Tidak Ada Gunanya Bicara Mitos Liga Champions kepada Jupp Heynckes

3 April 2018 7:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendar Heynckes bersama Bayern Muenchen. (Foto: Reuters//Michaela Rehle)
zoom-in-whitePerbesar
Pendar Heynckes bersama Bayern Muenchen. (Foto: Reuters//Michaela Rehle)
ADVERTISEMENT
Cerita-cerita di Liga Champions tidak hanya menyoal kemenangan dan kekalahan suatu klub, tapi juga tentang kutukan-kutukan bagi setiap klub yang bertanding di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Yang paling sering diperbincangkan, tentu kutukan yang membuat sebuah klub tidak bisa memenangi trofi Liga Champions selama dua tahun berturut-turut.
Tapi, tenang, Real Madrid tampil sebagai tim yang sanggup membuktikan bahwa kutukan ini hanya cerita omong kosong. Setelah berhasil menjuarai Liga Champions musim 2015/2016, Los Blancos kembali menjadi juara setelah mengalahkan Juventus 4-1 pada babak final Liga Champions 2016/2017.
Terlepas keberhasilan Madrid, ada satu lagi kutukan yang berlaku di Liga Champions: Bayern Muenchen selalu tersingkir dari klub-klub Spanyol setelah mereka juara Liga Champions 2012/2013.
Bayern pernah disingkirkan Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid dalam tiga musim beruntun sejak 2013/2014. Musim lalu mereka juga dikalahkan Madrid di babak perempat final.
ADVERTISEMENT
Namun, sama seperti tak semua orang percaya mitos, tak semua pelatih klub Jerman percaya dengan cerita kutukan macam ini. Salah satunya, pelatih Die Roten, Jupp Heynckes.
Bayern akan kembali berhadapan dengan satu wakil dari Spanyol di babak perempat final Liga Champions 2017/2018. Kali ini, adalah Sevilla yang menjadi lawan mereka. Leg pertama pun bakal dilakoni di kandang Sevilla, Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, pada Rabu (4/4/2018) dini hari WIB.
Suporter Bayern Muenchen. (Foto: AFP/Daniel Roland)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Bayern Muenchen. (Foto: AFP/Daniel Roland)
Selayaknya mitos yang kerap kalah dengan logika, Heynckes menggunakan data berupa rekam jejak Bayern di perhelatan Liga Champions sebagai senjata utama untuk ‘menertawakan’ mitos tersebut. Baginya, kekalahan dan kemenangan masa lalu sama sekali tidak ada hubungannya dengan hasil yang bakal mereka raih saat ini.
ADVERTISEMENT
“Pada 2012, Bayern bertandang ke kandang Real Madrid dan berhasil menyingkirkan mereka. Dengan segala hormat, musim berikutnya Bayern dua kali mengalahkan Barcelona yang bermain dengan permainan terbaik di Eropa saat itu. Kami menang di kandang dengan skor 4-0 dan menang di Camp Nou dengan skor 3-0."
“Artinya, setiap tahun itu berbeda-beda. Statistik empat tahun sebelumnya tidak relevan untuk pertandingan saat ini,” tegas Heynckes dilansir BeinSports.
Heynckes sendiri sebenarnya tidak menutup mata terhadap progres luar biasa yang ditunjukkan Sevilla. Keberhasilan mereka mengalahkan tim-tim elite, seperti Manchester United, dan menembus babak perempat final memang layak untuk diapresiasi.
“Mereka memiliki sistem yang bagus dan tekad yang luar biasa untuk memenangi suatu pertandingan. Kalian bisa lihat bagaimana mereka berlari dan seagresif apa mereka selama pertandingan. Mereka memainkan sepak bola yang bagus.”
ADVERTISEMENT
“Mereka mungkin kalah populer bila dibandingkan dengan tim lainnya yang masih bertahan di kompetisi ini. Namun, mereka memang tim yang sangat berkelas,” tutup Heynckes.