Solskjaer: United Harus Tampil Menyerang, tapi Tak Boleh Naif

13 Januari 2019 15:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Solskjaer di laga lawan Newcastle United. (Foto: REUTERS/Scott Heppell)
zoom-in-whitePerbesar
Solskjaer di laga lawan Newcastle United. (Foto: REUTERS/Scott Heppell)
ADVERTISEMENT
Sedari awal, Ole Gunnar Solskjaer dengan tegas mengatakan bahwa Manchester United-nya harus selalu tampil menyerang.
ADVERTISEMENT
Solskjaer memang hanya berstatus pelatih interim. Posisinya musim depan pun tidak pasti. Bisa saja ia dipermanenkan, bisa juga digantikan oleh pelatih lain. Namun, Solskjaer dianggap lebih paham bagaimana 'Iblis Merah' semestinya bermain.
Pria asal Norwegia itu menghabiskan waktu 11 tahun sebagai pemain United dan tiga tahun setelahnya sebagai pelatih tim reserve. Ia dinilai paham United luar-dalam. Ini terlihat dari pernyataannya tak lama setelah ditunjuk sebagai caretaker: Sebuah tim yang memikul nama United tidak boleh inferior terhadap lawannya.
Ia tidak cuma mengumbar kata-kata manis, tetapi juga membuktikannya. Menurut jurnalis Telegraph, James Ducker, Solskjaer meminta anak-anak buahnya fokus pada kekuatan diri sendiri dan memikirkan cara terbaik yang bisa mereka lakukan untuk memukul lawan.
ADVERTISEMENT
Temuan Ducker memang terdengar sederhana, tetapi sesungguhnya ada perubahan drastis pada cara United mempersiapkan diri menghadapi lawan. Di era Jose Mourinho, United terlalu fokus pada kekuatan lawan dan memikirkan bagaimana caranya menyesuaikan diri terhadap tim seberang. Ini menyebabkan United menjadi lebih pragmatis dan terlihat bermain tanpa ide.
Selebrasi pemain-pemain Manchester United di Cardiff City Stadium. (Foto: Reuters/Rebecca Naden)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain-pemain Manchester United di Cardiff City Stadium. (Foto: Reuters/Rebecca Naden)
Sementara itu, Solskjaer mengakui bahwa ia dan tim pelatihnya melihat satu atau dua video soal tim lawan, tetapi selebihnya fokus pada kekuatan tim sendiri. Hasilnya memang tokcer: Lima pertandingan di semua ajang dilalui dengan berujung kemenangan. Tak hanya itu, United juga mencetak 16 gol dan hanya kebobolan tiga gol.
Minggu (19/1/2019) malam WIB, United akan bertandang ke Wembley untuk menghadapi Tottenham Hotspur. The Lilywhites akan menjadi ujian berat pertama untuk Solskjaer dan, oleh karenanya, dibutuhkan pendekatan berbeda untuk menghadapinya.
ADVERTISEMENT
Kendati United masih akan tampil menyerang, Solskjaer menyebut bahwa memasang taktik 'gung-ho' alias serang sampai habis sama saja bunuh diri.
"Ketika menghadapi tim sebagus mereka, jangan lupa untuk bertahan. Kita harus menunjukkan mengapa kita layak untuk memenangi sebuah laga," ujar Solskjaer seperti dilansir Sky Sports.
"Kami tidak akan tampil dengan gung-ho dan bermain dengan naif, tetapi Manchester United selalu identik dengan sepak bola menyerang."
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, usai laga melawan Huddersfield. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, usai laga melawan Huddersfield. (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
"Kami harus tampil menyerang di sana, kami harus menang supaya kans untuk melewati mereka di klasemen tetap terjaga. Kami datang ke kandang mereka untuk merebut tiga poin," kata Solskjaer.
Ya, Solskjaer tidak salah. Kendati terkenal dengan sepak bola ofensif pada era Sir Alex Ferguson (mentor sekaligus mantan pelatih Solskjaer), United juga tidak jarang mengambil langkah pragmatis ketika memang dibutuhkan. Maka, tidak heran mereka bisa tetap menang meskipun tampil biasa-biasa saja (kalau tidak mau disebut jelek).
ADVERTISEMENT
United kini duduk di posisi keenam klasemen sementara dengan koleksi nilai 38. Mereka terpaut 10 angka dari Spurs yang berada di posisi ketiga.