Tak Pernah Ada Rasa Cemburu di Antara Lacazette dan Aubameyang

29 Mei 2019 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang melakukan selebrasi unik dalam laga Arsenal vs Newcastle United. Foto: David Klein/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang melakukan selebrasi unik dalam laga Arsenal vs Newcastle United. Foto: David Klein/Reuters
ADVERTISEMENT
Wajar saja jika Unai Emery mengapresiasi kinerja Alexandre Lacazette dan Pierre-Emerick Aubameyang di lini serang Arsenal. Keduanya terbukti bisa bekerja sama dengan apik serta subur menghasilkan gol buat The Gunners. Total, ada 49 gol yang lahir dari kedua sosok ini di lintas kompetisi.
ADVERTISEMENT
Jika dibagi per pemain, Aubameyang memang lebih subur dengan 30 gol yang 22 di antaranya ditorehkan pada ajang Premier League. Pria berkebangsaan Gabon itu pun sukses menyabet Sepatu Emas bersama Mohamed Salah dan Sadio Mane (Liverpool).
Lacazette sendiri mengoleksi 13 gol dan 8 assist dari 35 penampilannya di liga domestik. Meski golnya kalah banyak dari Aubameyang, penyerang asal Prancis tersebut mengaku sama sekali tak cemburu dengan torehan sang partner. Justru, Lacazette menyebut ikatannya dengan Aubameyang semakin kuat setelah 1,5 tahun bersama.
“Saya tidak cemburu dengan siapa pun. Saya hanya ingin memenangi trofi, begitu juga Aubameyang. Tentu saja selalu terasa lebih baik jika bermain bersamanya, tapi ketika satu turun dan yang lain di bench, Anda harus bisa membantu tim sebisa mungkin,” tutur Lacazette dalam wawancara eksklusif dengan Mirror.
ADVERTISEMENT
“Kerja sama kami berdasarkan telepati, tapi terkadang tak berjalan juga. Terkadang dia bergerak ke kiri dan saya memberi bola ke kanan. Tapi biasanya kami bekerja sama dengan irama yang tepat, kami ingin sesempurna mungkin,” katanya menambahkan.
Skema permainan Emery yang acap berubah memang bikin Aubameyang dan Lacazette tak melulu bermain bersama. Jika ‘Meriam London’ bermain dengan pakem 4-4-2, 4-3-1-2, atau 3-4-1-2, barulah dua pemain ini umumnya berduet di lini serang.
“Pelatih tentu saja paham bahwa kami ingin bermain bersama, tapi pelatih yang membuat keputusan dan kami harus menghormati itu. Bermain bersama Aubameyang selalu menyenangkan buat saya,” ujar mantan pemain Olympique Lyon itu.
Lacazette merayakan gol ke gawang Southampton bersama Aubameyang dan Xhaka. Foto: Reuters/Peter Nicholls
Ketajaman mereka kembali diharapkan muncul saat Arsenal menghadapi Chelsea pada final Liga Europa, Kamis (30/5/2019) dini hari WIB. Motivasi Lacazette meninggi karena ini kans besar baginya memberi trofi pertama buat Arsenal dan langkah menyegel tiket Liga Champions musim depan.
ADVERTISEMENT
Terkait siapa yang akan diturunkan atau kembali berpasangan, sosok berusia 28 tahun itu tak ambil soal.
“Musim ini terasa berbeda karena Aubameyang bersama kami selama semusim penuh, dia adalah penyerang hebat dan pemain bertahan sulit mengatasinya. Tapi, saya tak bilang itu karena merasa kami bagus, tim kami yang bagus. Ada banyak pemain hebat lainnya di sini.”
“Kami punya tim hebat dan ingin terus bermain bagus. Saya tahu akan sangat menyenangkan bisa merasakan atmosfer Liga Champions di markas sendiri, jadi saya ingin itu terjadi di Emirates. Sekarang kami hanya perlu memenangi final (Liga Europa),” tutup Lacazette.
=====
Pertandingan final Liga Europa akan dihelat di Stadion Olympic, Baku, Azerbaijan. Sepak mula akan dilakukan pada Kamis (30/5/2019) pukul 02:00 dini hari WIB.
ADVERTISEMENT