Tak Dipanggil Timnas Argentina, Dybala Dapat Nasihat dari Higuain

21 Maret 2018 19:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Higuain bersama Dybala. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
zoom-in-whitePerbesar
Higuain bersama Dybala. (Foto: Reuters/Alberto Lingria)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak terbantahkan lagi peran Paulo Dybala bagi Juventus. Dia sudah mencetak 18 gol pada Serie A sejauh musim 2017/18 bergulir atau lebih banyak daripada torehan Gonzalo Higuain yang merupakan duetnya di lini depan I Bianconeri.
ADVERTISEMENT
Namun, itu semua tak menggungah pelatih Tim Nasional (Timnas) Argentina, Jorge Sampaoli. Eks juru taktik Sevilla itu memilih untuk tidak mencantumkan nama Dybala di dalam daftar skuat Argentina untuk uji tanding melawan Italia, Sabtu (24/3/2018), dan Spanyol, Rabu (28/3).
Tentu saja Dybala merasa kecewa dengan keputusan Sampaoli. Namun, bagi Higuain, Dybala memang harus bersabar sehingga ketika bermain di Timnas Argentina, ia sudah betul-betul siap dan bisa langsung diandalkan oleh Sampaoli.
“Saya sudah kenal Paulo (Dybala) sejak saya masih menjadi pemain Napoli dan dia masih bermain untuk Palermo. Dia menjalani musim yang bagus di sana dan mencetak banyak gol. Lalu, Juventus mendatangkannya, dia terus tumbuh sehingga kini permainannya melonjak pesat,” tutur striker berjuluk Pipita itu kepada TyC Sports.
ADVERTISEMENT
“Paulo adalah teman sekaligus rekan kerja saya, jadi saya hendak meyakinkan, menjaga, dan memberikan saran kepadanya. Dia punya potensi yang luar biasa dan karena dia masih 24 tahun, sangat penting baginya untuk tak melewatkan tahapan penting dalam kariernya atau pergi (membela Timnas Argentia) terlalu cepat,” kata Higuain menambahkan.
Higuain dan Dybala loloskan Juventus. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Higuain dan Dybala loloskan Juventus. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
Penuturan Higuain bukan tanpa dasar. Dia telah mengalami sendiri bagaimana beratnya membela Timnas Argentina. Bahkan, kiprahnya bersama La Albiceleste dinodai tiga kali 'patah hati', mulai dari kekalahan 0-1 dari Timnas Jerman di final Piala Dunia 2014 sampai dua kali kegagalan pada final Copa America.
Situasi tersebut mengajarkan Higuain bahwa membela Timnas Argentina itu berat. Dan, hanya pemain bermental kuat yang mampu bermain di bawah ekspektasi dan tekanan besar suporter.
ADVERTISEMENT
“Jika mampu menegakkan kepalanya, dia akan menjadi pemain yang bagus. Memang, dia masih muda dan sangat berani. Saya pun pernah merasakannya. Namun, apabila tak kuat secara mental, Anda bisa terjebak dalam masalah,” ucap Higuain.
“Anda bisa dipuji dan besoknya mereka akan menghancurkan hatimu. Anda harus kuat untuk melewati fase-fase seperti itu,” pungkasnya.