Thailand, si Penjagal Timnas Indonesia di Piala AFF

15 November 2018 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Indonesia vs Thailand di leg pertama final Piala AFF 2016. (Foto: Bay Ismoyo/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Indonesia vs Thailand di leg pertama final Piala AFF 2016. (Foto: Bay Ismoyo/AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Thailand adalah batu penarung terbesar Timnas Indonesia untuk bisa berprestasi di Piala AFF. Demikian pernyataan yang mesti disepakati.
ADVERTISEMENT
Mengacu aspek historis, Thailand mengantongi notula istimewa manakala bersua Timnas Indonesia. Per 1998, kedua tim telah bersua sebanyak 11 kali di turnamen dua tahunan tersebut. Tujuh laga di antaranya berkahir untuk kemenangan Thailand. Lebih nahas karena tiga kemenangan The War Elephant atas Timnas Indonesia terjadi di partai final.
Titik start pertemuan kedua tim di Piala AFF terjadi pada edisi 1998. Berlaga di Stadion Thong Nhat dalam partai pamungkas Grup A, Timnas Indonesia keok 2-3. Hasil minor tersebut dihiasi gol bunuh diri Mursyid Effendi di pengujung laga. Oleh karena itu, Timnas Indonesia gagal menutup babak penyisihan grup sebagai pemimpin klasemen.
Tak butuh waktu lama bagi Timnas Indonesia untuk menunaikan misi balas dendam. Di edisi yang sama dalam perebutan tempat ketiga, Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Thailand via adu tendangan penalti setelah laga berakhir dengan skor imbang 3-3.
ADVERTISEMENT
Di Piala AFF 2000, Timnas Indonesia tak berkutik di hadapan Thailand. Dalam dua pertemuan di pentas tersebut, skuat 'Garuda' selalu mengakhiri laga sebagai pecundang. Kekalahan pertama terjadi di fase grup manakala Timnas tumbang dengan skor mencolok 1-4.
Terasa lebih nahas karena kekalahan kedua Timnas Indonesia pada Piala AFF 2000 terjadi di partai final. Gol Uston Nawawi pada menit 20 menjadi sia-sia karena Thailand mampu melesakkan empat gol berkat lesakkan Worrawot Srimaka (14', 18', dan 32') plus Tanongsak Prajakkata (65').
Skenario serupa terjadi pada Piala AFF 2002. Di fase grup, Timnas Indonesia dan Thailand sempat terseok-seok. Akan tetapi, Timnas Indonesia mampu menjadi runner-up Grup A, sedangkan Thailand bertengger di posisi kedua Grup B.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, Timnas Indonesia dan Thailand berhasil melaju ke babak final setelah mengandaskan lawan-lawannya di semifinal. Indonesia menang tipis 1-0 atas Malaysia, sementara Thailand menumbangkan Vietnam dengan skor telak 4-0.
Timnas Indonesia vs Thailand di leg kedua final Piala AFF 2016. (Foto: Lillian Suwanrumpha/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Indonesia vs Thailand di leg kedua final Piala AFF 2016. (Foto: Lillian Suwanrumpha/AFP)
Berangkat dari hasil itu, partai puncak Piala AFF 2002 menghadirkan Timnas Indonesia dan Thailand. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 29 Desember 2002 itu berlangsung sengit. Sempat tertinggal dua gol, Timnas mampu menyamakan skor melalui lesakkan Yaris Riyadi (46') dan Gendut Doni Christiawan (79').
Skor imbang itu memaksa pemenang dalam laga tersebut ditentukan melalui adu tendangan penalti. Timnas Indonesia sejatinya sempat berada di atas angin usai penendang Thailand, Kiatisuk Senamuang, gagal menyarangkan bola ke dalam gawang, sementara Bambang Pamungkas berhasil menyarangkan bola.
ADVERTISEMENT
Petaka bagi Timnas Indonesia hadir manakala tendangan dua algojo selanjutnya, Bejo Sugiantoro dan Firmansyah, berujung kegagalan. Kemenangan untuk Thailand hadir setelah empat eksekutor mereka menjalankan kewajibannya dengan baik. Sejak itu, Thailand menjadi hantu yang menakutkan bagi Timnas Indonesia.
Langkah Timnas Indonesia kembali terjegal Thailand di semifinal Piala AFF 2008. Pada leg pertama di SUGBK, Indonesia yang diasuh Benny Dollo keok 0-1 dari Thailand karena lesakkan Teerasil Dangda.
Memang pada laga kedua Nova Arianto sempat membuat Timnas Indonesia unggul saat laga berusia dua menit, tetapi menjadi tak berguna karena Thailand berbalik unggul melalui tembakan Teeratep Winothai dan Ronnachai Rangsiyo.
Meski demikian, tak sepanjang Piala AFF bergulir Timnas Indonesia selalu digusur Thailand. Itu terjadi di Piala AFF 2010. Timnas Indonesia melawan Thailand pada laga pamungkas fase grup.
ADVERTISEMENT
Dalam laga yang berlangsung di SUGBK itu, Timnas tertinggal lebih dulu karena gol Suree Sukha. Akan tetapi, dwigol Bambang Pamungkas via tendangan penalti berhasil membawa Timnas menang 2-1. Atas hasil itu, langkah Thailand terhenti di babak penyisihan grup.
Namun, Thailand kembali menghadirkan mimpi buruk bagi Timnas pada Piala AFF 2016. Dalam tiga pertemuan pada pentas tersebut, Timnas menelan dua kekalahan. Memang ada kemenangan 2-1 pada leg pertama final di Stadion Pakansari, tetapi menjadi tak berguna karena leg kedua di Stadion Rajamangala berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk The War Elephants.
Berangkat dari fakta dan data tersebut, Thailand menjadi salah satu tim yang berkontribusi menyematkan status pakar runner-up kepada Timnas Indonesia. Ya, sudah tiga kali Thailand melenyapkan asa Timnas Indonesia merengkuh trofi Piala AFF untuk kali pertama.
ADVERTISEMENT
***
Nah, rekam jejak Timnas Indonesia yang tergolong negatif itu akan menjadi ornamen menjelang matchday ketiga Grup B Piala AFF 2018 melawan Thailand di Stadion Rajamangala, Sabtu (17/11) malam WIB. Akankah rekor buruk Timnas Indonesia atas Thailand berlajut?