Solari: Tinggalkan Zidane Sendirian dalam Kehebatannya

24 November 2018 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santiago Solari pada konferensi pers bersama Madrid. (Foto: Susana Vera/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Santiago Solari pada konferensi pers bersama Madrid. (Foto: Susana Vera/Reuters)
ADVERTISEMENT
Laga melawan Eibar tidak akan menjadi pertandingan La Liga biasa buat Santiago Solari. Ini menjadi partai pertamanya setelah resmi menjadi pelatih tetap Real Madrid. Terhitung sejak 14 November 2018, sosok berusia 42 tahun ini diikat kontrak hingga 2021 oleh manajemen Los Blancos.
ADVERTISEMENT
Berhitung mundur, Solari naik kelas sebagai pelatih interim pada 30 Oktober 2018. Menilik rekam jejaknya dalam empat laga lintas kompetisi yang sudah dijalani, Solari memang pantas mendapat kontrak permanen. Pasalnya, Karim Benzema dan kolega selalu meraih kemenangan. Catatan itu dipermanis dengan torehan 15 gol dan hanya kebobolan dua gol. Rentetan empat kemenangan beruntun Solari itu juga menjadi torehan terbaik yang didulang pelatih Madrid dalam 116 tahun terakhir.
Predikat harum semerbak ini tentu dibarengi dengan tanggung jawab tak ringan. Apalagi, publik acap membanding-bandingkan keberadaannya dengan Zinedine Zidane. Tidak berlebihan karena cerita pengangkatan Zidane sebagai pelatih pun mirip Solari.
Sosok kelahiran Rosario, Argentina, itu naik menggantikan posisi Zidane sebagai pelatih Real Madrid Castilla pada Januari 2016. Saat itu, Zidane dipromosikan sebagai pelatih tim utama Madrid setelah manajemen memecat Rafael Benitez.
ADVERTISEMENT
Santiago Solari (kanan) dan Zinedine Zidane (kiri) ketika masih aktif memperkuat Real Madrid. (Foto: HO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Santiago Solari (kanan) dan Zinedine Zidane (kiri) ketika masih aktif memperkuat Real Madrid. (Foto: HO / AFP)
Itu baru kemiripan pertama. Kemiripan kedua, baik Solari maupun Zidane sama-sama sebagai mantan penggawa Madrid. Keduanya adalah rekan setim, walau Solari masuk ke skuat Madrid semusim lebih awal. Bila Zidane membela Madrid dalam kurun waktu 2001 hingga 2006, maka Solari berjibaku bersama Los Blancos sejak 2000 hingga 2005. Dalam lima musim itu, Solari mempersembahkan tujuh gelar juara untuk Madrid.
"Saya sangat bersyukur dan bersemangat karena dipercayakan tanggung jawab yang besar dan indah ini. Zidane adalah sosok yang tidak dapat dibandingkan dengan siapa pun. Sebagai pemain, ia adalah legenda. Saya beruntung karena dapat bertanding dan bersusah-payah dengannya dalam satu tim yang sama," jelas Solari, dilansir ESPNFC.
Solari paham benar betapa spesialnya Zidane. Sebagai pemain, Zidane mengantarkan Madrid menimang enam gelar juara. Sebagai pelatih, ia lebih gila lagi. Dalam kurun waktu 2,5 tahun, Zidane sanggup mempersembahkan sembilan trofi untuk Madrid. Bahkan, tiga di antaranya adalah trofi Liga Champions yang didapat dalam tiga musim berturut-turut.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah raihan trofi, Zidane memang ada di peringkat kedua di sepanjang sejarah Madrid. Adapun, peringkat pertama ditempati oleh Miguel Munoz yang menjabat sebagai pelatih pada 1960 hingga 1974. Selama masa kepelatihannya itu, Munoz mempersembahkan 14 trofi untuk Madrid. Namun, yang perlu ditekankan, sembilan gelar juara itu diberikan Zidane 'hanya' dalam waktu 2,5 tahun. Bayangkan bila Zidane memiliki umur kepelatihan di Madrid sepanjang Munoz.
Zidane membawa Madrid juara La Liga. (Foto: AFP/Sergio Camacho)
zoom-in-whitePerbesar
Zidane membawa Madrid juara La Liga. (Foto: AFP/Sergio Camacho)
Zidane hengkang, Madrid kelimpungan. Membajak Julen Lopetegui dari Tim Nasional Spanyol juga gagal menjadi solusi untuk kepergian pelatih berdarah Aljazair tersebut. Dimulai dengan kekalahan 0-3 dari Sevilla, tren buruk ini berlanjut sampai akhirnya di pertandingan melawan Barcelona, Madrid kalah dengan skor telak 1-5. Jika ditotal, dari pekan kelima sampai pekan ke-10 La Liga, Madrid hanya mencetak dua gol dan kebobolan 11 gol. Torehan yang luar biasa buruk bagi tim sekelas Madrid.
ADVERTISEMENT
"Sebagai pelatih, ia adalah yang tersukses di sepanjang sejarah klub. Saya juga meneladaninya untuk menjadi manusia yang luar biasa. Jadi, seharusnya kita tidak boleh membanding-bandingkannya dengan siapa pun. Tinggalkan dia sendirian dalam kehebatannya," jelas pelatih yang juga pernah bermain untuk Atletico Madrid ini.
"Sekarang, tanggung jawab untuk menopang Madrid ada di pundak semua elemen. Mulai dari fans, presiden, direktur, pelatih, tim medis, hingga pemain. Siapa pun yang mencintai Madrid harus memikul tanggung jawab ini," tegas Solari.
====
Laga pekan ke-13 La Liga 2018/19 antara Eibar dan Real Madrid akan berlangsung di Stadion Municipal de Ipurua pada Sabtu (24/11/2018). Sepak mula akan berlangsung pada pukul 19:00 WIB.