Solari yang Ogah Disamakan dengan Zidane

31 Oktober 2018 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santiago Solari (kanan) dan Zinedine Zidane (kiri) ketika masih aktif memperkuat Real Madrid. (Foto: HO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Santiago Solari (kanan) dan Zinedine Zidane (kiri) ketika masih aktif memperkuat Real Madrid. (Foto: HO / AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah kegagalan Julen Lopetegui, Real Madrid kembali mengambil langkah yang sama untuk mengangkat pelatih mereka: Mengangkat arsitek Madrid Castilla. Adalah Santiago Solari yang ditunjuk kali ini. Ya, cara yang sama saat mereka mengadopsi Zinedine Zidane di pertengahan edisi 2015/2016.
ADVERTISEMENT
Yang berbeda hanyalah status. Sampai saat ini, Solari masih dipekerjakan sebagai pelatih interim. Namun, di luar itu, mereka punya berbagai persamaan.
Solari juga pernah berseragam Madrid, setali tiga uang dengan Zidane. Dengan berbagai persamaan itu, Solari tak ubahnya The Next Zidane. Demikian kira-kira harapan Madrid atas penunjukkan pria berusia 42 tahun tersebut. Kendati demikian, Solari enggan disejajarkan dengan Zidane.
"Mari kita biarkan dia hidup dengan damai, dia salah satu ikon terbesar Real Madrid," kata Solari seperti dilansir Goal.
Solari berbekal catatan yang lumayan bersama Castilla. Dari 10 pertandingan, tim junior Madrid itu memetik lima kemenangan serta masing-masing sekali imbang dan kalah.
Alhasil, Castilla nangkring di urutan kelima klasemen sementara Segunda Division B Grup 1 dengan 19 angka, tiga angka lebih sedikit dari Ponferradina sebagai pemimpin klasemen.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada kata-kata yang cukup untuk menggambarkan Zizou, mari kita biarkan dia hidup dengan kebesaran dan tidak membandingkan kami. Tidak ada yang bisa dibandingkan dengannya," ucapnya.
Solari tahu benar betapa spesialnya Zidane. Sembilan trofi dipersembahkannya dalam durasi 2,5 tahun, termasuk titel Liga Champions yang disabetnya tiga kali beruntun.
Zidane dan trofi Liga Champions. (Foto: REUTERS/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Zidane dan trofi Liga Champions. (Foto: REUTERS/Andrew Boyers)
Setelah Zidane hengkang, Madrid kelimpungan. Keputusan untuk membajak Lopetegui dari Tim Nasional Spanyol juga tak mampu menutupi kepergian pelatih berdarah Aljazair tersebut.
Sejak Piala Super Eropa pertengahan Agustus, cuma enam kemenangan yang diraih Madrid dari 14 pertandingan di berbagai ajang. Sementara enam lainnya berujung kekalahan dan dua sisanya berakhir imbang.
Nah, inilah yang membuat misi Solari tidaklah mudah. Madrid yang baru mengemas 14 angka tercecer di peringkat sembilan klasemen sementara La Liga, berjarak tujuh poin dari Barcelona di puncak klasemen.
ADVERTISEMENT
Laga Copa del Rey Kamis (1/11/2018) dini hari WIB nanti akan jadi debut Solari sebagai pelatih Madrid dengan UD Melilla sebagai lawannya. Meski secara kualitas pemain kedua kubu amat senjang, klub yang berkompetisi di level ketiga piramida sepak bola Spanyol itu tak bisa dianggap enteng.
Secara geografis, Melilla berada di pantai utara Benua Afrika, faktor yang berpotensi untuk menjungkalkan para penggawa Madrid yang sedang terluka itu.