Tanpa Aroma Dendam di Laga Timnas Kroasia vs Spanyol

15 November 2018 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Modric dan Rakitic, kunci Kroasia. (Foto:  REUTERS/Lucy Nicholson)
zoom-in-whitePerbesar
Modric dan Rakitic, kunci Kroasia. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
ADVERTISEMENT
Rabu (12/9/2018) lalu menjadi hari kelam untuk Timnas Kroasia. Bagaimana tidak, runner-up Piala Dunia 2018 ini menelan kekalahan 0-6 saat melawat ke markas Spanyol di laga UEFA Nations League.
ADVERTISEMENT
Hasil tersebut benar-benar menjatuhkan Kroasia. Kans mereka untuk merebut posisi puncak di klasemen akhir atau lolos ke semifinal mengecil. Bahkan, pasukan Zlatko Dalic kini terbenam di dasar klasemen Grup 2 Liga 1 dengan raihan 1 poin dari 2 pertandingan.
"Secara fisik dan mental, kami merasa hampa," tutur kapten Timnas Kroasia, Luka Modric, sebagaimana dilansir oleh FourFourTwo.
Kesempatan membalaskan kekalahan telak terbuka pada Jumat (16/11) dini hari WIB. Di Stadion Maksimir, Zagreb, giliran Kroasia gantian menjamu Spanyol di ajang serupa.
Kemenangan lantas dibidik oleh Modric, tetapi sekadar untuk kembali ke trek positif dan memuaskan suporter yang hadir, bukan demi membalaskan dendam. Ya, sudah dua laga resmi dilalui Kroasia tanpa kemenangan. Setelah kalah telak dari Spanyol, mereka ditahan Inggris dengan skor 0-0.
ADVERTISEMENT
Para pemain Timnas Kroasia tertunduk lesu usai ihajar Spanyol 0-6. (Foto: Reuters/Heino Kalis)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Timnas Kroasia tertunduk lesu usai ihajar Spanyol 0-6. (Foto: Reuters/Heino Kalis)
"Tidak ada pikiran tentang balas dendam. Ini akan mejadi pertandingan baru di depan suporter kami. Para pemain akan memberikan kemampuan terbaik berkat dukungan dari tribune. Menurut saya, kami akan mencapai hasil positif," ucap Modric.
"Bermain untuk Kroasia merupakan dorongan utama kami, terlepas dari siapa lawannya dan apa kompetisinya. Spanyol terdiri dari para pemain-pemain hebat dan pelatih Luis Enrique menghadirkan energi anyar. Namun, kami tidak merasa khawatir," katanya.
Menyoal balas dendam, Dalic pun bersikap sepakat. Bagi sosok 52 tahun ini, pertandingan di Zagreb nanti bukanlah ajang membalaskan kekalahan sebelumnya, tetapi menjaga gengsi Kroasia sebagai runner-up Piala Dunia 2018.
Ekspresi Zlatko Dalic saat mendampingi anak asuhannya. (Foto: Maxim Shemetov/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Zlatko Dalic saat mendampingi anak asuhannya. (Foto: Maxim Shemetov/Reuters)
Diakui pula oleh Dalic, sulit mengharapkan posisi puncak sekaligus tiket ke semifinal, mengingat jarak 5 angka dengan Spanyol di puncak. Begitu pula untuk membalap Inggris yang menempati tempat kedua dengan keunggulan 3 poin atas mereka.
ADVERTISEMENT
"Jika menang atas Spanyol, Kroasia bisa menentukan siapa pemuncak grup dengan melawan Inggris di Wembley. Sebuah ulangan akan semifinal Piala Dunia," ucap Dalic.
Apabila memenangi dua pertandingan pamungkas di fase grup UEFA Nations League, Kroasia bakal mengulangi memori di Piala Dunia. Mereka sempat menumbangkan Spanyol dan Inggris sebelum menapak babak final.