news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sterling Ajak FA dan Premier League Berdialog untuk Perangi Rasialisme

24 Mei 2019 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi Raheem Sterling di laga vs Rep. Ceko. Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Raheem Sterling di laga vs Rep. Ceko. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Raheem Sterling mengajak FA dan Premier League berdialog mengenai perlawanan terhadap rasialisme di sepak bola. Bak gayung bersambut, ajakan Sterling itu langsung mendapat tanggapan. Pada Selasa (23/5/2019), Premier League menyatakan kesiapannya untuk bertemu langsung dengan pemain Manchester City tersebut.
ADVERTISEMENT
"Raheem ambil bagian dalam kampanye No Room for Racism dan kami membuka kesempatan baginya dan para pemain lain untuk berdialog langsung dengan kami mengenai diskriminasi di sepak bola. Memperbaiki kinerja di area ini adalah prioritas bagi Premier League," tulis Premier League dalam pernyataan resminya.
Keinginan Sterling untuk berdialog dengan FA dan Premier League itu dia utarakan pada acara Future of Everything Festival yang diselenggarakan oleh Wall Street Journal di New York. Didapuk sebagai 'pelopor dalam perlawanan terhadap diskriminasi di dalam dan luar lapangan', Sterling berbicara mengenai minimnya hukuman yang diberikan para pemangku kebijakan terhadap para pelaku tindak diskriminasi, khususnya diskriminasi rasial.
"Setelah apa yang terjadi padaku dalam pertandingan melawan Chelsea mereka mengusulkan sebuah ide kepadaku, tetapi aku tidak setuju. Idenya adalah boikot media sosial. Kubilang, aku tidak setuju dengan cara itu karena dua hari setelah boikot dilakukan orang-orang juga sudah lupa itu pernah terjadi," kata Sterling.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut Sterling sebenarnya mengakui bahwa ada pihak-pihak yang sudah secara gencar menyuarakan kampanye anti-rasialisme, salah satunya organisasi Kick It Out. Akan tetapi, metode-metode Kick It Out menurutnya masih terlalu lunak.
"Beberapa kali kami mengenakan kaus [kampanye anti-rasialisme] tetapi itu juga tidak cukup. Perlu hukuman lebih berat bagi para pelaku. Jika ada pengurangan poin atau diskualifikasi, barulah semua orang bakal menanggapi rasialisme secara serius," kata eks penggawa Liverpool tersebut.
Inilah yang kemudian membuat Sterling berkeinginan menjalin dialog langsung dengan para pemangku kebijakan. Ajakan Sterling itu pun diterima dengan tangan terbuka. Selain dari Premier League, tanggapan juga telah muncul dari FA.
"Kami menyambut hangat komentar Raheem soal perlawanan terhadap rasialisme dan kami pun terus bekerja di sektor penting ini. Kami tahu bahwa masih banyak yang harus dilakukan. Kami juga berkomitmen untuk menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain untuk memerangi hal ini. Kami ingin bertemu dengan Raheem setelah tugasnya di Timnas Inggris selesai nanti," kata seorang juru bicara FA, dilansir BBC.
ADVERTISEMENT
Sterling muncul sebagai figur kunci perlawanan terhadap rasialisme setelah menulis panjang lebar soal bias media di akun Instagram-nya. Di unggahan itu Sterling menuduh sejumlah media sengaja memberi perlakuan berbeda kepada pemain kulit putih dan kulit hitam. Karena bias media itu pulalah orang-orang kemudian terpengaruh dan rasialisme pun terpelihara dengan baik.
Sepanjang musim 2018/19, setidaknya dua kali Sterling menjadi korban pelecehan rasial. Pertama, dalam pertandingan Premier League menghadapi Chelsea. Kemudian, bersama Timnas Inggris, dalam laga Kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan Montenegro. Montenegro sendiri sudah dihukum UEFA dengan larangan bermain kandang satu kali plus denda 20 ribu euro.