news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tentang Transformasi Peran N'Golo Kante

16 Desember 2018 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tendangan N'Golo Kante yang menjadi gol. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Tendangan N'Golo Kante yang menjadi gol. (Foto: Reuters/John Sibley)
ADVERTISEMENT
Di Stamford Bridge, N'Golo Kante adalah sosok paling berbahagia saat Chelsea menang 2-0 atas Manchester City pada pekan ke-16 Premier League, Minggu (9/12/2018) lalu.
ADVERTISEMENT
Sukacita Kante datang saat laga berusia 45 menit. Menerima umpan tarik Eden Hazard yang membelah pertahanan City, Kante melakukan tembakan keras dengan menggunakan kaki kanan bagian dalam yang membuat bola melaju kencang sehingga gagal ditepis kiper Ederson Moraes.
Gol tersebut tak cuma berkontribusi memberikan kekalahan perdana bagi The Citizens di liga musim ini, tetapi juga memperbaiki citra Kante di mata sang juru taktik, Maurizio Sarri. Ya, Sarri sempat mengatakan bahwa gelandang asal Prancis itu tak mempunyai teknik olah bola yang baik.
Kritik eks pelatih Napoli itu hadir manakala The Blues tumbang 1-3 dari Tottenham Hotspur di Stadion Wembley pada 25 November lalu. Saat itu, Kante dinilai gagal menggantikan peran Jorginho sebagai gelandang bertahan. Oleh karena itu, Sarri pun memutar otak demi menemukan formula tepat bagi Kante.
ADVERTISEMENT
Ekspresi kekecewaan Sarri saat Chelsea keok dari Wolverhampton Wanderers. (Foto:  Reuters/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kekecewaan Sarri saat Chelsea keok dari Wolverhampton Wanderers. (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
Pelatih berusia 59 tahun itu akhirnya menciptakan resep bagi pemain berusia 27 tahun itu. Yakni, mendorongnya lebih ke depan dan memberi hak tampil ofensif. Gol ke gawang City adalah salah satu bukti nyata bahwa Kante bisa memeragakan role baru.
"Kami memiliki skuat yang dalam. Jika Anda membeli Jorginho dan memiliki Cesc Fabregas, maka saya pikir Anda harus bermain dengan pola 4-3-3. Jika Anda bermain dengan formasi 4-3-3 dalam gaya sepak bola saya, maka gelandang bertahan akan jatuh kepada pemain yang memiliki teknik olah bola yang baik," kata Sarri sebagaimana mengutip laman resmi klub.
"Jorginho mempunyai respons yang baik. Ia mampu bermain apik dengan satu atau dua sentuhan saja. Fabregas pun demikian. Saya pikir Kante harus bermain lebih ke depan. Saya dapat mengerti apabila banyak pihak yang tak sejalan dengan saya. Tapi, jika Anda berpikir tentang sepak bola saya, Anda harus mengatakan bahwa saya benar," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Transformasi Kante terlihat jelas dalam statistik. Aksi ofensif pemilik nomor kostum 7 itu mengalami lonjakan. Pada Premier League 2017/18, Kante cuma merangkum 1 gol dan 1 assist serta rataan 0,7 upaya per laga. Coba bandingkan dengan musim ini. Kendati liga baru memasuki pekan ke-17, Kante sudah mengoleksi 2 gol, 2 assist dengan rasio 1 percobaan per laga.
Kante merayakan golnya di laga vs Manchester City. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Kante merayakan golnya di laga vs Manchester City. (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
Tentu saja, hal tersebut membuat notula defensif Kante tergerus. Jika musim lalu Kante mampu mencatatkan 3,7 tekel dan 2,5 intersep per laga di liga, musim ini eks pemain Leicester City itu cuma memiliki rasio 1,8 tekel dan 1,3 intersep dalam setiap pertandingan.
Akan tetapi, Sarri tak mempermasalahkan itu. Pelatih kelahiran Naples, Italia, tersebut pun tetap akan memasang Kante lebih ke depan dengan hak tampil ofensif manakala Chelsea melawan Brighton & Hove Albion di Stadion Falmer, Minggu (16/12) pukul 20:30 WIB.
ADVERTISEMENT