Tentang Performa Ciamik Matic dan Adegan Kocaknya dengan Willian

26 Februari 2018 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Matic (kiri) berduel dengan Alvaro Morata. (Foto: Andrew Yates/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Matic (kiri) berduel dengan Alvaro Morata. (Foto: Andrew Yates/Reuters)
ADVERTISEMENT
Romelu Lukaku mencetak satu gol dan satu assist ketika Manchester United menundukkan Chelsea 2-1, Minggu (25/2/2018). Namun, kemenangan tersebut tidak lepas dari sosok lainnya: Nemanja Matic.
ADVERTISEMENT
Harus diakui, itu adalah penampilan apik pertama Lukaku bersama United ketika tampil menghadapi tim enam besar. Ya, pada kesempatan-kesempatan sebelumnya, Lukaku sering tampak melempem ataupun terisolir.
Pada banyak kesempatan, striker asal Belgia itu sering terlihat bekerja sendirian di lini depan. Namun, pada pertandingan melawan Chelsea di Old Trafford, semuanya berbeda. Dengan rekan yang bergerak lebih dekat dengannya (Alexis Sanchez dan Anthony Martial di babak pertama, serta Jesse Lingard di babak kedua), Lukaku menjadi lebih hidup.
Bahkan, tidak jarang ia bergerak melebar ke sayap atau turun ke lini kedua untuk ikut membantu membangun serangan. Assist-nya untuk gol Lingard adalah contoh nyata kemauannya untuk bergerak melebar dan melepaskan umpan silang.
Namun, cukup soal pembahasan Lukaku-nya untuk saat ini. Kami di kumparan percaya bahwa kemenangan sebuah kesebelasan ditentukan oleh berbagai faktor. Lukaku hanyalah satu faktor, dan ada faktor lain yang menjadikan ‘Iblis Merah’ meraup poin penuh di Old Trafford.
ADVERTISEMENT
Dalam analisis pertandingan United vs Chelsea, kumparan menyebutkan bahwa suksesnya Scott McTominay mematikan pergerakan Eden Hazard menjadi salah satu kunci. Faktor lainnya adalah kedisiplinan Nemanja Matic dalam berpatroli di area depan back-four United.
Ya, tanpa Matic, United bakal kesulitan untuk mematahkan serangan Chelsea. Ia memang sukses melepaskan 67 operan (akurasi mencapai 91%), tetapi bukan itu yang menjadi kekuatan utama Matic pada laga tersebut.
Dalam catatan Squawka, Matic melakukan 7 defensive action pada laga tersebut; 4 kali ia melakukan intersep, 3 kali ia melakukan clearance (sapuan). Kedisiplinannya dalam menjaga positioning dan ketepatannya dalam membaca arah bola memungkinkannya melakukan sejumlah intersep itu.
Selain itu, ia juga melakukan 3 dribel sukses di tengah lapangan. Ini memungkinkan United untuk tetap menjaga penguasaan bola di lini tengah sehingga Chelsea kesulitan untuk mencuri bola dan membangun serangan.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan Matic melakukan intersep memungkinkan United untuk kembali membangun serangan sekaligus membuat pemain-pemain Chelsea, yang sudah kepalang naik untuk menyerang, menjadi harus melakukan transisi —dari menyerang ke bertahan— kembali.
Saking gigihnya berusaha mematikan serangan Chelsea, Matic sampai melakukan 4 pelanggaran dalam laga tersebut. Beruntungnya buat gelandang asal Serbia ini, dia hanya mendapatkan satu kartu kuning.
Saking pentingnya peran Matic, Manajer United, Jose Mourinho, sampai merasa perlu memberikan instruksi tambahan untuknya di babak kedua. Yang unik, Mourinho tidak memanggilnya ke pinggir lapangan untuk menyampaikan instruksi yang dia inginkan.
Mourinho memilih untuk mengirim Eric Bailly —yang baru masuk di babak kedua— sebagai penyampai pesan. Ia menitipkan secarik kertas kepada Bailly untuk dibaca oleh Matic.
ADVERTISEMENT
Nah, di sinilah adegan kocak terjadi. Gelandang Chelsea, Willian, yang tahu Matic memegang kertas instruksi dari Mourinho, berusaha untuk membacanya. Ia pun berlari-lari kecil ke arah Matic dan berusaha mencuri-curi kesempatan untuk membacanya.
Sial buat Willian, Matic sadar. Sang gelandang kemudian bergerak menghindar dan langsung melipat kertas itu untuk menyembunyikannya. Reaksi Willian? Ya, cuma nyengir saja.