Tentang Trio Lini Tengah Manchester United: Pogba, Fred, dan Pereira

16 Agustus 2018 20:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paul Pogba, pemain Manchester United. (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Paul Pogba, pemain Manchester United. (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
ADVERTISEMENT
Dalam laga perdana Premier League musim 2018/2019 menghadapi Leicester City, Manchester United menelurkan trio lini tengah yang baru. Trio ini, meski mendorong permainan United menjadi lebih positif, masih memiliki kekurangan di beberapa segi.
ADVERTISEMENT
Manchester United sukses meraih kemenangan di laga perdana Premier League musim 2018/2019. Bersua Leicester City di Stadion Old Trafford, Sabtu (11/8/2018) dini hari WIB, United sukses meraih kemenangan dengan skor tipis 2-1. Gol-gol United dalam laga ini dicetak oleh Paul Pogba dan Luke Shaw.
Berkat kemenangan ini, United sukses mengawali gelaran Premier League musim 2018/2019 dengan lebih positif. Namun, nilai dari kemenangan United ini tidak hanya sampai situ saja. Ada satu hal baru yang lahir dari laga melawan Leicester tersebut: trio lini tengah yang baru.
Pada laga tersebut, Jose Mourinho selaku pelatih menurunkan Paul Pogba, Andreas Pereira, dan Fred sebagai trio di lini tengah. Kehadiran Pereira dan Fred ini menggantikan kehadiran Nemanja Matic dan Ander Herrera di lini tengah. Laga melawan Leicester menghadirkan trio lini tengah yang baru dalam diri Pogba-Pereira-Fred untuk Manchester United.
ADVERTISEMENT
Lalu, seperti apakah penampilan tiga trio tersebut? Apa mereka mampu tampil apik atau malah menghadirkan beban bagi permainan Manchester United?
Trio yang Memaksimalkan Kemampuan Pogba
Jose Mourinho tampaknya banyak belajar dari gaya bermain Timnas Prancis. Dia sadar bahwa lini tengah Manchester United bisa hidup jika kemampuan Paul Pogba dimaksimalkan. Mulailah Mourinho menciptakan skema yang dapat menghidupkan kemampuan Paul Pogba. Formasi 4-3-3 kembali diterapkan, tapi, bukan itu saja yang Mourinho lakukan.
Peran tiga pemain di lini tengah Mou bagi sedemikian rupa. Sadar bahwa lini tengah dapat menjadi maksimal kala Pogba juga bermain maksimal, maka Mou membagi peran di lini tengah bagi tiga pemain tersebut. Pogba selaku aktor utama diberikan kebebasan yang luas di lini tengah. Pogba dibebaskan untuk menyerang maupun bertahan. Kalau ada kesempatan, dia juga dipersilakan untuk mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Imbas dari bebasnya Pogba ini adalah hidupnya lini tengah Manchester United. Walau harus diakui bahwa Pogba masih kerap berbenturan dengan Alexis Sanchez ketika menyerang, Pogba mampu mengemban peran selaku pengatur permainan Manchester United. Dia membagi bola, mengatur tempo laga, sekaligus menjadi finisher peluang ketika diperlukan.
Tapi, hidupnya Pogba ini juga karena adanya sokongan dari dua pemain tengah Manchester United yang lain, yaitu Fred dan Andreas Pereira. Sadar bahwa Pogba sudah diberikan kebebasan di lini tengah, Fred dan Pereira diserahi peran untuk bertahan lebih banyak. Dalam laga melawan Leicester, keduanya sama sekali tidak mencatatkan tembakan ke arah gawang.
Pemain-pemain Manchester United merayakan gol Andreas Pereira (kedua dari kanan) pada pertandingan International Champions Cup 2018 menghadapi Liverpool. (Foto: Reuters/Rebecca Cook)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Manchester United merayakan gol Andreas Pereira (kedua dari kanan) pada pertandingan International Champions Cup 2018 menghadapi Liverpool. (Foto: Reuters/Rebecca Cook)
Malah, dua pemain tersebut menorehkan catatan bertahan yang apik. Jika ditotal, keduanya menorehkan 4 kali usaha tekel, 8 kali usaha intersep, serta 5 kali usaha sapuan. Kehadiran keduanya membantu kerja dari lini belakang yang pada laga melawan Leicester ditekan sedemikian rupa.
ADVERTISEMENT
Trio lini tengah Manchester United yang baru ini, pada akhirnya, memaksimalkan kemampuan dari Pogba. Namun, lebih dari itu, Pogba, Fred, dan Pereira ini saling mengisi dan melengkapi dengan satu tujuan: menghidupkan permainan Manchester United.
Rentan Terkena Serangan Balik
Memang, tiga pemain di lini tengah ini mampu tampil saling melengkapi. Saling melengkapi yang mereka lakukan di lini tengah, pada akhirnya, menghidupkan permainan dari Manchester United. Tapi, apakah ada efek negatif yang akan muncul dari kehadiran trio lini tengah ini?
Jika menilik karakter dari tiga pemain tersebut, ada satu efek yang dapat muncul dari dipasangnya trio lini tengah ini: riskan terkena serangan balik. Ketiganya memiliki risiko untuk terlalu maju ke depan, sehingga dapat tercipta jarak antara bek dan lini tengah yang dapat dimanfaatkan oleh lawan. Pada laga melawan Leicester, hal ini tidak terlalu tampak karena Manchester United bermain bertahan.
ADVERTISEMENT
Kelemahan ini bisa saja tampak ketika Manchester United menghadapi tim dengan pertahanan rapat. Saat United meningkatkan tekanan dengan naiknya tiga pemain tengah tersebut lebih jauh ke lini pertahanan lawan, lini pertahanan United akan rentan terkena serangan balik. Satu situasi saat James Maddison mampu melepas tembakan ke gawang David de Gea adalah contoh dari akibat adanya jarak antara bek dan lini tengah.
Manchester United dan Real Madrid di ICC 2018 (Foto: REUTERS/Jason Vinlove)
zoom-in-whitePerbesar
Manchester United dan Real Madrid di ICC 2018 (Foto: REUTERS/Jason Vinlove)
***
Memang ada efek positif dan negatif dari bermainnya tiga pemain tengah ini. Jika perannya dibagi dengan benar, maka akan tercipta keseimbangan di lini tengah Manchester United. Namun, jika ketiganya tidak mampu berbagi peran dengan apik, maka United akan kelabakan menghadapi tim dengan organisasi permainan yang lebih rapi.
ADVERTISEMENT
Namun. lebih jauh, kemunculan trio ini dapat memberikan opsi baru dalam permainan Manchester United. Jika menghadapi lawan yang bermain agresif, United bisa memasang trio ini untuk menghalau agresifitas serangan lawan. Selain itu, trio ini juga bisa menjadi pilihan ketika Matic dan Herrera absen.
Intinya, hadirnya trio lini tengah ini memberikan warna baru dalam permainan Manchester United. Jika tampil konsisten sampai akhir musim, bukan tidak mungkin ketiganya akan menjadi trio andalan Manchester United di lini tengah.