Suporter Meksiko Rayakan Kelolosan ke 16 Besar bersama para Arwah

30 Juni 2018 8:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter rayakan lolosnya Meksiko. (Foto:  REUTERS/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter rayakan lolosnya Meksiko. (Foto: REUTERS/Andrew Couldridge)
ADVERTISEMENT
Meksiko memiliki satu hari raya yang dikhususkan untuk orang-orang yang telah pergi ke alam barzakh. Bedanya dengan hari raya kematian lainnya seperti Halloween, tidak ada cerita-cerita seram yang jadi bumbu perayaan hari raya yang bernama Dia de Los Muertos ini. Malah, perayaan Hari Raya Kematian khas Meksiko ini sama bahagianya seperti Thanksgiving atau bahkan Lebaran.
ADVERTISEMENT
Konon, para arwah akan kembali ke dunia sekali dalam setahun untuk melihat kondisi sanak famili mereka yang masih hidup. Karena alasan itu, orang-orang Meksiko merasa sangat tak sopan untuk menyambut 'tamu' itu dengan muka masam.
Makanya, keluarga-keluarga di Meksiko pun memberikan sesajen sebagai hidangan untuk leluhur mereka yang datang bertamu dan berpesta dengan berdandan menyerupai tengkorak hidup. Anda ingat film Coco? Ya, seperti itulah suasananya.
Oke, biasanya perayaan Dia de Los Muertos terjadi di bulan November. Namun, suporter Timnas Meksiko merasa perlu merayakan kelolosan mereka ke 16 besar Piala Dunia 2018 dengan arwah leluhur mereka. Apalagi, kelolosan itu didapat dengan mengalahkan Jerman 1-0 di matchday pertama. Pencapaian langka, raihan gemilang.
ADVERTISEMENT
Maka, suporter Meksiko yang berada di Rusia pun sepakat untuk menularkan semangat Dia de Los Muertos di negeri orang. Dia de Los Muertos edisi ini dirayakan di Lapangan Merah, yang berada di Ibu kota Moskow, pada hari Jumat (29/6/2018). Kegiatan ini sendiri pada akhirnya menjadi daya tarik bagi orang-orang setempat. Salah satunya adalah Duma Aleksandr Yushchenko.
Perayaan Hari Raya Kematian khas Meksiko di Rusia. (Foto: REUTERS/Sergei Karpukhin)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan Hari Raya Kematian khas Meksiko di Rusia. (Foto: REUTERS/Sergei Karpukhin)
"Sekarang, ada jutaan suporter di seluruh dunia yang hadir di Moskow dan kota-kota lainnya yang jadi tuan rumah Piala Dunia. Mereka semua punya budayanya masing-masing, idenya masing-masing."
"Jadi, inilah yang membuat mereka bisa merayakan hari raya nasional mereka di sini. Di sisi lain, hal-hal macam ini menarik dan akan memberikan rasa khas di Piala Dunia ini," ujarnya kepada media Rusia, Sputnik.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, tak semua orang Rusia seperti Yushchenko. Pada akhirnya, mau tak mau perayaan Dia de Los Muertos ini terhenti di tengah jalan karena adanya perbedaan paham soal kematian antara orang-orang Meksiko orang-orang Rusia yang lain.
Menurut Sergej Malinkovic, berdandan seperti orang wafat itu merupakan tindakan yang tak terhormat. Apalagi, di dekat situ ada makam Vladimir Lenin yang begitu dihormati oleh orang-orang Rusia. Alhasil, wakil ketua salah satu partai tersohor di Rusia itu pun meminta langsung kepada Kementerian Dalam Negeri Rusia untuk mencabut izin acara tersebut. Permintaan itu dikabulkan pada akhirnya.
"Kenapa harus ada tengkorak di sana? Orang-orang Rusia di sana pasti sudah mencoba menghentikan mereka. Dan bisa saja ada kekerasan dan konflik terjadi di acara tersebut," ujarnya, sebagaimana dilansir Reuters. Ya, begitulah manusia. Selalu punya beda pandangan soal apapun. Termasuk perihal cara menghargai orang-orang yang telah meninggal.
ADVERTISEMENT