Tentang Tudingan Ramos Gagal Tes Doping dan Pembelaan Madrid

24 November 2018 8:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sergio Ramos dengan kostum nomor 4-nya. (Foto: Reuters/Juan Medina)
zoom-in-whitePerbesar
Sergio Ramos dengan kostum nomor 4-nya. (Foto: Reuters/Juan Medina)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di Millenium Stadium, Cardiff, Sergio Ramos menuliskan sejarahnya bersama Real Madrid. Dia mengangkat trofi Liga Champions ketiganya setelah pasukan yang dipimpin Zinedine Zidane menang 4-1 atas Juventus pada laga final, 21 April 2017.
ADVERTISEMENT
Sementara bagi Juventus, Ramos adalah antagonis. Dia membuat Gonzalo Higuain tak berkutik selama 90 menit. Terasa lebih kental lakon tersebut karena sang kapten sempat memprovokasi Juan Cuadrado hingga menerima kartu kuning kedua enam menit menjelang waktu normal berakhir.
Namun, jika mengacu laporan Football Leaks yang dirilis Der Spiegel, Ramos tak seharusnya mengambil peran di panggung tersebut. Eks pemain Sevilla ini sempat menjalani tes doping menjelang final dan analisis di laboratorium UEFA menemukan kandungan dexamethasone di sampel urinenya.
Dexamethasone bukanlah zat yang mutlak dilarang penggunaannya, asalkan tim medis memberikan informasi terlebih dahulu. Masalahnya, UEFA tak menemukan keterangan akan hal itu dalam formulir yang diisi Ramos dan dokter Madrid sebelum tes. Oleh karenanya, Ramos bisa dikatakan gagal tes doping.
ADVERTISEMENT
Faktanya, UEFA tak mengganjar Ramos dengan hukuman sehingga sang pemain tetap mentas di final. Otoritas sepak bola Eropa tersebut diwartakan menerima permintaan maaf Madrid dengan alasan kelalaian dari tim medis melaporkan penggunaan dexamethasone oleh Ramos.
Tudingan yang dialamatkan kepada kaptennya lantas membuat Madrid buka suara dan melayangkan pembelaan. Sabtu (24/11/2018) dini hari WIB, Los Blancos merilis pernyataan resminya.
"Berkaitan dengan laporan Der Spiegel, kami menyatakan: Sergio Ramos tak pernah melanggar regulasi anti-doping. UEFA telah meminta informasi secara tepat waktu dan menutup kasus saat itu juga," bunyi pernyataan di situs klub.
Ramos mencium trofi Liga Champions. (Foto: Reuters/Paul Hanna)
zoom-in-whitePerbesar
Ramos mencium trofi Liga Champions. (Foto: Reuters/Paul Hanna)
"Mengenai konten lainnya, klub tak akan membahas bukti dari tudingan yang tidak substansial seperti itu," demikian pernyataan Madrid.
Sudah sepatutnya Madrid bersikap begitu demi melindungi Ramos. Namun, citra bek Timnas Spanyol ini telanjur tercoreng lewat laporan Der Spiegel.
ADVERTISEMENT
Selain kasus doping, Ramos juga memiliki kasus lain untuk kiprahnya di final Liga Champions. Partai puncak edisi terakhir pada Mei 2018 lalu, misalnya, dia melakukan tarikan yang membuat Mohamed Salah cedera. Tanpa Salah, Liverpool pun takluk 1-3 dari Madrid.