news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Timnas Inggris vs AS, Sancho vs Pulisic

15 November 2018 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulisic usai laga ICC antara Dortmund dan Liverpool. (Foto: AFP/Jim Watson)
zoom-in-whitePerbesar
Pulisic usai laga ICC antara Dortmund dan Liverpool. (Foto: AFP/Jim Watson)
ADVERTISEMENT
Kiprah Jadon Sancho membuat sinar Christian Pulisic meredup di Borussia Dortmund. Di Stadion Wembley, Jumat (16/11/2018), Pulisic ingin mengubah narasi persaingannya dengan si 'anak baru'.
ADVERTISEMENT
Di stadion tersebut, Sancho dan Pulisic tak lagi berkawan seperti ketika berseragam Dortmund. Sancho berada di kubu Timnas Inggris selaku tuan rumah. Sementara, Pulisic datang bersama Timnas Amerika Serikat (AS).
Sorotan tentu lebih besar kepada Sancho. Maklum saja, winger berusia 18 tahun ini kembali dipanggil Gareth Southgate seiring performa apiknya bersama Dortmund. Cuma mentas selama 859 menit di lintas ajang, Sancho mampu merangkum 5 gol dan 8 assist.
Sinar Sancho tak sepenuhnya menguntungkan untuk para penggawa Dortmund. Tentu ada yang menjadi korban seiring kedatangan pemain Inggris tersebut pada musim panas 2018, salah satunya Pulisic.
Pulisic sebetulnya merupakan pilihan utama musim lalu. Dia melakoni 42 pertandingan di berbagai kompetisi dengan catatan 5 gol dan 7 assist. Namun, cedera minor di awal musim membuat posisi reguler pemain kelahiran Pennsylvania ini melayang ke tangan Sancho.
ADVERTISEMENT
Laga debut Jadon Sancho bersama Timnas Inggris. (Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Laga debut Jadon Sancho bersama Timnas Inggris. (Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine)
Kembalinya Pulisic tak lantas mendorong pelatih Lucien Favre untuk menduetkan sang pemain dengan Sancho. Keduanya lebih sering diturunkan bergantian dan hanya tampil bersama saat Dortmund kalah 0-2 dari Atletico Madrid di Liga Champions, Rabu (7/11) lalu. Lebih sering pula ketika Pulisic masuk sebagai pengganti Sancho.
Keputusan Favre tergolong logis karena sayang sekali jika performa apik Sancho dikorbankan. Mengacu rekaman Squawka, dia merangkum 0,66 tembakan dan menciptakan 3,14 kans setiap 90 menit. Adapun, Pulisic cuma mencatatkan 0,71 tembakan dan 1,89 umpan kunci dalam kurun serupa.
Tidak dimungkiri oleh Pulisic bahwa performa terbaiknya belum kembali dan tak pantaslah dirinya menggusur Sancho. Namun, hasratnya untuk kembali mentas reguler di Dortmund tidak lantas hilang. Sebagai panggung unjuk gigi terhadap Favre, pemain yang juga mengantongi paspor Kroasia ini membidik laga di Wembley, di mana Sancho kemungkinan juga mentas sejak menit awal.
ADVERTISEMENT
"Ya, kami membicarakan soal kemungkinan bermain sebagai lawan. Saya sudah bersaing dengan Sancho setiap hari di sesi latihan, tetapi tetap menjadi teman di luar lapangan. Kini, kesempatan berduel di level internasional akan menjadi pengalaman yang menyenangkan," tutur Pulisic seperti dilansir oleh Goal International.
Jadon Sancho beraksi di laga melawan Hertha. (Foto: Reuters/Leon Kuegeler)
zoom-in-whitePerbesar
Jadon Sancho beraksi di laga melawan Hertha. (Foto: Reuters/Leon Kuegeler)
"Kami ingin tampil untuk timnas masing-masing dan meraih kemenangan. Karena kami adalah sosok kompetitif," katanya.
Misi untuk bersinar dan meredupkan pendar Sancho tentu diusung Pulisic. Bukan berarti Pulisic mengharapkan hal serupa di level klub. Karena bagi dia, kegemilangan Sancho sangat dibutuhkan Dortmund yang tengah berburu gelar liga.
Cukup besar kans Dortmund setelah kemenangan 3-2 atas sang juara bertahan, Bayern Muenchen. Pasukan Favre kini memuncaki tabel dengan raihan 27 poin dari 11 laga, unggul 4 angka atas Borussia Moenchengladbach di posisi kedua dan 7 poin atas Bayern di tempat kelima.
ADVERTISEMENT
"Tak ada yang bisa mencegah sosok seperti Sancho untuk meraih kesuksesan. Seorang pemain muda masuk dan Anda bisa melihat betapa bertalenta dirinya. Kami berharap agar hasil positif ini terus berlanjut. Semoga pula, dia tetap berjalan di jalur yang sama," ucap Pulisic.