Timnas Belanda Tolak Label Favorit Saat Hadapi Jerman
ADVERTISEMENT
Di bawah Ronald Koeman, Belanda mulai bangkit. Mereka melupakan kegagalan lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 dan menorehkan hasil impresif di UEFA Nations League.
ADVERTISEMENT
Belanda sebetulnya tidak dijagokan di UEFA Nations League kali ini. Maklum saja, mereka harus bersaing dengan juara dunia dua edisi terakhir, Jerman dan Prancis, di Grup A Liga 1. Hanya tim teratas di klasemen akhir yang berhak melaju ke semifinal.
Prediksi meleset. Saat ini, Belanda berada di posisi kedua dengan raihan 6 poin. Mereka cuma terpaut 1 angka dari Prancis yang memiliki 7 poin. Terbuka kesempatan untuk menyalip, karena Belanda memiliki tabungan satu pertandingan.
Selasa (20/11/2018) dini hari WIB, Belanda akan bertandang ke Veltins-Arena untuk berhadapan dengan Jerman. Hasil imbang akan membawa Belanda lolos ke babak semifinal UEFA Nations League.
Namun, menurut Koeman, langkah itu dirasa tidak akan mudah. Jerman memang sudah dipastikan terdegradasi ke Liga B, tetapi anak-anak asuh Joachim Loew dianggap masih memiliki harga diri sehingga tak akan mau kehilangan poin di kandang.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak melihat alasan yang pasti mengapa kami difavoritkan untuk menang," ucap Koeman sebagaimana dilansir oleh FourFourTwo.
"Ketika Prancis bertanding menghadapi Jerman, mereka merupakan tim yang bagus. Ketika Jerman menghadapi kami, banyak yang berkata mereka yang lebih baik," tutur dia.
Untuk laga nanti, Koeman juga mengabaikan tren positif timnya setelah mengalahkan Jerman di pertemuan pertama, Prancis, dan menahan imbang Belgia. Di mata Koeman, perjumpaan di Veltins-Arena akan menjadi laga yang berbeda.
"Bermain menghadapi Jermain lebih berat ketimbang menghadapi Prancis. Pasalnya, Prancis lebih sabar daripada Jerman," ujar Koeman.
"Saya tidak berpikir Jerman akan panik. Mereka masih bermain dengan baik meski tidak mendapatkan hasil bagus pada Piala Dunia. Di UEFA Nations League, mereka harusnya bisa memenangi beberapa pertandingan.
ADVERTISEMENT
"Jerman memiliki beberapa talenta berbakat, tetapi transisi memang butuh waktu. Saya mengerti ini sangat susah untuk orang-orang Jerman karena mereka selalu ingin meraih kemenangan," kata Koeman.
Transisi, ya, itulah periode yang tengah dilalui Jerman. Tak ada lagi sosok kunci ketika menjuarai Piala Dunia 2014 di Brasil, seperti Philipp Lahm, Mesut Oezil, dan Bastian Schweinsteiger. Sebagai gantinya, Die Mannschaft menggantungkan asa kepada darah muda macam Leroy Sane, Timo Werner, dan Serge Gnabry. Dengan materi yang lebih hijau, Jerman masih nihil kemenangan di UEFA Nations League.