Target Pique di Old Trafford: Cetak Gol Tandang Sebanyak-banyaknya

10 April 2019 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain FC Barcelona Gerard Pique usai mencetak gol ke gawang Olympique Lyon dalam Leg kedua Liga Champions di Camp Nou, Barcelona, Spanyol. Foto: REUTERS / Juan Medina
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain FC Barcelona Gerard Pique usai mencetak gol ke gawang Olympique Lyon dalam Leg kedua Liga Champions di Camp Nou, Barcelona, Spanyol. Foto: REUTERS / Juan Medina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Manchester United adalah lembaran pertama dalam karier profesional Gerard Pique. Namun, Pique tak pernah sungkan untuk memberikan kekalahan terhadap mantan klubnya tersebut.
ADVERTISEMENT
Final Liga Champions 2008/09 dan 2010/11 bisa menjadi contoh. Dia mengantarkan Barcelona untuk mengalahkan United dalam dua partai puncak tersebut, sekaligus meraja di Eropa.
Kesempatan kembali hadir di turnamen serupa. Pertemuan berlangsung pada babak delapan besar, dengan United sebagai tuan rumah partai pertama, Kamis (11/4/2019) dini hari WIB.
Guna mewujudkan kemenangan ketiganya, Pique menyalakan mode waspada terhadap mental comeback United. Karena itulah yang ditunjukkan pasukan Ole Gunnar Solskjaer di babak 16 besar. Mereka menang 3-1 di kandang Paris Saint-Germain (PSG), demi mengejar ketinggalan agregat 0-2.
Para pemain Paris Saint-Germain meryakan gol ke gawang Manchester United. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
Pique tentu tak mau menjadi korban lanjutan dari rangkaian comeback United. Oleh karenanya, dia berharap agar Barcelona bisa menang dengan mencetak gol tandang sebanyak mungkin untuk menggerus kemungkinan comeback United di laga kedua.
ADVERTISEMENT
"Anda tak boleh memberikan harapan untuk United. Kalau bisa menang dengan mencetak banyak gol, Anda harus melakukannya. Karena United memiliki sejarah apik (dalam hal comeback) dan menunjukkannya di Paris, meski turun dengan para pemain akademi," tutur Pique seperti dilansir oleh situs resmi Barcelona.
"Apa yang terjadi di Paris merupakan pelajaran besar. Kami harus sangat berkonsentrasi dari menit pertama sampai terakhir," ujarnya.
Meski membidik kemenangan besar, Pique tetap menaruh respek besar kepada United. Pun demikian terhadap Ole Gunnar Solskjaer selaku sang juru taktik karena keduanya memiliki hubungan cukup baik.
Gerard Pique usai cetak gol untuk Barcelona. Foto: REUTERS/Albert Gea
Saat mendarat di Old Trafford pada 2004, Pique tak langsung menembus tim utama. Dia harus menjalani kiprah bersama tim cadangan, yang mana Solskjaer kerap tampil dalam rangka pemulihan cedera.
ADVERTISEMENT
Salah satu momen yang sempat disinggung Solskjaer adalah laga final play-off Premier Reserve League pada 2006. Solksjaer dan Pique bermain bersama di laga itu dan mencetak masing-masing satu gol ke gawang Tottenham Hotspur.
Pique juga memiliki memori terkait Solskjaer. Sosok Norwegia itu dianggap memberikan bantuan besar terhadap kariernya di Old Trafford.
"Saya mengenang Solskjaer sebagai rekan setim yang hebat. Usia saya masih 17 tahun saat itu, sementara dia sudah veteran. Dia turut menolong saya untuk beradaptasi di klub dan kota itu," ucap Pique.
"Jadi, saya ikut merasa senang karena Solskjaer menjalani karier positif sebagai pelatih United. Mereka memenangi banyak laga dan bermain jauh lebih baik," ujarnya.