Taktik Bertahan United Sempat Khawatirkan Guardiola di Awal Laga

12 November 2018 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Josep Guardiola di laga Shakhtar Donetsk vs Manchester City. (Foto: GENYA SAVILOV / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Josep Guardiola di laga Shakhtar Donetsk vs Manchester City. (Foto: GENYA SAVILOV / AFP)
ADVERTISEMENT
Begitu detail sosok Pep Guardiola sehingga bisa menemukan kekurangan sekecil apa pun. Termasuk ketika Guardiola melihat permainan Manchester City yang sebetulnya hampir sempurna dalam kemenangan 3-1 atas Manchester United, Minggu (11/11/2018) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Dalam pertandingan Premier League di Stadion Etihad tersebut, City mencatatkan angka berkat gol David Silva, Sergio Aguero, dan Ilkay Guendogan. United cuma mebalas via penalti Romelu Lukaku.
Tidak cuma menyoal skor, City menang segalanya. Mereka menguasai 65 persen permainan dan mencatatkan 5 tembakan tepat sasaran dari 17 percobaan. Bandingkan dengan United yang cuma melepaskan 6 upaya dan cuma 1 di antaranya menuju target.
Situasi tersebut sebetulnya sudah terlihat sejak awal laga. Ambil contoh pada menit ke-12 atau City unggul 1-0 berkat gol David Silva. Mereka membukukan 104 operan dengan akurasi 92 persen, unggul jauh atas United yang cuma mencatatkan 5 operan sukses dari 11 upaya.
Kendati begitu, Guardiola justru merasa khawatir dalam periode awal laga. Pasalnya, di luar gol Silva, pertahanan United dianggap solid dalam membatasi ruang gerak anak-anak asuhnya.
ADVERTISEMENT
"Di babak pertama, kami bermain dengan sedikit ketakutan. Kami tak mau kehilangan bola, tetapi tidak menyerang dengan cara terbaik. Tentu s aja United bertahan sangat dalam. Cukup bagus pula karena mereka agresif dalam melakukan penjagaan man-to-man," tutur Guardiola sebagaimana dilansir oleh Sky Sports.
David Silva mencetak gol Manchester City ke gawang Manchester United. (Foto: Darren Staples/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
David Silva mencetak gol Manchester City ke gawang Manchester United. (Foto: Darren Staples/Reuters)
"Pada akhirnya, kami menampilkan permainan bagus melawan tim-tim besar. Maka itu, saya merasa senang dengan hasil ini," kata dia menambahkan.
Ya, permainan sangat defensif dari United cuma membuat mereka terkurung di daerah sendiri. Sekalinya United merebut bola, City tampil dengan organisasi yang baik untuk melakukan intersep sehingga otoritas permainan kembali beralih.
Memang sudah biasa jika City mendominasi lawannya. Itu pula yang terlihat ketika mereka mengalahkan Arsenal, menahan Liverpool, dan mencuri tripoin dari markas Tottenham Hotspur musim ini.
ADVERTISEMENT
Rangkaian hasil positif tersebut membuat City bertengger di puncak dengan raihan 32 poin dari 12 pertandingan. Mereka unggul 2 angka atas Liverpool di posisi kedua dan 4 poin atas Chelsea di peringkat ketiga.
Kedigdayaan City tak lantas membuat Guardiola berani sesumbar bakal mempertahankan gelar juara Premier League. Karena bagi pelatih Spanyol ini, musim kompetisi masih panjang dan apa pun bisa terjadi.
"Menurut saya, ada beberapa kandidat juara. Tidak cuma Manchester City, tetapi juga Liverpool, Chelsea, dan bahkan Arsenal serta Tottenham Hotspur," ucap Guardiola.