Tekad Lampard Bungkam Mereka yang Meragukan Chelsea

11 Agustus 2019 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Frank Lampard mendampingi Chelsea saat menghadapi Reading di Madejski Stadium. Foto: Andrew Couldridge/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Frank Lampard mendampingi Chelsea saat menghadapi Reading di Madejski Stadium. Foto: Andrew Couldridge/Reuters
ADVERTISEMENT
Embargo transfer benar-benar menyengsarakan Chelsea pada musim panas 2019. Alih-alih merekrut skuat karena terkena embargo transfer, The Blues justru melego sejumlah bintangnya yang meragukan kapasitas tim.
ADVERTISEMENT
Eden Hazard hengkang ke Real Madrid dan David Luiz menyeberang ke Arsenal. Belum lagi Maurizio Sarri yang dibajak Juventus seusai membawa Chelsea menjuarai Liga Europa. Maka, Chelsea kini hanyalah tim dengan mayoritas pemain muda yang dipimpin pelatih minim pengalaman, Frank Lampard.
Akibat periode sulit itu, Lampard pun mengakui bahwa timnya mulai menuai keraguan. Bahkan, Chelsea mesti dicoret dari daftar kandidat juara Premier League.
Pun demikian untuk laga pembuka menghadapi Manchester United di Stadion Old Trafford, Minggu (11/8/2019) malam WIB. Lampard mengalami krisis sektor belakang seusai kepergian Luiz dan cedera lutut Antonio Ruediger. Praktis, opsi di jantung pertahanan menyisakan Kurt Zouma serta Andreas Christiansen.
Lampard tak lantas mengikuti arus pesimistis orang-orang. Dia tetap menjaga keyakinan, bahkan berhasrat menyumpal mulut-mulut peragu.
ADVERTISEMENT
"Sulit untuk bertahan di level atas dan Anda harus membuktikan bahwa orang-orang salah. Utamanya pada era modern dengan media sosial yang membuat orang-orang bisa berkomentar, membentuk opini kuat. Terasa semakin manis jika Anda bisa membungkam mereka," ujar Lampard, dilansir oleh Guardian.
"Saya tidak bodoh. Kami memiliki larangan transfer. Lalu, ada dua tim yang sangat unggul musim lalu. Tak semestinya Chelsea menjadi favorit untuk menjuarai liga."
"Hal-hal itu justru menghadirkan motivasi. Mereka memotivasi saya untuk bekerja sebaik mungkin. Saya lebih suka saat tidak dianggap sebagai favorit," ujarnya.
Keyakinan serupa coba ditularkan Lampard kepada para pemain. Tidak mudah, tentunya. Lihat saja bagaimana Luiz bisa pergi di pengujung periode transfer Inggris. Ketidakyakinan terhadap kapasitas skuat sedikit banyak berpengaruh.
ADVERTISEMENT
Pramusim Chelsea di Irllandia. Foto: Instagram/ @chelseafc
Oleh karenanya, Lampard menerapkan kebijakan khusus. Baik di lapangan latihan maupun ruang ganti stadion, para pemain dilarang bergunjing terkait embargo transfer. Tujuannya yakni agar tak timbul keraguan-keraguan dari pembahasan macam itu.
"Pertama kali bertemu, saya memberikan pesan kepada pemain. Saya tak menginginkan pembicaraan tentang larangan transfer, tolak ukur kesuksesan dan kegagalan, atau apa pun yang membuat standar menurun," ucap Lampard.
Kendati demikian, keyakinan Lampard akan lebih elok jika tak sekadar di mulut. Lebih penting lagi membuktikannya di atas lapangan, terutama di Old Trafford yang kerap tak bersahabat untuk Chelsea.
Ya, sudah enam lawatan terakhir di ajang Premier League tak pernah berujung kemenangan bagi The Blues. Kemenangan terakhir lahir pada Mei 2013 lalu.
ADVERTISEMENT
====
*Laga pekan pertama Premier League 2019/20 antara Manchester United dan Chelsea akan digelar pada Minggu (11/8/2019) di Old Trafford Stadium. Sepak mula berlangsung pada 22.30 WIB.