Son Heung-min: Spurs Lebih Mendominasi, tapi Kurang Beruntung

2 Juni 2019 7:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Son Heung-min berjalan melewati trofi Liga Champions dengan medali runner-up. Foto: REUTERS/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Son Heung-min berjalan melewati trofi Liga Champions dengan medali runner-up. Foto: REUTERS/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Hanya medali runner-up Liga Champions yang dikalungkan di leher Son Heung-min. Sementara para pemain Liverpool dengan bangganya memamerkan medali juara usai mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0 pada laga final di Estadio Wanda Metropoliatno, Minggu (2/6/2019).
ADVERTISEMENT
Kekecewaan jelas dirasakan Son, tetapi pemain asal Korea Selatan itu lebih menyayangkan keputusan wasit yang memberi penalti buat Liverpool saat laga baru berjalan kurang dari satu menit. Keputusan ini diambil setelah Moussa Sissoko dianggap melakukan handball.
“Itu (penalti) adalah keputusan wasit, kami kecewa setelah keputusan itu, kami melihat tayangan ulangnya. Tapi, ya, itu ‘kan keputusan wasit dan biasanya benar,”’ kata Son dilansir situs resmi klub.
“Sangat sulit menerima kekalahan ini karena kami sudah bekerja keras selama tiga pekan terakhir. Tapi, saya sangat bangga dengan tim ini, kekalahan adalah bagian dari sepak bola."
Mohamed Salah sukses mengeksekusi penalti yang mengantarkan Liverpool pada keunggulan pertama. Setelah Liverpool unggul, Spurs sebetulnya bisa mengendalikan permainan.
ADVERTISEMENT
Di paruh pertama, penguasaan bola Spurs sebesar 63,8%. Tetapi, dominasi ini tak dibarengi efektivitas serangan karena cuma dua tembakan tak mengarah gawang yang dilepaskan Spurs.
Kondisi di babak jauh lebih baik. Dalam kurun menit 46-85, Spurs menguasai bola hingga 67,3% dan mampu melepaskan 11 tembakan. Tapi, Spurs tetap gagal mengejar defisit gol karena penampilan apik Allison Becker yang melakukan lima penyelamatan sepanjang kurun tersebut.
“Setelah tertinggal satu gol, kami coba mencari gol balasan dan mampu mendominasi. Kami jadi tim yang lebih bagus, kami hanya tidak beruntung,” jelas Son.
Son Heung-min diadang oleh Virgil van Dijk dan Joel Matip. Foto: REUTERS/Toby Melville
Mau tidak mau, Son dan Spurs memang harus mengakui kekalahan. Tapi, bagi pemain berusia 27 tahun tersebut, kegagalan ini bakal menjadi pijakan awal buat Spurs di masa mendatang. Toh, berlaga di fnal Liga Champions musim ini adalah kali pertama sepanjang sejarah Spurs berdiri.
ADVERTISEMENT
Lantaran Spurs juga sukses menyegel tiket ke Liga Champions musim depan usai finis keempat di klasemen akhir Premier League, Son memberi garansi bahwa penampilan Spurs bakal lebih baik di kompetisi antarklub tertinggi di Eropa ini.
“Kami berharap menang dan tak percaya dengan hasil akhirnya, tapi saya bangga dengan tim ini. Kami harus move on, belajar dari pertandingan dan kompetisi ini. Saya pikir musim depan kami bisa lebih baik dari sekarang.”
“Ada banyak pemain muda dan merasa lapar (akan prestasi) di tim ini. Kami optimistis untuk melakoni musim depan dan bertanding lagi di sini (Liga Champions),” pungkas Son.