Solskjaer: Dari ‘Super Sub’ Kembali Jadi ‘Super Sub’

19 Desember 2018 17:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Solskjaer jadi pelatih interim Manchester United. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Solskjaer jadi pelatih interim Manchester United. (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sepanjang kariernya sebagai pemain Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer identik dengan satu hal: Masuk sebagai pemain pengganti untuk menyelamatkan timnya.
ADVERTISEMENT
Dari kebiasaannya itu, ia mendapatkan label yang sesungguhnya tidak ia sukai, yakni ‘Super Sub’. Pemain pengganti super. Pokoknya, manakala Solskjaer masuk lapangan dan United sedang mandek, ada jaminan kebuntuan bakal terpecahkan.
Kalaupun timnya sedang tidak mandek, Solskjaer masih bisa menciptakan cerita apik. Simak ketika United menang 8-1 di kandang Nottingham Forest pada Februari 1999. Empat gol terakhir pada laga tersebut semuanya diborong Solskjaer —yang ia ciptakan hanya dalam waktu 10 menit saja.
Tentu, cerita menarik soal pria asal Norwegia ini adalah bagaimana ia membawa United menjuarai Liga Champions 1999 lewat golnya di injury time. Gol itu tidak hanya membuat pendukung United bersorak dan membikin bek Bayern Muenchen, Samuel Kuffour, meraung-raung, tetapi juga menahbiskannya sebagai legenda hidup klub.
ADVERTISEMENT
Ada candaan untuk Solskjaer setelah mencetak gol di Camp Nou itu, ia disebut sebaiknya langsung gantung sepatu saja. Namun, karier Solskjaer terus berlanjut hingga 2007 —meski dihantui oleh serangkaian cedera— sebelum akhirnya pensiun.
Rabu (19/12/2018), ia kembali ke United. Kali ini statusnya bukan sebagai pemain, melainkan sebagai pelatih interim yang akan menangani tim sampai akhir musim. Menyusul didepaknya Jose Mourinho, Selasa (18/12), posisi pelatih tim utama United memang kosong.
Ole Gunnar Solskjaer, si 'Babyface Assassin'. (Foto: ANDREW YATES / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ole Gunnar Solskjaer, si 'Babyface Assassin'. (Foto: ANDREW YATES / AFP)
“Manchester United selalu ada di hati saya dan rasanya sungguh luar biasa kembali dan mengisi jabatan ini. Saya sudah tidak sabar bekerja dengan skuat bertalenta yang kami miliki, juga dengan staf dan semua orang di klub ini,” kata Solskjaer di situsweb resmi United.
ADVERTISEMENT
Datangnya Solskjaer sebagai pelatih interim mau tidak mau membawanya kembali ke sebuah pola yang selama ini ia kenali: Masuk ke lapangan untuk menjadi penyelamat United. Ya, datang sebagai pelatih interim ketika United sedang buruk-buruknya membuat Solskjaer menjadi ‘Super Sub’ sekali lagi.
Ada cerita menarik ketika Solskjaer masih menjadi pemain. Dulu, selama ia duduk di bangku cadangan, Solskjaer selalu memerhatikan gerak-gerik para bek dan bagaimana tim lawan bermain. Inilah yang kemudian membuatnya selalu bisa mencetak gol ketika masuk sebagai pemain pengganti.
Di luar itu, ia juga punya value (nilai) yang tidak bisa ditawar-tawar. Kendati tampangnya tidak sangar-sangar amat, Solskjaer punya sudut pandang predator yang cukup mengerikan ketika menjadi striker dulu: “Tidak ada namanya penyelamatan (kiper) bagus, yang ada cuma penyelesaian akhir buruk.”
ADVERTISEMENT
Legenda United, Ole Gunnar Solskjaer. (Foto:  AFP/ANDREW YATES)
zoom-in-whitePerbesar
Legenda United, Ole Gunnar Solskjaer. (Foto: AFP/ANDREW YATES)
Dari sebuah cuplikan video yang beredar (berasal dari masa-masa awalnya menangani Molde), Solskjaer terlihat memarahi sekelompok pemainnya karena terlalu lama berbasa-basi dengan bola. “Kalau punya kesempatan, tendang! Gimana bisa kamu cetak gol kalau tidak melepaskan tendangan. Selesaikan!” ucapnya.
Tentu, cerita soal Solskjaer tidak cuma yang baik-baik saja. Kali terakhir ia menjadi pelatih di Premier League, pria 45 tahun ini dipecat oleh Cardiff City. Ia juga belum berpengalaman menangani tim yang lebih besar setelah itu.
Uniknya, lawan yang akan dihadapi United dan Solskjer akhir pekan ini, Minggu (23/12) dini hari WIB, adalah Cardiff sendiri. So, bisakah Solskjaer menjadi 'Super Sub' yang berhasil sekali lagi?