Tanpa Dimotivasi Comeback Liverpool dan Spurs pun, Milan Harus Bangkit

11 Mei 2019 6:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso. Foto: MARCO BERTORELLO / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso. Foto: MARCO BERTORELLO / AFP
ADVERTISEMENT
Semifinal Liga Champions 2018/19 menampilkan dua laga leg terakhir yang menguras emosi. Liverpool dan Tottenham Hotspur yang menjejak ke partai puncak memiliki kesamaan: Keduanya kalah di putaran pertama.
ADVERTISEMENT
Comeback bukan perkara baru di jagat sepak bola. Tapi, apa yang dilakukan oleh Liverpool dan Spurs memang luar biasa. Di leg pertama, Liverpool kalah 0-3 dari Barcelona. Lantas mereka menggila di leg kedua, mengganjar Barcelona dengan kekalahan 0-4.
Spurs tak kalah gila. Di putaran pertama, mereka memang cuma menelan kekalahan kandang 0-1 dari Ajax Amsterdam. Tapi, di babak pertama leg kedua, Ajax meninju Spurs dan menancapkan keunggulan 2-0. Secara hitung-hitungan, Spurs seharusnya babak belur. Tapi, mereka bangkit dan merengkuh tiket final dengan kemenangan 3-2 di putaran kedua.
Tak heran jika akhirnya ada banyak tim yang mendeklarasikan bahwa mereka menjadikan kebangkitan Liverpool dan Spurs sebagai motivasi. Hanya, Gennaro Gattuso tak sama dengan pelatih mana pun. Baginya, tanpa motivasi comeback itu pun, AC Milan memang harus bangkit.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak perlu melihat dua comeback di Liga Champions itu dulu untuk paham bahwa kami tidak boleh menyerah," tegas Gattuso dalam wawancara jelang laga lawan Fiorentina, dilansir Football Italia.
Fiorentina adalah lawan yang harus ditundukkan oleh Rossoneri di pekan ke-36 Serie A 2018/19. Milan kini dalam posisi genting. Kompetisi menyisakan tiga laga lagi, mereka masih terlempar dari zona Liga Champions. Kini Milan ada di posisi kelima, berjarak tiga poin dari Atalanta yang mendiami peringkat empat alias batas bawah target Milan.
Laga AC Milan vs Fiorentina. Foto: Miguel MEDINA / AFP
Masalahnya, Fiorentina juga bukan lawan yang mudah. Ini bukan ucapan klise para pelatih jelang laga. Rekam jejak Milan di Artemio Franchi menjadi bukti.
"Terakhir kali kami menang di Florence adalah pada 2014. Saya sudah mempelajari mereka dan pada kenyataannya, Fiorentina adalah tim yang sanggup menempatkanmu dalam bahaya besar," ucap mantan penggawa Timnas Italia ini.
ADVERTISEMENT
"Mereka memiliki pemain-pemain hebat di sana. Jadi, laga besok adalah tentang kualitas fisik, mental, dan teknik," lanjut Gattuso.
Gattuso tidak sedang membesar-besarkan masalah. Sejak 2015, Milan sudah empat kali bertandang ke markas Fiorentina. Hasilnya, masing-masing dua kekalahan dan skor imbang. Malah, laga teranyar melawan Fiorentina di San Siro berakhir dengan kekalahan 0-1 buat Milan.
Fabio Borini merayakan gol dengan kawan-kawannya. Foto: Miguel MEDINA / AFP
Terlebih, kondisi Milan pun sedang angin-anginan. Suso dan kawan-kawan sebenarnya sempat tampil impresif sejak akhir Januari hingga awal Maret 2019, yang ditandai dengan 10 pertandingan tanpa kekalahan di semua kompetisi.
Sayangnya, inkonsistensi ibarat racun yang hingga kini belum ditemukan antidotnya oleh Milan. Lima laga terakhir Milan berakhir dengan dua kemenangan, sementara dua laga berakhir dengan kekalahan dan satu hasil imbang.
ADVERTISEMENT
"Kami akan mencoba untuk memenangi tiga pertandingan sisa. Kami harus siap melawan mereka. Saya ingin melihat tim ini turun arena dan bertanding dengan penuh hasrat serta bersedia untuk memberikan segalanya," jelas Gattuso.
Sementara, pertemuan dengan Milan menghadirkan fragmen tersendiri bagi pelatih Fiorentina, Vincenzo Montella. Milan bukan klub yang asing bagi Montella. Bukan hanya karena waktu masih menjadi pemain dulu ia berulang kali berhadapan dengan Milan, tapi karena ia juga pernah menjabat sebagai pelatih di San Siro.
Pelatih Fiorentina, Vincenzo Montella. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
Lucunya, ketika Montella menjabat sebagai pelatih Milan pada 2016 hingga 2017, Gattuso masih berstatus sebagai pelatih Primavera Milan. Menjadi begitu spesial karena Montella mengaku bahwa Milan adalah tim idolanya sejak bocah.
ADVERTISEMENT
Itulah sebabnya, keberhasilan mempersembahkan Piala Super Italia 2016 akan selalu menjadi ingatan yang dirawatnya baik-baik.
"Saat saya bertugas di San Siro, Gennaro Gattuso masih melatih Primavera. Saya berkata kepada staf saya, kalau suatu waktu saya harus digantikan, saya ingin Gattuso yang menggantikan saya," jelas Montella, dilansir Football Italia.
"Saya akan menyapa Gattuso dengan senyuman saat saya melihatnya. Tapi, saya harap, sayalah yang akan tersenyum di akhir laga," ucap Montella.
***
Laga pekan ke-36 Serie A 2018/19 antara Fiorentina dan AC Milan akan digelar di Artemio Franchi pada Minggu (12/5/2019). Sepak mula akan berlangsung pukul 01:30 WIB.