Timnas Indonesia U-16 Juara Piala AFF

11 Agustus 2018 21:04 WIB
comment
22
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi gol Bagus Kahfi dan kolega di babak semifinal Piala AFF U-16 2018. (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol Bagus Kahfi dan kolega di babak semifinal Piala AFF U-16 2018. (Foto: Antara/M Risyal Hidayat)
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia U-16 bermain apik. Bersua Thailand dalam babak final Piala AFF U-16 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (11/8/2018) malam WIB, Indonesia menang adu penalti dengan skor 4-3 usai bermain imbang 1-1 selama 80 menit.
ADVERTISEMENT
Pada pertandingan ini, Timnas U-16 masih menurunkan beberapa pemain andalan mereka. Di lini depan, ada Supriadi, Amiruddin Bagus Kahfi, serta Amanar Abdillah. David Maulana, Amiruddin Bagas Kaffa, Andre Oktaviansyah, serta Yudha Febrian juga kembali masuk susunan pemain inti Timnas U-16.
Sementara itu, Thailand juga menurunkan beberapa pemain andalan mereka. Sattawas Leela, Arthit Bua-ngam, serta sang kapten, Thanarin Thumsen, diturunkan pada laga ini. Sarawut Soawaros serta Chatmongkol Ruengthanarote juga masuk ke dalam jajaran pemain inti Thailand di laga final ini.
Selaku tim tuan rumah, Timnas U-16 langsung mengambil inisiatif permainan dalam laga kali ini. Mengandalkan mobilitas dari kedua sisi sayap, yaitu Supriadi dan Amanar, Indonesia berusaha membongkar pertahanan Thailand. Andre dan David Maulana mampu mengatur irama laga dan mendistribusikan bola dengan baik di lini tengah.
ADVERTISEMENT
Namun, sisi kanan yang dihuni Amanar tidak terlalu memberikan kontribusi dalam penyerangan. Pada menit 17, dia langsung digantikan oleh Fajar Fathur, karena serangan Indonesia justru banyak terfokus di sisi kiri lewat pergerakan Yudha dan Supriadi. Masuknya Fathur juga membuat serangan dari sisi kanan lebih hidup.
Sementara itu, Thailand sebagai tim tamu tidak terlalu banyak mengambil inisiatif penyerangan. Serangan yang mereka lakukan lebih banyak berbentuk serangan balik, karena tekanan dari Indonesia juga sangat intens. Para pemain Thailand lebih banyak menunggu dan diam di daerah mereka sendiri. Mereka baru menyerang ketika ada celah yang bisa dimanfaatkan.
Untuk menambah daya dobrak, Thailand juga melakukan pergantian pemain. Sattawas yang bermain kurang agresif digantikan oleh Kittipong Khetpara pada menit 26. Masuknya pemain ini memang membuat Thailand bermain lebih terbuka. Tapi, perlahan mulai ada lubang yang bisa dimanfaatkan para pemain Indonesia. Hal itu terjadi pada menit 28.
ADVERTISEMENT
Pada menit tersebut, Timnas U-16 mampu mencetak gol lewat sepakan Supriadi, setelah sepakannya pada menit 28 mampu merobek jala gawang Thailand. Namun, gol ini dianulir wasit karena Supriadi sudah dianggap berada dalam posisi offside. Gol bagi Indonesia baru hadir pada menit 33 laga. Umpan Andre mampu dimanfaatkan oleh Fajar Fathur lewat sepakannya. Indonesia unggul 1-0 atas Thailand.
Di sisa waktu babak pertama, Thailand berusaha keras mengejar ketertinggalan. Namun, ketidakmampuan Thailand mencetak gol membuat babak pertama berakhir untuk keunggulan Timnas U-16 Indonesia.
Di babak kedua, Thailand yang tertinggal mulai lebih aktif menyerang. Masuknya Thiraphong Yangdi dan Thanakrit Laorkai di awal babak kedua ini membuat Thailand bermain lebih agresif. Tekanan mulai mereka hadirkan ke lini pertahanan Timnas U-16 Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Timnas U-16 Indonesia sama sekali tidak larut dalam tekanan yang dilakukan oleh Thailand. Malah, memasuki menit 50, mereka mampu menekan balik lini pertahanan Thailand. Pergerakan tiga pemain depan Indonesia, Fajar, Supriadi, dan Bagus Kahfi, ditopang Andre dan David Maulana di lini tengah, konstan menghadirkan ancaman untuk lini pertahanan Thailand.
Sebelum mampu menekan balik, pada menit 49, Bagas Kaffa harus menerima perawatan dari tim medis. Darah yang muncul dari pelipisnya mengalir tanpa henti. Alhasil, saat kembali memasuki lapangan, perban melilit di kepalanya. Walau berbalut perban, Bagas Kaffa masih mampu menampilkan permainan yang spartan.
Masuk menit 60, permainan mulai lebih berimbang. Baik itu Thailand maupun Indonesia mampu saling berganti melepaskan serangan berbahaya. Jika Timnas U-16 Indonesia mengandalkan trio lini serangnya, Thailand memanfaatkan ruang kosong di belakang pertahanan Timnas U-16 Indonesia, hasil dari garis pertahanan Indonesia yang acap kelewat tinggi.
ADVERTISEMENT
Di sisa waktu babak kedua, yaitu pada menit 65, Thailand memasukkan Apidet Janngam menggantikan Sitthinan Rungrueang. Tujuannya masih sama, untuk menambah daya serang Thailand yang mulai tampak di babak kedua. Tak lama kemudian, pada menit 68, Hamsa Lestaluhu juga dimasukkan untuk menggantikan Andre. Menjaga keseimbangan permainan adalah tujuan dari masuknya Hamsa.
Masuknya dua pemain di atas menjaga intensitas permainan Indonesia dan Thailand. Pada menit 71, keberanian Thailand meningkatkan intensitas permainan membuahkan hasil. Umpan dari sisi kiri pertahanan Indonesia mampu dimanfaatkan oleh Apidet Janngam lewat sepakannya. Skor berubah imbang 1-1 untuk kedua tim.
Di sisa waktu laga, baik itu Thailand maupun Indonesia berusaha keras menambah angka. Masuknya Rendy Juliansyah pada menit 79, bagi Indonesia, diharapkan dapat memberikan pengaruh lain dalam permainan Indonesia. Namun, sampai babak kedua berakhir, skor 1-1 tetap bertahan. Pertandingan berlanjut ke babak adu penalti.
ADVERTISEMENT
Di babak adu penalti, empat penendang Indonesia mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Di sisi lain, hanya tiga penendang Thailand yang mampu menceploskan bola ke gawang, Timnas U-16 Indonesia memenangi Piala AFF U-16 2018.