Sterling Minta Montenegro Dihukum karena Aksi Rasialisme

26 Maret 2019 14:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raheem Sterling di laga melawan Montenegro. Foto: REUTERS/Stevo Vasiljevic
zoom-in-whitePerbesar
Raheem Sterling di laga melawan Montenegro. Foto: REUTERS/Stevo Vasiljevic
ADVERTISEMENT
Bintang Tim Nasional (Timnas) Inggris, Raheem Sterling, meminta agar Montenegro dihukum secara kolektif menyusul aksi rasialisme yang dilakukan suporternya. Suporter Montenegro melayangkan ejekan kepada pemain Inggris kala kedua negara berlaga di babak kualifikasi Piala Eropa 2020, Selasa (26/3/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Kemenangan 5-1 yang ditorehkan Inggris atas Montenegro, yang bertindak sebagai tuan rumah, memang terasa sedikit pahit. Bek kiri The Three Lions, Danny Rose, menjadi objek hinaan bermuatan rasialisme oleh suporter tuan rumah.
Penyerang sayap belia Inggris, Callum Hudson-Odoi, mendengar suara yang menyerupai monyet kala Rose memegang bola. Beberapa jurnalis Inggris dari berbagai media juga mendengar ejekan rasialisme ini dari tempat duduk mereka di Stadion Podgorica.
Seusai laga, Sterling meminta pihak berwenang untuk memberikan tindakan tegas terhadap Montenegro menyusul aksi rasialisme ini. Pemain Manchester City ini meminta agar hukuman diberikan tidak hanya terhadap satu individu saja, tetapi secara kolektif.
“Hal seperti ini sungguh memalukan. Ini sudah tahun 2019 dan seharusnya ada hukuman nyata tentang ini. Hukuman yang tak hanya ditujukan bagi segelintir orang saja,” ujar Sterling dikutip dari The Guardian.
ADVERTISEMENT
Raheem Sterling berlaga di depan suporter Montenegro. Foto: Reuters/Carl Recine
Sterling berpendapat bahwa hukuman yang bisa diaplikasikan adalah penutupan stadion yang menjadi tempat aksi rasialisme terjadi. Hukuman semacam itu, menurut Sterling, dapat membuat suporter yang mengeluarkan ejekan rasialis jera.
“Anda dapat mendenda suporter, tetapi apa yang terjadi setelah itu? Hukuman harus diubah menjadi sesuatu yang menyeluruh. Stadion ini memuat 15 ribu orang dan saya pikir, hukuman harus diberikan terhadap satu negara tersebut. Jika suporter Anda menyanyikan lagu bermuatan rasialis di satu stadion, stadion tersebut tak boleh menyelenggarakan pertandingan.”
“Ketika hukuman selesai, suporter Anda akan berpikir dua kali sebelum melakukan hal bodoh seperti itu kembali karena jika mereka benar-benar mencintai sepak bola dan negara mereka, mereka hanya akan mendukung negara mereka. Hukuman seperti ini akan membuat suporter jera,” kata Sterling.
ADVERTISEMENT
Pelatih Inggris, Gareth Southgate, sependapat dengan Sterling. Southgate menambahkan bahwa ada isu yang jauh lebih penting ketimbang sekadar hukuman, yakni bagaimana caranya memberikan pembelajaran yang tepat agar tindakan rasialisme tak terulang kembali.
Sterling dipeluk Southgate saat digantikan oleh Callum Hudson-Odoi. Foto: Reuters/David Klein
“Sanksi tak akan berguna apabila tidak dibarengi dengan pendidikan yang tepat. Anak kecil tidak berpikir tentang warna kulit, kewarganegaraan, dan bahasa orang lain. Mereka dipengaruhi oleh orang yang lebih tua. Maka dari itu, kita harus memastikan anak-anak tersebut mendapat pendidikan yang tepat. Di Inggris pun seperti itu,” ujar Southgate.
Ketika pertandingan masih berlangsung, Sterling sudah memberikan teguran terhadap suporter yang melakukan tindakan rasialisme. Teguran tersebut berupa selebrasi yang ia lakukan seusai mencetak gol kelima Inggris.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin mereka tahu bahwa ucapan mereka tidak memengaruhi saya dan rekan-rekan saya yang berkulit hitam. Itulah pesan yang saya kirimkan. Saya senang dapat mencetak gol dan memberikan mereka pelajaran,” ucap Sterling mengenai selebrasinya.