan' tekonologi ini Spurs bisa mencetak gol kemenangan via tendangan penalti Harry Kane di menit ke-27. Nah, yang bikin Sarri jengkel adalah keputusan wasit Michael Oliver sebelum terjadinya gol penalti ini.
Saat itu, Kane berlari untuk mengejar bola hasil umpan lambung Toby Alderweireld. Kane yang lolos dari penjagaan dan masuk ke dalam kotak penalti Chelsea kemudian dijatuhkan oleh Kepa Arrizabalaga, Oliver lantas menunjuk titik putih sebagai tanda pelanggaran bagi Kepa Arrizabalaga.
Di sinilah penggunaan VAR dilakukan karena sebelumnya asisten wasit sudah mengangkat bendera terlebih dahulu sebagai tanda Kane berada di posisi offside, saat menerima umpan Alderweireld. Namun, setelah melihat VAR, Oliver nyatanya memutuskan penyerang Timnas Inggris itu berada di posisi onside, sehingga kontaknya dengan Kepa dianggap sebagai pelanggaran.
ADVERTISEMENT
Jelas saja Sarri makin kesal, pria asal Italia itu bersikeras bahwa Kane berada di posisi offside. Bukan tanpa alasan Sarri berargumen seperti ini karena ia dan staffnya telah menyaksikan tayangan ulang yang dimiliki oleh Chelsea.
Dari tayangan ulang kubu Chelsea yang menunjukkan sudut pergerakan Kane sesaat setelah umpan dikirimkan, bagian atas dari tubuh tubuh pemain berusia 25 tahun tersebut terlhat berada di depan dari empat pemain terakhir (kecuali kiper) 'Si Biru'.
"Kamera kami berada satu garis dengan Kane dan dia jelas berada di posisi offside dengan kepala serta lututnya melebihi pemain terakhir kami. Saya hanya menyaksikan tayangan ulangnya dari kamera kami. Mungkin kamera VAR berada di posisi yang berbeda. Tapi, dari posisi kami, Kane jelas offside," kata Sarri, dilansir The Guardian.
ADVERTISEMENT
Sarri juga mengkritik asisten wasit yang dianggap ikut berandil dalam kontroversi VAR ini. Menurutnya, hakim garis tak perlu mengangkat bendera sebagai tanda offiside sampai fase di mana Kane menerima umpan selesai. Masalahnya bagi Sarri, pergerakan hakim garis sangat memengaruhi para pemainnya.
"Masalah yang tidak kalah penting adalah hakim garis yang berhenti berlari, dia tak mengikuti bola, dan itu berpengaruh besar bagi para bek kami," ucapnya.
Senada dengan Sarri, Robbie Keane, yang merupakan mantan pemain Spurs dan kini menjadi pundit di Sky Sports, menganggap pergerakan hakim garis punya andil besar. Di satu sisi, tidak adanya peluit meski bendera diangkat bikin Kane terus berlari, di lain sisi bek yang melihat bendera naik menganggap keputusan sudah diambil.
ADVERTISEMENT
"Dari keraguan, Anda bisa memberi keuntungan buat pemain menyerang. Itulah masalahnya di sini: Kane bermain dengan mengikuti tanda bunyi peluit. Saya paham ketika pemain belakang mengangkat tangan mereka dan berhenti, mereka tidak akan bisa mengejarnya lagi. Bek berada 10 meter di belakang Kane," kata Keane.
Kane dijatuhkan Kepa di kotak penalti. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Kane dijatuhkan Kepa di kotak penalti. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
Terlepas dari penggunaan VAR di laga Chelsea melawan Spurs yang melahirkan kontroversi, Sarri dengan keras menyebut para wasit di Inggris belum siap menggunakan tekonologi ini. Terlebih, VAR sendiri belum digunakan di Premier League--yang notabene kompetisi tertinggi di Inggris--tetapi malah sudah diterapkan di Piala Liga.
"Saya pikir wasit di Inggris belum sanggup menggunakan sistem VAR. Jika Anda tidak yakin dengan sistem ini, Anda harusnya mengikuti bola dan baru mengambil keputusan setelah akhir dari pergerakan pemain. Namun, hakim garis malah berhenti, padahal bagi bek kami itu jelas offside."
ADVERTISEMENT
"Di Italia di musim perdana pengenalan VAR juga menjadi musibah. Para wasit tidak paham bagaimana sistem ini dilakukan. Saat ini saya pikir wasit-wasit di Inggris belum mengerti cara menggunakannya dengan tepat. Aneh juga buat semua orang bahwa di Premier League tidak ada VAR, sedangkan di Piala Liga ada," pungkas Sarri.