Tak Abai dengan Detail, Kunci City Tetap Superior di Premier League

16 Agustus 2019 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pep Guardiola memberi arahan pada Kevin de Bruyne di laga Premier League Asia Trophy antara Manchester City dan Wolverhampton Wanderers. Foto: Reuters/Thomas Peter
zoom-in-whitePerbesar
Pep Guardiola memberi arahan pada Kevin de Bruyne di laga Premier League Asia Trophy antara Manchester City dan Wolverhampton Wanderers. Foto: Reuters/Thomas Peter
ADVERTISEMENT
Manchester City melakoni Premier League dua musim terakhir dengan brilian. Total poin yang dikumpulkan dalam kurun tersebut adalah 198 poin.
ADVERTISEMENT
Tak cuma rakus mengumpulkan poin, City juga beringas memburu takhta Premier League. Hasilnya tak mengecewakan, pasukan Pep Guardiola menyegel gelar juara Premier League 2017/18 dan 2018/19. Kabar baiknya, itu tak menjadi satu-satunya gelar yang digamit City.
Yang menyenangkan bagi para penonton--terutama yang netral--City acap bertanding dengan mempertontonkan permainan yang menarik. Agresivitas tinggi, gigih memberikan tekanan, dan cenderung proaktif. Tak mengherankan jika City mampu membukukan 168 gol di seluruh kompetisi resmi 2018/19.
Bahkan watak beringas City sudah terlihat di laga pekan pertama Premier League 2019/20. Berhadapan dengan West Ham United, City menang telak 5-0.
Pertandingan Premier League antara West Ham United dan Manchester City. Foto: REUTERS/David Klein
Kecenderungan seperti itu tentu menjadi modal yang baik bagi para penggawa City untuk melakoni laga. Tapi, Kevin de Bruyne menyadari situasi ini akan menimbulkan efek samping: Perubahan sistem permainan lawan. Tim yang tadinya dikenal dengan gaya permainan menyerang, bukannya tak mungkin berubah super defensif ketika bertanding melawan City.
ADVERTISEMENT
"Sudah jelas bahwa tim-tim akan bermain lebih defensif, bahkan jauh lebih defensif dibandingkan yang sudah-sudah. Jadi, kami harus mencari cara meruntuhkan tembok pertahanan dengan cara yang berbeda," jelas De Bruyne, dikutip dari laman resmi City.
"Itulah yang kami kerjakan musim lalu. Kami bisa menampilkan gaya bermain yang berbeda dibanding musim sebelumnya," ujar De Bruyne.
Barangkali yang mesti dikhawatirkan De Bruyne bukan tim yang kelewat defensif, tapi tim yang berlaga dengan skuat seimbang. Ambil contoh, Newcastle United pada musim lalu.
City kalah 1-2 di kandang Newcastle. Ketika itu, Newcastle datang berlaga dengan formasi dasar 4-5-1. Mereka tak cuma disiplin dalam bertahan, tetapi efektif memanfaatkan tiga atau empat upaya. Hasilnya efektif. Memang tidak telak, tapi tetap saja City kalah.
ADVERTISEMENT
Tottenham Hotspur vs Aston Villa Foto: REUTERS/Eddie Keogh
Jika melawan tim non-unggulan saja City pernah kalah, bukannya tak mungkin laga melawan Big Six bakal memberi kesulitan. Laga pekan kedua Premier League 2019/20 terlihat menyebalkan buat City karena belum apa-apa, mereka sudah harus bertanding melawan Tottenham Hotspur.
Berhitung mundur hingga pekan lalu, Spurs membuktikan bahwa mereka bisa bangkit walau terdesak. Melawan tim promosi, Aston Villa, Spurs tertinggal 0-1 hingga menit 72.
Beruntunglah Spurs karena memiliki pelatih yang jeli melihat detail. Mauricio Pochettino membuktikan bahwa berteriak-teriak di pinggir lapangan selama 90 menit tidak cukup untuk menjadikanmu sebagai pelatih hebat. Perlu kejelian dan kecerdikan untuk menemukan simpul masalah.
Keputusan Pochettino untuk memasukkan Christian Eriksen mendongkrak kreativitas Spurs. Hasilnya manis. Spurs tak cuma menyamakan kedudukan di menit 73 via gol Tanguy Ndombele, tapi mengunci kemenangan 3-1 berkat dwigol Harry Kane.
ADVERTISEMENT
De Bruyne merayakan golnya. Foto: Reuters/Lee Smith
Meski demikian, De Bruyne tetap percaya bahwa timnya juga dipimpin oleh pelatih yang begitu memperhatikan detail. Karakter demikian dipercaya De Bruyne sebagai pangkal kesuksesan Guardiola sebagai pelatih yang berimbas kepada tim didikannya.
"Kunci kesuksesan Pep adalah perhatiannya pada detail. Yang senang dengan karakternya yang seperti itu bukan cuma saya, tapi seluruh tim. Kami semua bersyukur karena dilatih orang sepertinya," jelas Bruyne.
"Performa yang kami tunjukkan dan trofi-trofi yang kami raih dalam dua musim terakhir membuktikan bahwa tim ini ditopang oleh para pemain dan pelatih yang baik. Kedua unsur tersebut melebur menjadi satu kombinasi yang sempurna bagi tim," jelas Bruyne.
***
Laga pekan kedua Premier League 2019/20 antara Manchester City dan Tottenham Hotspur akan digelar pada Sabtu (17/8/2019) di Stadion Etihad. Sepak mula berlangsung pada 23:30 WIB.
ADVERTISEMENT